Berkorban Makna Ketaatan Kepada Allah
Artikel Yal Aziz(Tenaga Artikel) 02 Oktober 2019 11:05:29 WIB
Oleh Yal Aziz
SEBAGAI umat Islam, setiap tahun memperingati dan sekaligus melaksanakan ibadah salat idul adha dan melaksanakan penyembelihan hewan qorban, sebagai bukti ketaatan seorang hamba kepada Allah Yang Maha Kuasa.
Kemudian Hari raya Idul Adha sekaligus mengingatkan kita kepada kisah Nabi Ismail yang memiliki ketaatan luhur kepada kedua orang tuanya, yaitu Nabi Ibrahim A.S dan Siti hajar sebagai ibunya.
Kisah Nabi Ismail tersebut sebagai bukti kerelaannya mengorbankan dirinya untuk melaksanakan perintah Allah melalui orangtuanya Nabi Ibrahim. Bahkan, perintah itu datang melalui mimpi, agar Nabi Ibrahim segera memenuhi nadzar-nya, yaitu berkenan menyembelih anaknya bernama Ismail.
Padahal sebagai seorang ayah, Nabi Ibrahim sangat sayang dengan putranya Nabi Ismail tersebut, dan apalagi waktu itu Nabi Ismail masih kecil berumur 7 tahun. Tapi karena itu semua adalah perintah Allah SWT, dan akhirnya Nabi Ibrahim melaksanakannya.
Tapi saat pelaksanaannya, Allah SWT telah mengganti Ismail dengan satu ekor domba, yang sampai hari ini kita peringati dengan sebutan Hari Raya Kurban/Idul Adha. Bahkan kini, setiap orang muslim dianjurkan untuk berkurban dengan menyembelih hewan peliharaan berupa kambing, sapi, dan domba.
Semuanya itu pasti terdapat hikmah dan keutamaan jika kita ikut serta memuliakannya bukan? Tidak hanya mengenang pengorbanan Nabi Ibrahim A.S, tapi berikut adalah beberapa hikmah maupun keutamaan yang dapat kita ambil atas kedatangan hari raya Idul Adha.
1. Saling Berbagi Rizki
Hari raya Idul Adha menjadi hari kebahagiaan bagi seluruh umat Islam di dunia. Karena disini kita akan saling membagi – bagikan rizki, yakni berupa daging hasil sembelihan hewan kurban secara merata.
Bagi setiap orang yang menerima daging kurban tentunya mereka sangat senang. Begitu pula bagi Shahibul Kurban, mereka akan mendapatkan rezeki berlipat ganda sesuai janji Allah SWT di dalam firman-Nya.
2. Berkurban Jadi Jalan Ketaqwaan
Mungkin saja sebelumnya kita merasa kesulitan untuk memiliki ketaqwaan tinggi kepada Allah SWT, semisal : Sulit meninggalkan larangan-Nya, dan merasa hati gundah gelisah karena sering kali meninggalkan perintah-Nya.
Maka hari raya Idul Adha memberi keutamaan untuk menghadapi permasalahan tersebut. Dalam Q.S. Al Hajj ayat 37, Allah SWT berfirman: “Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik. ”
3. Mendapat Pahala Berlipat Ganda
Sungguh betapa besar ganjaran yang diberikan oleh Allah SWT kepada orang yang mau meluangkan untuk berkurban. Bahkan dalam sesuatu dari hewan yang dikurbankan itu, tidaklah terbuang karena akan digantikan dengan pahala besar di sisi-Nya.
Hal demikian memang didasarkan atas kabar gembira yang disabdakan oleh Rasulullah SAW –dalam hadits diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Ibnu Majah R.huma: “ Pada setiap lembar bulunya ( hewan kurban ) itu kita memperoleh satu kebaikan. ”
Bukan hanya itu, bahkan dalam sebuah riwayat Imam Abul Qasim Al Ashbahani, dari Sahabat Ali bin Abi Thalib R.A, bahwa Rasulullah SAW bersabda kepada Fatimah R.Ha: “Wahai Fatimah, bangkitlah dan saksikan penyembelihan binatang kurbanmu, sesungguhnya bagimu pada awal tetesan darah binatang itu sebagai pengampunan untuk setiap dosa, ketahuilah kelak dia akan didatangkan (di hari akhirat) dengan daging dan darahnya dan diletakkan di atas timbangan kebaikanmu 70 kali lipat “.
Sebagai anak bangsa, tentu kita berharap juga agar pelaksanaan penyembelihan hewan korban 2019 ini yang dilaksanakan di masjid-masjid di tanah air ini bermanfaat untuk keutuhan berbangsa daan bernegara.
Kemudian dalam membagikan daging hewan korban hendaknya dilaksanakan secara adil dan merata, terutama bagi kaum dhuafa yang sangat membutuhkannya. Yang tak kalah pentingnya, jangan sampai daging hewan korban lebih banyak dinikmati pengurus masjid dan panitia penyembelihan hewan korban, daripada kaum dhuafa atau pakir miskin. Semoga. (Penulis wartawan tabloidbijak.com)