PELAYANAN SERENTAK SEJUTA AKSEPTOR KB
Artikel Zakiah(Tenaga Artikel) 23 Juni 2020 22:57:52 WIB
PELAYANAN SERENTAK SEJUTA AKSEPTOR KB
Dalam rangka mensukseskan Hari Keluarga Nasional Tahun 2020 ini, BKKBN Perwakilan Provinsi Sumatera Barat bekerjasama dengan Tim Penggerak PKK Provinsi Sumatera Barat meluncurkan program pelayanan KB Serentak ( Sejuta Akseptor ). Program nasional ini akan dilaksanakan serentak di seluruh Provinsi di Indonesia pada Senin 29 Juni 2020 pekan depan. Untuk itu , Ketua TP-PKK Provinsi Sumatera Barat, Hj.Nevi Irwan Prayitno telah menginformasikan kepada seluruh Ibu Ketua TP-PKK Kabupaten/Kota se-Sumatera Barat agar dapat meneruskan kekader PKK/Kader Dasawisma, untuk membantu memberikan KIE ( Komunikasi, Informasi dan Edukasi ) kepada calon Peserta KB untuk ikut jadi peserta KB pada tanggal 29 Juni 2020, di Fasilitas kesehatan setempat. Program Pelayanan KB Serentak ( Sejuta Akseptor ), tersebut, direncanakan akan dicatat dalam Museum Rekor Indonesia ( Muri ).
Kita menyadari bahwa selama pandemi Covid-19 warga diimbau untuk diam di rumah saja. Kerja juga dari rumah. Ini berpengaruh kepada angka kehamilan yang meningkat dari keluarga-keluarga yang masih usia produktif. Karena selalu berada di rumah membuat intensitas bercengkerama bersama keluarga semakin tinggi. Bapak-bapak yang biasanya banyak bekerja di luar , sekarang terbalik semua aktivitas jadi lebih banyak di rumah. Sisi lain di rumah itu berkumpul dengan keluarga , keharmonisan dengan keluarga makin terjalin.
Bagi pasangan muda suami istri yang belum punya keturunan, hal ini sangat bagus dan diharapkan. Tetapi bagi keluarga yang sudah memiliki jumlah anak lebih dari dua orang dan sang istri berusia hampir menopause, tentu lain lagi ceritanya. Pemerintah menganjurkan untuk menjadi akseptor KB.
Bagaimana caranya mendapatkan pelayanan KB dimasa pandemi covid-19 sekarang ini? Karena pelayanan KB, mau tidak mau, melibatkan orang banyak. Apalagi pelayanan KB secara masal, seperti pelayanan KB MKJP (Metode Kontrasepsi Jangka Panjang) dengan cara MOP (Metode Operasi Pria), MOW (Metode Operasi Wanita), IUD dan Implant. Ada dokter, bidan, petugas KB dan ada peserta KB yang akan dilayani disitu. Tentu kegiatan seperti ini tidak boleh dilakukan. Akan tetapi, kalau berdua saja, antara dokter atau bidan dengan peserta KB saja, tentu boleh, seperti pelayanan KB yang menggunakan cara Suntik. Begitu juga dengan menggunakan alat/obat KB PIL dan Kondom. Bisa digunakan sendiri tanpa melibatkan orang lain. Namun, dalam situasi dan kondisi seperti saat ini, orang (peserta KB) malas untuk keluar rumah. Takut kena virus covid 19.
Disisi lain, Pemerintah dituntut untuk dapat menurunkan TFR (Total Fertility Rate), yaitu rata-rata anak yang dilahirkan seorang Ibu, sesuai dengan arahan dan kebijakan Nasional (Pusat). Karena Indonesia sekarang memiliki jumlah penduduk no 4 terbesar di dunia. Kemudian berdasarkan hasil SKAP (Survey Kinerja dan Akuntabiltas Program ) tahun 2019, bahwa TFR Sumatera Barat adalah 2,68. Naik, kalau dibandingkan dengan tahun 2018 lalu, yaitu 2,5 atau 0,18. Data di atas, menunjukan bahwa di Sumatera Barat, rata-rata seorang ibu PUS melahirkan, hampir mendekati 3 orang anak.
Untuk tahun 2020 , Pemerintah Pusat memberikan target bagi Provinsi Sumatera Barat dalam rangka penurunan TFR menjadi 2,24. Ini bukan pekerjaan mudah. Dari 2,68 menjadi 2,24, menurunkan sebanyak 0,44. Ini butuh waktu. Butuh proses. Bisa 3 tahun, 5 tahun bahkan lebih. Karena banyak hal yang harus dilakukan, seperti melakukan pendekatan tokoh, komitmen, dukungan anggaran, alat/obat KB serta dukungan dari lintas sektor terkait agar masyarakat mau melaksanakan program keluarga berencana dan menjadi akseptor KB.
Pelayanan kesehatan dalam Keluarga Berencana dimaksudkan untuk pengaturan kehamilan bagi pasangan usia subur untuk membentuk generasi penerus yang sehat dan cerdas melalui upaya promotif, preventif, pelayanan, dan pemulihan termasuk perlindungan efek samping, komplikasi, dan kegagalan alat kontrasepsi dengan memperhatikan hak-hak reproduksi, serta pelayanan infertilitas. Pelayanan Keluarga Berencana diselenggarakan setelah calon akseptor KB mendapat informasi lengkap, sesuai pilihan, dapat diterima, dan diberikan dengan mempertimbangkan usia, jarak kelahiran, jumlah anak, dan kondisi kesehatannya.
"Dalam rangka hari Keluarga Nasional ke-27 tahun 2020. Kami menghimbau kader PKK dan seluruh masyarakat se Sumatera Barat, untuk memanfaatkan pelayanan Akseptor KB Serentak di seluruh Sumatera Barat. Dengan tetap mematuhi protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19, seperti penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) bagi petugas, kemudian para akseptor KB tetap mengenakan masker, menjaga jarak (physical distancing), mencuci tangan serta menerapkan protokol kesehatan lainnya. Mari kita sukseskan pelayanan KB menuju sejuta akseptor diseluruh fasilitas kesehatan se Sumatera Barat,”pesan Ibu Nevi. Berencana itu Keren...!(SZ)