Memanfaatkan Ramadhan untuk Kesehatan

Artikel Yal Aziz(Tenaga Artikel) 12 April 2020 20:55:27 WIB



Oleh Yal Aziz

SECARA ilmiah, ternyata  tidak ditemukan adanya efek yang merugikan dari pelaksanaan ibadah puasa Ramadhan pada jantung, paru, hati, ginjal, mata, profil endokrin, hematologi dan fungsi neuropsikiatri. Bahkan, dari seratus tiga belas artikel, terdapat manfaat luar biasa dan tidak disangka sebelumnya oleh para ilmuwan tentang adanya mukjizat puasa Ramadhan bagi kesehatan manusia.

Meskipun puasa Ramadhan aman untuk semua orang sehat dan beberapa kondisi sakit tertentu, namun dalam keadaan penyakit tertentu seseorang harus berkonsultasi dengan dokter dan mengikuti rekomendasi ilmiah. Yag jelas, bulan Ramadhan adalah bulan yang paling dinanti oleh umat muslim, karena diyakini sebagai bulan yang penuh berkah dan rahmah. 

Kemudian, semua umat muslim yang sehat dan sudah akil balik diwajibkan untuk berpuasa sebulan penuh. Meskipun untuk sebagian orang ibadah puasa cukup berat, tetapi terdapat keistimewaan untuk mendapatkan hikmah dari Allah berupa kebahagian, pahala berlipat, dan bahkan suatu muhjizat dalam kesehatan. Bahkan, Allah berjanji akan memberikan berkah kepada orang yang berpuasa. 

Sebagai contoh ada sabda Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Ibnu Suny dan Abu Nu'aim: "Berpuasalah maka kamu akan sehat." Dengan berpuasa, akan diperoleh manfaat secara biopsikososial berupa sehat jasmani, rohani dan sosial. Rahasia kesehatan yang dijanjikan dalam berpuasa inilah yang menjadi daya tarik ilmuwan untuk meneliti berbagai aspek kesehatan puasa secara psikobiologis, imunopatofisilogis dan biomolekular. 

Selanjutnya para pakar nutrisi dunia mendefinisikan puasa atau kelaparan (starvasi) sebagai pantangan mengkonsumsi nutrisi baik secara total atau sebagian dalam jangka panjang atau jangka pendek. Sedangkan konsep puasa dalam Islam secara substansial adalah menahan diri tidak makan, minum dan berhubungan suami istri mulai terbit fajar hingga terbenam matahari dengan disertai niat. Sehingga puasa memiliki perbedaan dibandingkan starvasi biasa.

Kini kita sudah diambang bulan puasa dan tentu kita akan melaksanakan ibadah puasa tersebut dengan penuh keimanan dan kesadaran sebagai hamba Allah yang taat terhadap agama dengan harapan mendapat redha dan kebahagian dan kesehatan jasmani dan rohani. 

Untuk itu mari kita sambut bulan Ramadhan dengan bersuka cita, bergembira dan senang. Kenapa?  Karena Ramadhan adalah karunia Allah atas hamba-hamba-Nya. Selanjutnya mari kita bertekad untuk mengisi bulan Ramadhan tahun ini dengan sebaik-baiknya. Kenapa? Karena bisa jadi bulan Ramadhan tahun ini merupakan ibadah puasa ramadhan bagi kita.

Jadi, sangat wajar bagi kita bertawakal dan ber-isti’anah kepada Allah dan kita termasuk umat yang mendapatkan taufiq dan pertolongan dari-Nya dan bertobat kepada Allah atas segala dosa yang telah kita lakukan selama ini. 

Semua prilaku kita yang selama ini bisa dikatakan perbuatan syetan, maka ambilah momentum bulan puasa tahun ini sebagai tahun bertaubat dan meningkatkan amal ibadah dengan harapan mendapat ampunan dan redha dari Allah. 

Sebagai orang tua, jadilah orang tua yang menjadi suri teladan bagi anak dan sanak famili dan orang dilingkungan dan dikampung halaman. Begit juga teman atau sahaat dikantor tempat bekerja. Jadilah umat yang taat beribadah, baik shalat lima waktu maupun ibadah puasa. Semoga. (Penulis wartawan tabloidbijak.com)