TERUSLAH BERGERAK

Artikel Zakiah(Tenaga Artikel) 05 Maret 2020 14:41:46 WIB


TERUSLAH BERGERAK,USAHA TIDAK AKAN MENGKHIANATI HASIL Setiap kita, tentu punya pengalaman tersendiri dalam hidup.Adalah wajar, kadang yang kita inginkan tidak berhasil didapatkan .Karena banyak faktor yang mempengaruhinya.Sudah habis waktu, tenaga dan uang, rasanya sudah sehabis batas kemampuan,tapi hasilnya tidak memuaskan. Apalah daya, kita kecewa.Sehingga menjadi malas untuk bergerak, melanjutkan kembali usaha tersebut. Namun, kita perlu belajar dari kisah orang-orang yang sukses karena mereka terus bergerak.Tidak mudah putus asa. David Wottle adalah seorang atlet untuk cabang olahraga atletik yang dikenal suka memakai topi golf ketika bertanding di lapangan. Wottle semakin terkenal setelah kemenangannya yang dramatis pada cabang lari 800 meter di Olimpiade musim panas 1972 di Munich. Karena pada pertandingan itu, ia tidak diunggulkan. Terbukti, sejak detik pertama berlari posisinya selalu berada paling belakang. Bahkan hingga berlalu satu menit, dengan jarak sudah terlewat 400 meter, Wottle tetap belum bisa melewati 1 orang lawanpun. Meski demikian Wottle masih berlari. Baginya, ia hanya perlu terus bergerak. Menjadi orang yang berada di urutan paling akhir tak menyurutkan semangatnya. Perlahan-lahan, pelari asal Amerika itu mempercepat langkahnya. Satu demi satu ia mulai menyusul lawannya. Hasilnya, ketika garis finish telah terlihat semakin dekat, ia sudah berada pada posisi tiga besar. Dan tepat pada detik ketika ia menginjak garis finish, ia sukses menjadi yang terdepan meski selisihnya hanya 0,03 detik dengan pelari berikutnya! Di titik manapun kita memulai, yang terpenting adalah teruslah bergerak. Pada keadaan serendah apapun kita memulai, peluang keberhasilan selalu ada. Demikianlah spirit seorang Wottle. Kenyataannya, masih banyak orang-orang yang tidak mau memulai karena dirinya masih berada di posisi terendah. Mereka baru merencanakan sebuah perubahan kalau segala sesuatunya sudah ideal menurut pandangannya. "Saya akan mulai rajin shalat berjamaah, kalau rumah saya sudah dekat dengan masjid." "Saya akan menerima tawaran pekerjaan, kalau sudah menemukan perusahaan yg berani memberi posisi cukup tinggi." "Saya akan mulai merintis usaha kalau keluarga saya siap memberi modal yg besar." Dan seterusnya. Apa yang terjadi ? Seumur hidup kita tak pernah shalat berjamaah ke masjid, dan tak pernah merintis karir sebagai seorang karyawan maupun wirausaha. Semua ini penyebabnya adalah "mental kalau" yang berada dalam diri ini. Jika Wottle juga berprinsip ia akan sungguh-sungguh berlari kalau posisinya sudah terdepan, mungkin ia tak akan pernah meraih emas Olimpiade hingga hari ini. Tetapi Wottle tetap berusaha, meski harus memulai dari posisi paling belakang. Jadi, di titik manapun kita memulai, yang terpenting adalah teruslah bergerak! In syaa Allah keberhasilan akan didapat.