Ketika Mafia Bantu Korban Korona

Ketika Mafia Bantu Korban Korona

Artikel () 30 April 2020 21:33:03 WIB


Harian Kontan edisi 18 April 2020 dalam salah satu halamannya menurunkan tulisan dengan judul, “Bantuan Korban Korona: Kartel Narkoba dan Mafia Mencari Publisitas Saat Wabah Korona”. Di tulisan ini diceritakan bahwa masyarakat miskin di Meksiko yang mengalami kesulitan akibat dampak penyebaran wabah Covid-19 mendapatkan bantuan dari kartel narkoba. Salah seorang putri dari gembong narkoba yang ditahan di AS turut memberikan bantuan kepada kelompok yang rentan dengan kemiskinan akibat Covid-19. Bantuan yang diberikan di antaranya berupa makanan dan kertas toilet yang sudah dipaketkan di kardus. Selain itu, masker juga dibagikan sebagai bantuan kepada masyarakat.  

Sementara itu di Italia, para mafia juga membagikan bantuan kepada orang-orang miskin di Italia Selatan berupa makanan. Mafia yang membagikan bantuan tersebut bernama Cosa Nostra. Kelompok ini sudah ada sejak tahun 1800an. Dan termasuk mafia yang disegani di Italia. Sedangkan nama kartel narkoba yang memberikan bantuan kepada masyarakat miskin di Meksiko gembongnya bernama Joaquin “El Chapo” Guzman dan putrinya bernama Alejandrina.

Di saat masyarakat butuh bantuan, ternyata penjahat pun ikut memberikan bantuan. Mungkin mereka punya niat tertentu. Namun masyarakat senang menerima bantuan. Apalagi di saat kondisi benar-benar sulit akibat penyebaran wabah Covid-19 yang memberikan dampak buruk kepada ekonomi.  

Jika melihat Indonesia, yang agak kurang bagusnya adalah masih ada dan bahkan meningkat, aksi-aksi kejahatan. Seharusnya para penjahat ini meniru kartel narkoba di Meksiko atau mafia di Italia yang memberikan bantuan kepada masyarakat miskin. Saya tidak sedang membela penjahat di Meksiko atau Italia. Tetapi melihat sisi kemanusiaan yang ada pada diri mereka, dan layak dicontoh oleh penjahat di Indonesia yang masih saja melakukan kejahatan di saat sulit seperti sekarang.  

Selain itu, yang patut dicontoh oleh penjahat di Indonesia adalah ibu-ibu yang mendapat bantuan beras namun menolaknya karena merasa beras masih ada di rumahnya. Dan ia sumbangkan untuk yang lebih membutuhkan dibanding dirinya. Jika tidak salah ini ada di Kab. Agam.  
Para penjahat yang kebanyakan laki-laki seharusnya malu melihat ibu tersebut yang umurnya sudah cukup tua. Mungkin tidak ada penjahat yang membaca tulisan saya. Tapi maksud saya, jika para penjahat tersebut menonton berita ibu yang baik tersebut di televisi seharusnya hati mereka tersentuh untuk tidak melakukan perbuatan jahat.  

Melakukan perbuatan jahat di saat penyebaran wabah Covid-19 seperti berbuat jahat kepada keluarga sendiri dua kali lipat jahatnya dibanding hari biasa atau kondisi normal. Karena saat ini semua orang harus berjuang untuk tidak tertular Covid-19. Jika orang yang sedang berjuang tersebut juga dijahati, sangat hina sekali yang melakukannya. (efs)

ilustrasi: freefoto