Menjelang Puasa
Artikel () 30 Maret 2020 18:24:57 WIB
Sebentar lagi kita memasuki bulan puasa. Menahan lapar dan haus sudah menjadi rutinitas ketika puasa. Namun saat ini kita harus menahan untuk keluar rumah, menahan untuk berkerumun, menjaga jarak fisik dengan orang ketika di luar rumah, menahan diri untuk berinteraksi sosial.
Jadi, menjelang masuknya bulan puasa, kita juga harus melakukan hal-hal penting agar terjauh dari penyebaran virus Corona. Para dokter sudah mengatakan bahwa virus Corona tidak bergerak. Mereka yang menempel di tubuh manusia akan dibawa oleh manusia tersebut ke tempat-tempat lain sehingga terjadi penyebaran virus.
Maka, kita diminta untuk menahan keluar rumah, berinteraksi sosial, bekerja dari rumah, agar diri kita selamat. Boleh jadi bagi sebagian orang nantinya di masa menahan diri keluar rumah juga akan berpuasa. Yaitu makan dua kali sehari seperti puasa. Dan boleh jadi akan ada yang makan satu kali sehari karena tidak mendapatkan penghasilan harian akibat menahan diri keluar rumah.
Oleh karena itu, adanya seruan untuk menahan diri keluar rumah, menahan diri berinteraksi dengan orang banyak, harus diikuti oleh sebagian orang dengan menurunnya penghasilan mereka. Yang berarti pemenuhan kebutuhan pokok mereka seperti makan dan minum pun akan sulit.
Maka, menjelang masuknya bulan puasa, solidaritas sosial di tengah masyarakat perlu diperkuat lagi dari yang sudah ada sebelumnya. Jangan biarkan mereka yang sadar akan bahaya virus Corona, tidak keluar rumah sehingga tidak punya penghasilan, hidupnya susah karena tidak ada yang bisa dimakan.
Pemerintah sudah menyiapkan rencana untuk mengantisipasi gejolak sosial berupa penurunan pendapatan masyarakat, khususnya masyarakat di level pendapatan menengah bawah. Namun perlu dibantu oleh seluruh masyarakat, karena jika hanya bersadar kepada pemerintah saja belum tentu bisa dipenuhi semuanya.
Saya melihat, sudah semakin banyak mereka yang memiliki kelapangan rezeki bergerak membantu orang-orang yang hidupnya menjadi sulit dengan adanya pembatasan keluar rumah ini. Ini merupakan hal positif yang memperlihatkan bahwa masyarakat kita masih memiliki solidaritas sosial.
Semoga fenomena ini menjadi awal yang baik dalam memasuki bulan puasa. Yaitu solidaritas sosial masyarakat untuk saling membantu di tengah kesulitan hidup dalam menyikapi penyebaran virus Corona. Dan harapan kita bersama, dengan semakin banyaknya orang yang sadar untuk tidak keluar rumah, bekerja di rumah, tidak berkerumun, penyebaran virus Corona juga akan menurun angkanya.
Virus Corona menyerang siapa saja. Maka dengan kesadaran mereka yang mengorbankan penghasilannya demi tidak menyebarnya wabah, harus diapresiasi oleh pihak-pihak yang memiliki kelebihan rezeki.
Menjelang bulan puasa, di tengah penyebaran virus Corona, solidaritas sosial masyarakat yang semakin menguat adalah sebuah hal positif yang perlu disyukuri dan diapresiasi. Tak lupa, selain solidaritas sosial antarsesama manusia, kita juga perlu banyak berdoa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Semoga kita bisa memasuki bulan puasa dengan sikap mental yang semakin positif, meskipun kondisi yang butuh pengorbanan untuk menahan diri keluar rumah, berkerumun, berinteraksi sosial. (efs)