Yok Shalat Berjemaah di Masjid
Artikel Yal Aziz(Tenaga Artikel) 28 November 2019 10:46:46 WIB
Oleh Yal Aziz
HINGGA kini jumlah umat Islam yang ikut shalat berjemaah di masjid masih bisa dihitung dengan jari. Maksudnya, jumah masyarakat yang tinggal atau berdomisili dekat masjid boleh dikatakan banyak dan masih bisa mendengar suara azan ketika waktu shalat tiba atau masuk. Tapi faktanya, tak seberapa dari masyarakat yang tinggal dekat masjid tersebut yang mau meramaikan masjid untuk melaksanakan shalat berjemaah.
Yang anehnya, jika pun ada yang mau shalat berjemaah di masjid, jumlahnya pun hanya dua shaf, baik shalat zuhur, asar dan magrib, termasuk isa. Kalau shalat subuh, bisa dikatakan sangat sedikit sekali.
Padahal, shalat berjemaah merupakan kewajiban bagi seluruh muslim. Khusus laki-laki hukumnya wajib dan bagi kalangan muslimah, shalat di rumah lebih utama. Namun saat ini banyak kaum lelaki yang tidak pernah melangkahkan kakinya untuk shalat berjamaah di masjid. Padahal banya sekali keutamaan dan manfaat ketika shalat berjamaah di masjid.
Kemudian, shalat berjama’ah bisa dikatakan mengajarkan disiplin seorang makmun yang senantiasa mengikuti gerakan imam. Fakta ini tentu membiasakan diri kita melatih kedisiplinan dalam kehidupan dan menghilangkan ego, perbedaan, serta kerendahan hati yang patuh dan taat pada pimpinannya, yaitu imam.
Selanjutnya, bila kita bertemu lima kali dalam sehari saat melaksanakan shalat, maka akan tumbuh kasih sayang diantara sesama muslim. Dan jika suatu waktu ada saudara kita yang biasa berjama’ah kemudian beberapa waktu tidak hadir di masjid, maka kita akan bertanya-tanya, ada apa atau mengapa ia tidak berjama’ah?. Jika dapat informasi yang bersangkutan sakit, so pasti kita akan bergegas menjenguk dan mendo’akannya.
Yang tak kalah pentingnya, seusai shalat berjemaah, kita bisa saling memberikan informasi tentang berbagai hal, termasuk urusan bisnis. Bisa jadi saja peluang bisnis yang ada sama kita bisa jadi bisa bekerjasama untuk saling menuntungkan.
Jadi, sangat banyak sekali manfaat yang bisa kita petik dari kebiasaan shalat berjemaah di masjid. Selain urusan bisnis, kita juga bisa saling memberikan informasi tentang berbagai masalah tentang kehidupan masyarakat, khususnya masalah kenakalam remaja. Tujuannya tentu, masing-masing kita berupaya memberikan saran atau masukan, bagaimana mengatasi masalah kerusakan mental generasi muda sebagai pelanjut estafet pembangunan bangsa.
Khusus masjid di komplek perkantoran Gubernur Sumatera Barat, jumlah jemaahnya boleh dikatakan lumayan. Tapi sangat disayangkan, yang ikut shalat berjmaah hanya ASN golongan rendah dan para petinggnya seakan enggan melaksanakan shalat berjemaah di masjid.
Kedepan kita berharap, semoga seluruh elemen masyarakat dan tokoh masyarakat untuk membiasakan shalat berjemaah dimasjid. Solanya, kalau tidak kita yang akan meramaikan masjid siapa lagi. Untuk itu, jangan tunggu waktu lagi untuk membiasakan shalat berjemaah di masjid dan waktunya juga tak akan terlalu lama, hanya sekitar sepuluh menit. Untuk itu, sudah saatnya kita bersama-sama meramaikan masjid dengan shalat berjemaah. (Penlis wartawan tabloidbijak.com dan ketua smsi sumbar)