Menikmati Wisata dan Belanja di Pasa Ateh Bukittingi
Artikel Yal Aziz(Tenaga Artikel) 23 Juni 2020 16:20:50 WIB
Oleh Yal Aziz
SETELAH ludes dilalap si "jago merah", 2017 lalu, Pasar Ateh Bukitting telah dresmikan Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, John Wempi Wetipo secara vrtual, Kamis, 16 Juni, 2020 lalu.
Peresmian digelar secara virtual, dan Pasa Ateh dibangun kembali dengan mengaplikasikan konsep green building atau ramah lingkungan. Bangunan pasar terdiri dari empat lantai dengan 837 kios ini telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas pasar modern dan siap ditempati pedagang.
Kemudian Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno dari ruang kerjanya di Padang, juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemerintah pusat khususnya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atas dukungannya pada pembangunan kembali Pasa Ateh Bukittinggi.
Selanjutnya Irwan Prayitno secara pribadi dan juga atas nama pemerintah daerah mengucapkan terima kasih kepada mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kala yang ketika itu langsung menindaklanjuti kondisi Pasa Ateh pasca musibah kebakaran. Bahkan jika hanya mengandalkan dana APBD Sumbar dan Bukittinggi, bisa-bisa pembangunan Pasa Ateh baru selesai 10 tahun lagi.
Kini Pasa Ateh sudah selesai dibangun dan tentu kita berharap agar Kota Bukitinggi tetap menjadi andalan wisata Sumatera Barat, selain Kawasan Mandeh di Kota Painan, Kabupaten Pesisir Selatan.
Sebagai kota wisata, tentu kita berharap kepada Pemerintah Kota Bukittingi selalu menjaga Sapta Pesona WIsata dengan menertibkan tukang palak dan serta hal-hal yang bisa merusak citra Bukittinggi sebagai kota wisata ternama.
Begitu juga dengan masalah harga menu makanan yang pernah heboh di dunia sosial facebook, tentang dugaan adanya harga makanan yang mencekik, meskipun tuduhan tersebut telah dibantah oleh pemilik rumah makan.
Yang tak kalah penting aksi keluyuran para pengamen dengan alat musik yang mengusik kenyamanan pengunjung di berbagai objek wisata, sebagaimana juga pernah diributkan pengunjung wisata di Kota Padang, di kawaan pinggir laut, masalah parkir yang katanya mencekik yang dilakukan para preman atau orang bagak taplau.
Kemudian, kita berharap kepada Gubernur Sumatera Barat untuk memanggil dan berdialog dengan Bupati Tanah Datar dan Walikota Padang untuk duduk semeja dengan Walikota Bukitting guna membicarakan atau membahas masalah kemacetan lalulintas di Air Mancur dan Koto Baru. Soalnya masalah kemacetan tersebut sudah berlangsung bertahun-tahun dengan masalah yang sama. Semoga. (penulis wartawan tabloidbijak dan Plt Ketua JMSI Sumbar).