Bernapas Perlu Udara Baik
Artikel () 29 Februari 2020 12:01:45 WIB
Sebuah iklan merek elektronik terkenal dalam beberapa hari terakhir ini memasang iklan satu halaman di berbagai media cetak nasional. Iklannya dengan bahasa Inggris. “Each one of us breathes in 18kg of air a day”. Begitulah tulisan dalam iklannya di media cetak.
Di iklan tersebut dirinci tiga hal, yaitu: 1. Air conditioning, 2. Air purification, 3. Ventilation. Awalnya saya lihat ini iklan tentang lini produk elektronik yang terkait udara. Tetapi ketika melihat di bawahnya, ada iklan perumahan.
Saya tidak begitu perhatikan tentang keseluruhan isi iklan tersebut. Tapi saya tertarik dengan tulisan yang menyebut bahwa kita dalam sehari bernapas dalam 18 kg udara. Mungkin terjemahan saya kurang tepat. Tapi intinya, kita memerlukan udara bagus untuk bernapas setiap waktu.
Berbicara tentang udara baik atau udara bagus, menurut saya warga Sumbar sungguh beruntung. Karena masih memiliki hutan yang terpelihara dan sangat luas. Hal ini menjadikan kualitas udara di Sumbar menurut saya dalam kondisi yang baik.
Kualitas udara bagus seperti ini merupakan salah satu karakter negara maju yang sangat peduli dengan lingkungan. Maka, sudah sepatutnya kita banyak bersyukur karena selama ini Tuhan Yang Maha Kuasa menganugerahkan udara yang bersih kepada kita di Sumbar.
Kadang orang luar melihat kemajuan wilayah dari bagaimana kotanya dibangun dan ramai dengan berbagai hal. Namun abai melihat kondisi udara. Beberapa kota di Indonesia yang udaranya tidak bagus tapi dianggap maju dan modern adalah perbandingan yang nyata dengan kondisi di Sumbar.
Jangan sampai kita baru menyesal belakangan dengan pemberian Tuhan Yang Maha Kuasa ini. Oleh karena itu, hidup dengan udara yang bagus adalah suatu kemewahan di tempat lain. Saya coba mencari perbandingan harga oksigen bagi orang sakit. Dan ternyata cukup siginifikan jika dibandingkan dengan pengeluaran yang dibutuhkan untuk membeli oksigen.
Oleh karena itu, banyak-banyak bersyukur adalah salah satu cara mengekspresikan kebahagiaan yang tak ternilai ini. (efs)