Gubernur Sumbar : Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia Selalu Mampu Bertahan

Gubernur Sumbar : Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia Selalu Mampu Bertahan

Berita Utama TITA SHANIA(Badan Kesatuan Bangsa dan Politik) 29 Mei 2019 09:14:56 WIB


Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan bahwa kita harus optimis menatap masa depan bangsa, karena sejarah telah membuktikan persatuan dan kesatuan bangsa indonesia tetap mampu bertahan walau diganggu oleh berbagai macam persoalan.

Gubernur mengatakan hal tersebut saat diwawancarai oleh tim dari Lemhanas RI, pada hari Rabu (08/05), tanggal 8 Mei 2019 di Ruang Tamu Rumah Gubernur Sumbar. Wawancara Lemhanas RI dengan Gubernur Sumatera Barat dilakukan dalam rangka Pemutakhiran Skenario Indonesia 2045.

Terkait pandangannya terhadap Visi Indonesia 2045,  Gubernur Sumatera Barat menitik beratkan terhadap pentingnya pembangunan yang berbasis rendah karbon dalam meningkatkan  ketahanan energi dalam negeri. Menurut beliau, pemakaian energi terbarukan harus menjadi fokus pemerintah sehingga Indonesia tidak tergantung lagi pada energi fosil, karena saat ini Indonesia bukan lagi negara produsen minyak bumi, namun telah menjelma sebagai negara konsumen. 
Indonesia juga harus beralih terhadap pemanfaatan energi panas bumi, pemanfaatan air dan sebagainya sebagai sumber energi. Sumber-sumber energi tersebut tersedia di Indonesia dan tidak akan pernah habis.
Gubernur Sumbar juga mengatakan bahwa kita perlu mewaspadai pengaruh ancaman dari luar terhadap integrasi bangsa Indonesia. Adanya keinginan daerah untuk memisahkan diri terjadi karena pengaruh kepentingan negara asing terhadap Indonesia. Sedangkan dalam hal permasalahan Ideologi, Pancasila merupakan ideologi yang sudah final bagi bangsa Indonesia yang tidak perlu diragukan lagi. Permasalah yang terjadi pada bangsa Indonesia yang beraneka ragam adalah masalah pemahaman toleransi. Toleransi bukan berarti menyamakan keberagaman yang ada menjadi satu tetapi biarkan keberagaman yang ada itu berjalan masing-masing akan tetapi tetap satu dalam konteks Negara Indonesia.

Sebagaimana diketahui, wawancara dilakukan oleh Lemhanas RI dengan tujuan melakukan pemutakhiran terhadap skenario Indonesia 2045. Skenario Indonesia 2045 tersebut bertujuan untuk menjawab hal hal seperti Bagaimanakah kondisi NKRI pada saat itu? Apakah peluang dan tantangan yang dihadapi pada saat itu? Jika jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itu dapat diketahui, apakah kita dapat memengaruhi dan membentuk masa depan tersebut? Jawaban atas pertanyaan pertanyaan tersebut diperoleh dengan menerapkan metode skenario transformatif.

Esensi dari metode skenario transformatif adalah aktor-aktor utama dari sistem berbicara satu sama lain tentang apa yang telah, sedang, dan perlu terjadi di sistem tersebut serta merumuskan tindakan bersama. Aktor-aktor utama yang dimaksud adalah kalangan birokrat, politikus, pelaku bisnis, pemuka masyarakat, dan akademisi. Mereka dianggap mewakili sistem yang tengah bergerak dan menjadi narasumber dalam riset ini.

Ada empat skenario yang menggambarkan situasi NKRI 2045 yang dipicu empat kekuatan penggerak. Skenario yang dihasilkan diberi nama Skenario Mata Air, Skenario Sungai, Skenario Kepulauan, dan Skenario Air Terjun. Setiap kekuatan penggerak untuk empat skenario itu ialah faktor demografi, ekonomi, geopolitik, dan perubahan iklim.

Gubernur Sumatera Barat merupakan narasumber ke 18 yang dimintai keterangan oleh Lemhannas RI mengenai Indonesia 2045

Wawancara dilakukan oleh Tim Lemhanas RI yang terdiri dari :

1.  Dr. Panutan S. Sulendrakusuma (Tenaga Profesional Bidang Ekonomi dan Straregi Lemhanas RI) sebagai Ketua Tim.
2.  Marsda TNI (Purn) Yoyok Yekti Setiyono (Tenaga Profesional Bidang Sismennas Lemhannas RI).
3.  Drs. Edijan Tanjung, MSi (Tenaga Profesional Bidang Pemerintahan Dalam Negeri Lemhannas RI).

4.  Dhaniel Juliandra Siregar, S.Kom, M.T.I (Kasubbag Standarisasi Jaringan Komunikasi Bag. Jaringan Rotelematika  Settama Lemhannas RI).