BERSABARLAH DI ATAS KEBENARAN

Artikel Zakiah(Tenaga Artikel) 30 November 2019 22:27:40 WIB


BERSABARLAH DI ATAS  KEBENARAN

Setiap manusia, menjalani hidupnya dengan suka dan duka.  Kedua hal ini silih berganti menjadi dinamika nasib seseorang.  Umumnya kita senang mendapatkan kabar yang menggembirakan , tapi tidak semua kita yang kuat dan sabar ketika mendapatkan berita duka ataupun kemalangan. Ujian kehidupan itu, tidak hanya dengan hilangnya nyawa keluarga yang disayangi, tetapi  juga hilangnya rasa nyaman dalam beribadah dan bekerja.

Betapa banyak orang yang bekerja dalam tekanan, hidupnya susah, pekerjaan sulit didapat. Sampai-sampai ada yang melegalkan jual dirinya demi menghidupi keluarga, berkubang dalam lembah kemaksiatan, sampai terjangkit penyakit mematikan yakni HIV Aids. Tiada obatnya, melainkan taubatan nasuha, itupun tidak akan  menghapus penyakit yang menggerogoti. Orang sudah mencap dia sampah masyarakat.

Saudaraku, pada akhir zaman akan semakin sedikit kebaikan, semakin banyak kebathilan dan kemungkaran, semakin banyak yang menentang kebenaran, dan banyak fitnah yang menyesatkan, fitnah syubhat, keraguan, berpaling dari kebenaran, fitnah syahwat kekuasaan dan condongnya manusia cinta kepada dunia…

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

يَأْتِي عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ الصَّابِرُ فِيهِمْ عَلَى دِينِهِ كَالقَابِضِ عَلَى الجَمْرِ

“Akan datang suatu masa, di mana orang yang bersabar (berpegang teguh) pada agamanya seperti orang yang sedang menggenggam bara api”

(HR. At-Tirmidzi no. 2260, hadits dari Anas bin Malik, lihat Shahiihul Jaami’ ash-Shaghiir no. 8002).

Perlu diingat dan diketahui bahwa sabar bukanlah hal yang membuat manusia pelakunya menjadi malas berfikir atau bertindak karena menganggap menerima apa adanya adalah sabar. Itu merupakan sabar yang bodoh. Sabar tidak berarti diam dan bodoh, pada hakekatnya sabar yang tepat adalah dimana ada waktunya melakukan suatu hal dengan tepat. Bukan berarti sabar itu ada batasannya.

Dalam Islam, sabar tidak memiliki batasan. Tidak ada istilah "habis kesabaran". Karena sabar itu luas dan menyenangkan bagi manusia yang konsisten sabar. Sabar tetap selalu dipertahankan dengan terus menerus tanpa lelah.

Saudaraku.....Di dalam situasi dan kondisi bagaimanapun kita dianjurkan untuk tetap istiqamah senantiasa bersabar di atas agama dan kebenaran, tidak panik dan terpancing amarah, sebagaimana  kisah para Nabi pendahulu kita. Api yang panas berbalik menjadi dingin bagi Nabi Ibrahim.Laut yang menenggelamkan  menjelma menjadi daratan dan jalan bagi Nabi Musa. Sumur yang sepi dan dalam tak menjadikan Nabi Yusuf mati dalam kesendirian. Perut ikan yang tak tembus pandang  justru menjadikan Nabi Yunus kembali semangat dan tenang.

Lalu apa yang mesti kita khawatirkan.Bila diri selalu berada pada jalan kebenaran.Bila diri selalu berada pada kepasrahan dan ketundukan, yang Allah Azza wa Jalla selalu akan hadir dengan pertolongan.Sebagai janji dan jaminan kepada hamba-Nya yang senantiasa bersabar di atas kebenaran.

Semoga Allah Azza wa Jalla mengaruniakan hidayah-Nya kepada kita, sehingga kita tetap istiqamah untuk senantiasa bersabar di atas kebenaran.Aamiin Ya Rabb. Wallahu a'lam bishawab.