ASN Pelu Meningkatkan Profesional dan Ketaqwaan
Artikel Yal Aziz(Tenaga Artikel) 01 Oktober 2019 11:04:36 WIB
Oleh Yal Aziz
Salah satu tujuan dari kehidupan seorang anak manusia adalah meningkatkan ketaqwaan. Bahkan, salah satu misi dari agama Islam yang paling penting adalah membebaskan manusia dari ras diskriminasi, mengikat manusia dengan ikatan akidah.
Kemudian, dari manapun seorang datang, apapun profesinya dan warna kulitnya dan dari suku apapun dia dilahirkan, jika akidahnya sama, maka itulah saudara kita.
Lantas timbul pertanyaan, mengapa kita perlu bertaqwa? Jawabnya untuk memperkokoh dan meningkatkan ketaqwaan kepada Allah; di antara berdasarkan firman Allah dalam surat Ali- Imran ayat 102: " Hai orang- orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dengan sebenar- benar takwa kepada-Nya dan jangan sampai kamu mati kecuali dalam keadaan muslim (berserah diri kepada Allah)."
Selanjut tentang taqwa juga kita lihat dan baca dari surat al- Hujurat ayat 13; Allah berfirman:"Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu."
Pengertian dari firman Allah tersebut, Allah menjelaskan perlunya bertaqwa itu yaitu dapat menjalani kehidupan dengan baik dan menjadi kunci untuk mendapatkan keselamatan dan kebahagian hidup di dunia dan akhirat; kemudian takwa menjadi ukuran kemuliaan seseoran di sisi Allah dan menurut pandangan manusia.
Lantas bagaimana cara kita bisa mencapai ketaqwaan tersebut? Salah satu caranya dengan melaksanakan ibadah puasa, baik yang wajib di bulan ramadhan, maunpun seusai bulan puasa. Jadi intinya ibadah puasa yang wajib dan sunat bermanfaat untuk meningkatkan nilai seorang menjadi manusia bertaqwa.
Yang jelas dengan melaksanakan ibadah puasa, ada tiga manffat yang bermanfaat bagi seseorang dalam menjalani kehidupan di dunia yang fana in:
1.Yang pertama bermanfaat untuk mencegah diri dari segala bentuk dusta, sebagaimana diterangkan dalam hadits yang diriwayat Bukhari Muslim dan Ahmad;“Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan yang keji dan melakukan kejahatan Allah tidak akan menerima puasanya sekalipun ia telah meninggalkan makan dan minum.” Berarti, dalam hadits tersebut dinyatakan bahwa Allah SWT tidak menerima puasa seseorang yang tidak meninggalkan perkataan dusta.
2. Yang keua memiliki benteng pertahanan rohani yang kuat sehingga dia menjadi orang yang mampu menjaga dan mencegah dirinya dari dosa. Rasulullah SAW bersabda yang artinya “Puasa adalah perisai dari api neraka seperti perisainya seseorang di antara kamu dalam perang.” .
3. Yang ketiga selalu terangsang untuk berbuat baik karena ibadah Ramadhan memang selalu mendidik seseorang untuk melakukan kebaikan, baik terhadap Allah SWT maupun terhadap sesama manusia.
Jadi, nilai ibadah puasa sangatlah penting karena dengan ibadah puasa kita dapat meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT, serta mendapatkan ksempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Kesimpulannya, dengan melaksanakan ibadah puasa dapat dijadikan sarana pengingat akan hal-hal buruk yang menjadi kebiasaan masyarakat. Kita pasti tidak mau puasa kita batal hanya gara-gara membicarakan kesalahan orang lain. Maka, begitu kita puasa kita menjadi hati-hati dengan tingkah laku kita.
Tegasnya, ibadah puasa juga dijadikan latihan untuk memperbaiki sikap kita. Jika kita melatihnya dengan serius, dan banyak berdo’a pada Allah, sikap kita sewaktu puasa akan terbawa ke kehidupan sehari-hari. Karena jika kita berhasil memperbaiki sikap kita menjadi berakhlak karimah, kita sudah maju selangkah untuk semakin dekat dengan-Nya.
Kedepan atau untuk selanjutnya, kita tentu berharap agar semua pegawai negeri sipil atau ASN, untuk terus berkerja secara profesional dan diiringi dengan niat dan upaya meningkatkan ketaqwaan kepada Allah.
Jika selama ini sebagai ASN kita masih sering lalai dalam melaksanakan shalat, kedepannya kita berharap agar ada perbaikan prilaku dalam pengambdian kepada negara dan kepada Allah. Cara yang paling bagus adalah selalu berupaya bekerja secara profesional dan meningkatkan ibadah kepada Allah. Semoga (penulis wartawan tabloidbijak.com)