Pemprov Sumbar Resmikan Sistem Satu Data Bencana dan Kukuhkan Forum SDB
Berita Utama Havina Mirsya \'afra, S. Sos.(DINAS KOMUNIKASI, INFORMATIKA DAN STATISTIK) 25 November 2025 16:20:03 WIB
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) resmi meluncurkan Sistem Satu Data Bencana (SDB) sekaligus mengukuhkan Forum Satu Data Bencana Provinsi Sumbar dalam acara yang digelar di Auditorium Istana Gubernur Sumbar, Selasa (25/11/2025). Peluncuran ini menandai langkah besar provinsi dalam memperkuat tata kelola data kebencanaan yang terstruktur, mutakhir, dan terverifikasi sebagai fondasi penting pengambilan keputusan di tengah meningkatnya kejadian bencana hidrometeorologi.
Gubernur Sumbar yang diwakili Sekretaris Daerah Provinsi Sumbar, Arry Yuswandi, menyampaikan bahwa SDB dibangun sejak Februari 2025 sebagai upaya bersama untuk menyiapkan sistem data kebencanaan yang dapat mempercepat penanganan di lapangan.
“Dengan situasi seperti saat ini, data itu dibutuhkan agar bantuan bisa diberikan dengan cepat dan tepat sasaran. Semoga peluncuran SDB ini menjadi capaian penting dalam proses kita memastikan data kebencanaan dapat ditanggapi dan ditanggulangi secara lebih efektif,” ujar Arry.
Ia menambahkan bahwa sistem ini diharapkan mampu menyajikan data bencana yang terstruktur, mutakhir, dan terverifikasi sehingga mempermudah koordinasi lintas sektor.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Sumbar, Beni Yansukral, yang hadir mewakili Kalaksa BPBD, menjelaskan Forum Satu Data Bencana sebagai ruang kolaborasi lintas perangkat daerah dan instansi terkait. Forum ini akan memastikan data kebencanaan yang tersaji akurat, terbaru, terpadu, dan dapat dipertanggungjawabkan. Ia juga menyampaikan apresiasi kepada BNPB dan Diskominfotik Sumbar yang telah mendukung pembangunan sistem tersebut.
“Terima kasih kepada BNPB dan Diskominfotik yang telah membantu membangun fondasi sistem ini,” jelas Beni.
Perwakilan United Nations Population Fund (UNFPA) Indonesia, Verania Andria, memberikan apresiasi terhadap komitmen Sumbar dalam menghadirkan sistem satu data bencana yang inklusif dan responsif gender. Selain itu, ia juga menegaskan dukungan UNFPA terhadap pemerintah untuk memastikan no one is left behind.
“Sistem ini tidak hanya mengumpulkan data, tetapi memperkuat kebijakan pengurangan risiko bencana dan iklim yang responsif gender,” sebut Vera.
Keynote speech disampaikan Deputi Bidang Logistik dan Peralatan BNPB, Andi Eviana, yang menegaskan bahwa bencana di Indonesia semakin sulit diprediksi, sementara Sumbar termasuk daerah rawan dengan tren peningkatan curah hujan dalam beberapa bulan terakhir. Untuk itu, Andi meminta agar Sumbar terus memperkuat langkah-langkah mitigasi, termasuk pemantauan debit sungai, penyiapan pos darurat, evakuasi warga, dan memperkuat koordinasi antar-OPD.
“Peluncuran SDB ini adalah tonggak penting untuk menyatukan persepsi dan memperkuat sinergi tata kelola data kebencanaan,” tegas Andi.
Acara kemudian dilanjutkan dengan peresmian peluncuran sistem SDB, pengukuhan Forum SDB, serta sesi diskusi kolaboratif antara BNPB, BPBD, DP3AP2KB, dan Diskominfotik Sumbar. Melalui peluncuran SDB dan Forum SDB ini, Pemprov Sumbar menegaskan komitmennya memperkuat integrasi data kebencanaan sebagai dasar perencanaan dan penanganan yang lebih cepat, tepat, dan inklusif bagi seluruh masyarakat Sumatera Barat. (hm/Diskominfotik Sumbar)