Tingginya Permintaan Dorong Peningkatan Angka Ekspor Sumbar Sebesar 64,4 Persen
Berita Utama Havina Mirsya \'afra, S. Sos.(DINAS KOMUNIKASI, INFORMATIKA DAN STATISTIK) 01 Oktober 2024 17:49:50 WIB
Nilai ekspor Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) pada bulan Agustus 2024 mengalami peningkatan. Nilai ini mencapai US$ 240.93 juta atau meningkat secara month to month sebesar 64.4 persen dibanding bulan Juli 2024. Hal ini diungkap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar pada kegiatan Rilis Berita Resmi Statistik (BRS) di Padang.
“Ekspor mengalami peningkatan karena naiknya permintaan dari negara tujuan. Kita juga dengar di India sedang ada perayaan Diwali, dan kita sebagai salah satu pemasok terbesar minyak nabati, baik yang sudah berbentuk seperti CPO maupun yang masih dalam bentuk mentah,” ungkap Sugeng Arianto selaku Kepala BPS Sumbar, Selasa (01/10/2024).
Sugeng juga berharap situasi peningkatan ekspor ini dapat terjaga stabilitasnya, terutama jika dilihat dari pangsa utama ekspor yang merupakan negara-negara di Asia Selatan. Seperti yang diketahui, negara-negara tersebut memiliki karakteristik yang mirip, sehingga permintaan ekspor dari negara-negara ini cenderung sama.
Hal ini juga dipertegas oleh Mohammad Abdul Majid Ikram selaku Ketua Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Barat. Ia menjelaskan adanya peluang besar ekspor ke luar negeri, terutama untuk komoditas CPO (Crude Palm Oil). Besarnya peluang ekspor ini dipengaruhi akan datangnya perayaan Diwali di India, sehingga konsumsi CPO mengalami peningkatan.
“Terdapat peluang besar untuk ekspor ke luar negri terutama CPO karena dalam waktu dekat India akan merayakan Diwali. Dimana orang India mengkonsumsi CPO dalam jumlah yang sangat besar ditambah dengan jumlah penduduk India yang sangat banyak sehingga menjadi potensi besar bagi kita,” ujar Abdul Majid.
Selain itu, komoditas ekspor yang mengalami peningkatan secara month to month di antaranya adalah pada golongan lemak dan minyak hewani/nabati (HS15) dengan pangsa ekspor terbesar ke negara India, Pakistan, dan Myanmar.
Di sisi lain, Sumbar mengalami inflasi month to month sebesar -0,44 persen. Angka inflasi ini sebagian besar dipengaruhi oleh komoditas makanan, minuman, dan tembakau. Selain itu, angka inflasi ini juga turut disumbang oleh pakaian dan alas kaki serta perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga.
Rilis BRS merupakan media yang diterbitkan secara berkala. Kegiatan ini memuat ringkasan terkait fenomena sosial maupun ekonomi berdasarkan hasil kegiatan statistik yang diselenggarakan oleh BPS. Kegiatan kali ini turut dihadiri oleh Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Sumbar, media, dan peserta yang menghadiri secara online. (ard/hm/Diskominfotik Sumbar)
Berita Terkait Lainnya :
- Gubernur Pesimis Pertumbuhan Ekonomi Sumbar di Atas 6 Persen
- Kadis Pertanian Tanaman Pangan Sumbar Lantik 8 Pejabat Eselon III dan IV
- Rapat Terpadu Persiapan Penyelenggaraan Angkutan Lebaran 2014
- Peta Prakiraan Wilayah Potensi Gerakan Tanah Sumbar Bulan Desember 2014
- Rapat Persiapan Penilaian Didikan Subuh Berprestasi