Pidato Presiden

Pidato Presiden

Artikel () 29 Juni 2020 22:49:40 WIB


Hari ini (29/6) ramai di media sosial dan juga media online dan media arus utama memberitakan pidato Presiden Joko Widodo di sidang paripurna kabinet yang dilakukan di Istana Negara pada 18 Juni 2020. 

Salah satu ucapan Presiden yang bisa dilihat di You Tube tersebut adalah “tidak ada progress signifikan”. Hal ini ternyata tergambar di sebuah tulisan di Harian Kontan edisi 25 Juni 2020 dalam rubrik Makro. Di rubrik tersebut tertulis judul, “Penyaluran Dana Pandemi Korona Masih Lambat”. Di bawah judul tertulis kalimat, “Per 19 Juni 2020, realisasi penggunaan anggaran korona Rp 64,92 triliun atau 9% dari bujet”. 

Presiden Jokowi meminta menteri-menterinya memiliki perasaan terhadap krisis yang sedang terjadi, dikaitkan dengan nasib rakyat. Jangan sampai bantuan yang sudah dianggarkan lambat diberikan. 

Di table yang dirilis Kontan terlihat memang ada angka-angka yang membandingkan antara alokasi dengan realisasi. Untuk jaring pengaman sosial sebagai berikut (realisasi dari alokasi): 

1.Program sembako atau bantuan pangan nontunai (18,47 T dari 43,6 T)  

2.Bansos sembako jabodetabek (1,34 T dari 6,8 T)

3.Bansos tunai non jabodetabek (11,76 T dari 32,4 T)

Kartu prakerja (2,41 T dari 20 T)

4.BLT dana desa (4,22 T dari 31,8 T) 

5.Program keluarga harapan (21,57 T dari 37,4T) 

 

Sedangkan untuk belanja kesehatan angkanya sebagai berikut: 

1.Insentif tenaga kesehatan pusat (58,25  M dari 1,9 T) 

2.Klaim penggantian biaya perawatan pasien Covid-19 (451,22 M dari 975 M)

3.Insentif tenaga kesehatan daerah (24,22 M dari 3,70 T) 

 

Sementara untuk padat karya tunai angkanya adalah sebagai berikut:

1.Kementerian PUPR (2,95 T dari 11,21 T)

2.Kementerian Perhubungan (4,43 T dari 6,08 T)

3.Kementerian Pertanian (485,79 M dari 1,25 T) 

 

Tidak salah jika Presiden Joko Widodo bisa dibilang sangat marah dengan kondisi ini. Karena saat ini adalah kondisi krisis. Dana harus segera dikeluarkan agar masyarakat bisa mendapatkan haknya dan ekonomi berputar. 

Semoga setelah ini penyaluran dana bisa lebih cepat dan lebih baik. Sehingga keinginan Presiden Joko Widodo agar Menteri-menterinya berpikir dan bertindak extraordinary dan berada dalam suasana krisis bisa terealisasi. Karena ini semua bertujuan kepada perbaikan ekonnomi masyarakat. (efs) 

 

Referensi: Harian Kontan 25 Juni 2020

ilustrasi: shutterstock