Insiden Penusukan Menko Polhukkam, Kewaspadaan Dini Harus Dibangun di Akar Rumput
Berita Utama TITA SHANIA(Badan Kesatuan Bangsa dan Politik) 14 Oktober 2019 15:54:35 WIB
Terjadinya insiden penusukan terhadap Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukkam), Wiranto, di Pandeglang, Banten, pada Kamis (10/10) merupakan alarm bagi semua pihak untuk membangun kewaspadaan dini dari akar rumput. Apabila masyarakat dan unsur pemerintahan terbawah telah dilatih untuk senantiasa waspada dan melaporkan aktivitas pendatang yang mencurigakan, maka kejadian seperti ini dapat diantisipasi dan dicegah.
Sebagaimana diketahui, pelaku penusukan terhadap Menko Polhukkam yakni AA alias AB (50), dan FA (20) merupakan warga pendatang di Pandeglang. Berdasarkan keterangan yang diberikan unsur RT dan RW setempat, sebetulnya warga sekitar rumah kontrakan telah menaruh curiga pada pasangan tersebut. AA dan FA dinilai tertutup dan kurang membaur serta jarang terlibat dalam aktivitas di lingkungan. Namun, warga dan perangkat setempat tak melaporkan kecurigaan tersebut pada pihak yang berwenang.
Terjadinya penyerangan dan penusukan terhadap Menkopolhukkam pada Kamis (10/10) yang menetapkan AA dan FA sebagai tersangka, sontak mengejutkan warga dan perangkat RW tempat tersangka bermukim. Setelah Polri mengumumkan bahwa kedua tersangka berkaitan dengan jaringan Jemaah Ansharut Daulah (JAD) Jawa yang berafiliasi dengan kelompok teror ISIS, perangkat RW di tempat tinggal tersangka mengatakan bahwa sebetulnya ia dan warga sekitar telah memprediksi tersangka akan terlibat hal hal semacam ini . Pada saat penyerangan terjadi, tersangka membaur dengan kerumunan warga dan mendekati Menko Polhukkam untuk pura pura bersalaman.
Bertolok ukur pada peristiwa tersebut, aparat pemerintahan terbawah dan masyarakat mesti dibekali dengan pengetahuan deteksi dan cegah dini. Warga dan perangkat pemerintahan terbawah hendaknya aktif dalam mengamati dan melaporkan aktivitas orang orang khususnya pendatang yang mencurigakan di lingkungannya. Lebih jauh, Unsur Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) yang terdiri dari para tokoh masyarakat dan agama, mesti bersinergis dengan Tim Kewaspadaan Dini Pemerintah Daerah (TKDPD). Sinergitas tersebut diperlukan untuk mengkoordinasikan dan mengkomunikasikan segala informasi dan data mengenai potensi ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan (ATHG) di daerah, sebagai bahan pengambilan kebijakan bagi pimpinan/kepala daerah.
Sebagaimana diketahui, penusukan terhadap Menko Polhukkam terjadi saat dirinya berkunjung ke Pandeglang dalam rangka mengisi kuliah umum dan meresmikan Universitas Mathlaul Anwar. Akibat penusukan tersebut, Menko Polhukkam harus menjalani operasi dan dirawat intensif. Tak hanya itu, peristiwa itu juga melukai Kapolsek Menes, Pandeglang, Kompol Dariyanto, seorang ajudan dan seorang pemuka masyarakat setempat.