HILANGKAN KETAKUTAN AGAR TERHINDAR DARI CORONA

Artikel Zakiah(Tenaga Artikel) 21 September 2020 11:43:11 WIB


       Rasa kehilangan disertai ketakutan muncul setelah membaca kabar berita bahwa salah seorang kenalan suami , wafat akibat terkena virus Corona. Di luar Provinsi kita juga ternyata sudah banyak tokoh masyarakat , tokoh agama dan pejabat yang juga wafat karena positif terkena virus ini. Pandemi virus corona atau COVID-19 telah menyebabkan gelombang masyarakat yang mengalami ketakutan, kecemasan, dan depresi dengan tingkat yang berbeda.

Perasaan tersebut dapat muncul karena berbagai alasan. Bagi sebagian orang, mereka takut untuk tertular atau tidak sengaja menularkan COVID-19 kepada orang-orang di sekitar mereka. Sebagian orang juga merasa cemas akan kehilangan pendapatan, dirumahkan atau di-PHK, bahkan bisnisnya mengalami kerugian besar akibat perintah untuk menghentikan aktivitas bisnis dan tetap di rumah sebagai langkah pencegahan penularan.

Ditengah gelombang rasa takut ini, tadi pagi , Minggu/20September2020, Dr.dr.Andani Eka Putra M.Sc Kepala Labor RS-Unand, datang ke MasjidMuhajirinMawarPutih untuk Sholat Shubuh berjama'ah dan setelah Shalat Subuh memberikan pencerahan bagi jama'ah Shubuh terkait penularan Wabah Covid-19 tersebut. Diantara penyampaian beliau yang dapat kita ambil sebagai motivasi yaitu :

Pertama : penularan covid-19, jangan membuat rasa ketakutan yang berkelebihan, karena virus covid-19 pada dasarnya tidak sebagai penyebab utama kematian.

Virus ini baru berakibat fatal bagi manusia apabila kita memiliki penyakit bawaan seperti penyakit gula atau diabetes, hipertensi, jantung dll.

Kedua : rasa takut yang berkelebihan akan membuat kita stres dan menurunnya daya imunitas tubuh kemudian penyakit bawaan yang ada pada kita akan terdorong untuk kambuh (tensi naik, gula darah akan naik, kerja jantung akan terpacu dll), penyakit bawaan inilah yang cendrung membuat kematian.

Ketiga : penularan covid-19 hanya melalui hidung dan mulut (tidak melalui kulit), orang yang sudah tertular batuk, bersin atau berbicara berhadapan (tidak pakai masker), akan menularkan virus yang ada dikerongkongan/rongga hidung nya kepada orang lain.

Keempat : Kebugaran tubuh akan memproteksi diri dari penularan/ berkembangnya virus dalam tubuh kita. Artinya kalau kita tertular tetapi kita memiliki daya tahan tubuh yang baik, maka dalam  14 hari virus akan mati dengan sendirinya.

Kelima:  kondisi sekarang sebetulnya orang yang tertular dipekirakan cukup banyak, ttp krn daya tahan tubuhnya baik, tidak terlihat gejalanya dan sembuh sendiri.

Keenam: sampai sekarang obat untuk penangkar/penyembuh yang tertular covid belum ada.

Ketujuh : Di Sumatera Barat (walau secara nasional dinilai terbaik penanggulangan covid), kasus yang muncul masih cendrung meningkat.

      Nah untuk pencegahan atau mengantisipasi penularan virus corona ini, lakukan hal- hal sebagai berikut :

Pertama, bangunlah kehidupan yang santai, rileks tidak dibebani dengan fikiran yang membuat kita stres, dengan sendirinya daya tahan/imun kita juga akan kuat.

Kedua, tingkatkan daya tahan tubuh dengan  menjaga gizi dan mengkonsumsi vitamin serta olah raga.

Ketiga, untuk menghindari kita tertular, pakai masker, jaga jarak (terutama kalau berkomunikasi dengan org lain), cuci tangan apabila kita menyentuh media penularan.

Keempat, apabila kita kembali dari menghadiri suatu keramaian, sampai dirumah lansung mandi dan pakaian direndam dengan detergen.

Kelima, jenazah yang terpapar covid setelah dikafani, dibungkus plastik, disemprot disinfektan dan dimasukkan dalam peti pada dasarnya sudah memproteksi penularan virus.

Keenam,pada media yang  terkena cahaya matahari langsung, virus tidak bertahan hidup dan akan mati sendiri.

Ketujuh, Virus bisa dimodifikasi untuk tujuan merusak ekonomi, politik dll.

Semuanya itu dibungkus dengan memperkokoh keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT, semoga kita semua selalu sehat dan terhindar dari virus Covid-19 ini.Aamiin Ya Rabbal 'Aalamiin.(SZ)