Bersama Melawan Corona
Artikel Adi pondra(Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa) 03 April 2020 15:55:29 WIB
Sebuah kicauan akun twitter @dkurniawan (28/3) menjadi viral. Ia menginfokan bahwa di komplek ia tinggal ada ODP yang melakukan karantina mandiri satu keluarga. Selama karantina mandiri, seluruh kebutuhan makan-minumnya dipenuhi tetangganya. Kemudian akun lain @diasrasyid (29/3) merespon cuitan @dkurniawan yang menginfokan bahwa di dekat rumahnya ada ODP yang non muslim melakukan karantina mandiri. Makan tiga kali sehari disediakan oleh masjid komplek. Kicauan ini pun menjadi viral.
Fenomena di atas merupakan wujud solidaritas sosial yang saat ini berkembang di berbagai tempat. Masyarakat kian menyadari pentingnya saling dukung dan saling bantu dalam menghadapi wabah virus Corona. Mereka sudah mengetahui peran yang bisa mereka lakukan dalam menghadapi wabah virus Corona. Di mana pemerintah memang tidak bisa turun atau menjangkau terlalu jauh. Namun hal ini bukan berarti pemerintah abai. Karena dari sisi pemerintah, juga telah dilakukan berbagai upaya dalam rangka menghadapi virus Corona.
Yang terbaik adalah, jika masing-masing peran tersebut bisa dilakukan secara bersamaan, baik oleh pemerintah maupun masyarakat. Misalnya saja, imbauan untuk tidak keluar rumah, sering mencuci tangan, menjaga kesehatan, menjaga jarak, tidak berkumpul, konsumsi vitamin dan makanan bergizi. Jika ini ditaati oleh seluruh masyarakat, sangat membantu menghambat penyebaran virus Corona.
Sedangkan di sisi lain pemerintah mengeluarkan kebijakan menghadapi penyebaran virus Corona. Seperti meliburkan sekolah, menjaga perbatasan, menseleksi pendatang, menyiapkan rumah sakit, menyiapkan tempat karantina, menyediakan APD dan keperluan untuk tenaga kesehatan, menyediakan disinfektan dan hand sanitizer, menyiapkan bantuan sosial untuk orang miskin yang terdampak dan hal lainnya sesuai tupoksi yang ada terkait penanganan virus Corona.
Dari peran masyarakat dan pemerintah, maka dalam hal menghadapi wabah virus Corona bisa dibagi status seseorang yang diduga terkena Covid-19, yaitu: 1. Sehat. 2. Orang tanpa gejala (OTG). 3. Orang dalam pemantauan (ODP). 4. Pasien dalam pengawasan (PDP).
Untuk orang yang sehat, OTG, dan ODP, mereka harus menjaga jarak fisik, mencuci tangan, konsumsi vitamin C, konsumsi makanan bergizi, cukup istirahat, menggunakan masker, tidak panik, dan lainnya.
OTG bisa melakukan isolasi mandiri di rumah dengan pemantauan puskesmas. Jika ternyata terlihat gejala, bisa naik statusnya menjadi ODP atau PDP.
Sedangkan ODP, melakukan isolasi mandiri di rumah dengan pemantauan dari puskesmas dan koordinasi dengan RSUD terdekat di kota/kabupaten. Selain itu ODP bisa juga masuk ke karantina ODP yang akan disediakan pemerintah.
Orang sehat, OTG, dan ODP membutuhkan dukungan masyarakat atau lingkungan sekitar. Dengan dukungan masyarakat, mereka bisa lebih tenang menghadapi virus Corona. Kisah yang saya sebut di awal tulisan merupakan bentuk nyata dukungan masyarakat kepada OTG dan ODP.
Selain itu, OTG dan ODP perlu didukung oleh lingkungan keluarganya dan orang-orang terdekatnya. Orang sehat pun perlu mendapat dukungan agar tidak stres atau berhalusinasi seolah-olah ia terkena Covid-19. Selain dukungan keluarga dan orang terdekat, mereka sendiri juga harus mengikuti ketentuan yang berlaku untuk pemulihan atau penyembuhan diri mereka.
Sementara itu, untuk PDP pemerintah dan pihak rumah sakit yang akan memperhatikan mereka dengan lebih intensif.
Namun demikian untuk ODP, pemerintah akan membuatkan karantina ODP dan Covid ringan jika mengalami kesulitan isolasi mandiri atau di rumah. Orang yang dinyatakan positif Covid-19 dibagi ke dalam tiga kategori. Yaitu positif ringan, positif sedang dan positif berat.
Orang yang positif ringan atau Covid ringan masuk ke kategori ODP. Sedang orang yang positif sedang dan berat masuk ke kategori PDP. Orang yang positif sedang dan berat akan menjalani perawatan atau penanganan di rumah sakit.
Sedangkan orang yang positif ringan yang masuk ke ODP akan masuk ke karantina ODP dan karantina Covid ringan. Karantina ODP dan Karantina Covid Ringan segera akan beroperasi. Namun bisa juga isolasi mandiri atau isolasi di rumah.
Orang yang positif sedang penanganannya ada di 15 RSUD kota/kabupaten, 2 RSUD provinsi, dan rumah sakit swasta seperti Semen Padang Hospital dan lainnya. Orang yang positif berat penanganannya ada di RS khusus Covid-19 (sedang dipersiapkan RS Pariaman dan RS Rasidin) dan RS rujukan Covid-19 (RS M. Jamil, RS Ahmad Mukhtar, RS Unand/dalam waktu dekat beroperasi).
Kami mengapresiasi masyarakat yang telah ikut membantu mereka yang OTG, ODP, PDP maupun yang positif Covid, dengan berbagai dukungan. Juga apresiasi kepada mereka yang sudah melakukan solidaritas sosial kepada kaum dhuafa dalam rangka mengantisipasi dampak ekonomi penanganan Corona.
Satu yang tak kalah penting, berdoa. Sebagai umat beragama, sudah seharusnya di saat seperti ini kita perbanyak berdoa, selain berupaya maksimal. Insya Allah jika seluruh lapisan masyarakat sungguh-sungguh berdoa, akan mendapatkan hasil terbaik.
Dalam Alquran surat Ghafir ayat 60 Allah Swt berfirman yang artinya, “Dan Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepadaKu, niscaya akan Kuperkenankan bagimu”. Semoga Allah Swt mendengar dan mengabulkan doa-doa kita, sehingga kita diberikanNya ketenangan, keselamatan, dan jalan keluar dalam menghadapi wabah virus Corona. (Padeks,3420). By. Akral.