Menjadi Orang Tua

Artikel () 24 November 2020 10:02:52 WIB


Tabloid Nova edisi 15-22 November 2020 dalam salah satu halamannya menurunkan tulisan yang berjudul, “Mieke Amalia-Tora Sudiro: Kita Berdua Bukan Manusia Sempurna”. Di bawah judul tersebut tertulis, “Blak-blakan ungkap hubungan terlarang, Mieke Amalia dan Tora Sudiro langsung diserang beragam komentar”. 

Di tulisan tersebut disebutkan tentang kisah kelam Mieke Amalia mengawali hubungan asmaranya dengan Tora Sudiro. Mieke menyebut hubungan asmara berupa pacaran, sembunyi-sembunyi, kumpul kebo, dilakukan selama dua tahun. 

Mieke mengakui bahwa apa yang dilakukan tersebut salah. Dia juga tidak bangga melakukan perbuatan tersebut. Mieke dan Tora menemukan cinta di waktu yang tidak tepat. Mereka menjadikan kesalahan di masa lalu sebagai pembelajaran. 

Keduanya ingin memberikan yang terbaik buat keluarga, khususnya anak-anak mereka. Tora sendiri menyatakan dia ingin tetap setia kepada istri dan fokus kepada kebahagiaan keluarga.Mereka berdua juga memohonkan ampunan kepada Tuhan atas perbuatan mereka di masa lalu. 

Tulisan yang dibuat Tabloid Nova ini bersumber dari tayangan kanal You Tube 3Second TV. Sementara itu masih di kanal You Tube, yaitu Taulany TV, Tora menyatakan sangat menyayangi anak-anak perempuannya. Bahkan ketika pacar anaknya datang ke rumah, Tora sempat khawatir dan ingin melindungi anak perempuanya dari berbagai kemungkinan yang dilakukan oleh pacarnya. 

Ini menunjukkan bahwa siapapun yang menjadi orang tua memiliki naluri untuk melindungi anak. Terutama melindungi anak perempuan dari gangguan laki-laki yang tidak baik perilakunya. 

Maka, penting sekali peranan program generasi berencana bagi para remaja untuk menyiapkan diri mereka menjelang berkeluarga. Termasuk dalam mengantisipasi atau menjauhi pergaulan bebas dan narkoba. 

Pergaulan bebas dan narkoba adalah dampak dari arus globalisasi yang masuk melalui tayangan film, televisi maupun internet yang menembus rumah dan kamar penduduk Indonesia. Sehingga orang tua bisa saja tidak mampu mengontrol anaknya. 

Jika anak mendapatkan pengaruh negatif dari hal tersebut, dan juga lingkungannya yang mendukung terjadinya berbagai hal negatif, maka sebelum berkeluarga mental dan pikirannya sudah teracuni hal negatif. Ia tidak lagi bisa menyiapkan dirinya untuk memasuki tahapan berkeluarga dengan baik. Hal ini berdampak bagaimana ia menjadi orang tua yang baik bagi anaknya.  (efs)