Puasa sebagai Benteng

Artikel () 25 Mei 2019 11:35:04 WIB


Lewat chanel youtubenya, M. Syafii Antonio menyampaikan sebuah ceramah singkat Ramadan tentang puasa. M. Syafii Antonio adalah seorang praktisi ekonomi syariah yang namanya sudah tidak asing lagi di blantika dunia ekonomi syariah di Indonesia. Ia juga memiliki akun you tube untuk menyampaikan pikirannya, menyampaikan ceramah singkat, serta menampilkan rekaman wawancara atau dialog di stasiun televisi.  


Jadi, menurut Syafii dengan berpuasa umat muslim telah membangun benteng untuk dirinya. Adapun yang dimaksud dengan puasa sebagai benteng adalah, dengan berpuasa maka umat Islam diminta menahan diri dari perbuatan yang dilarang dilakukan, seperti makan dan minum di siang hari, emosi, berkelahi, dan lainnya.  


Dengan berpuasa, seorang muslim tidak harus meladeni ajakan orang yang menantang dirinya berkelahi. Bahkan ia harus menjawab bahwa dirinya sedang berpuasa. Dan ini merupakan isi dari sebuah hadis. Sepintas perilaku atau sikap seperti ini seperti terkesan bukan sikap pemberani atau mungkin bisa dikatakan pengecut. Namun karena yang berpesan demikian adalah Rasulullah Saw, maka pasti ada maksudnya yang mungkin belum atau tidak diketahui oleh kebanyakan umat Islam.   


Akan tetapi di hadis lain disebutkan juga bahwa orang yang mampu menahan emosinya maka sesungguhnya ia adalah seorang pemenang. Karena sebenarnya ia bisa memenangkan kondisi tersebut karena dalam posisi yang lebih kuat. Namun ternyata dengan menahan emosi atau amarah justru seorang muslim bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi.  


Bayangkan jika puasa tidak diwajibkan kepada umat Islam, mereka tidak akan punya benteng yang kokoh dalam mengendalikan hawa nafsunya. Hawa nafsu yang tidak bisa dikendalikan akan menimbulkan kerusakan dalam kehidupan manusia. Maka tidak heran dalam surat Al-Baqarah ayat 183 disebutkan bahwa kewajiban puasa tidak hanya kepada umat Nabi Muhammad Saw. Akan tetapi juga kepada umat sebelumnya.  


Sebagai sebuah umat yang disebut dalam salah satu ayat Alquran sebagai umat terbaik, wajar jika umat Islam memiliki kewajiban puasa sebagai sarana mengendalikan diri. Dan pengendalian diri inilah yang bisa menjadi benteng yang kokoh dalam kehidupan manusia. Dengan kemampuan mengendalikan diri yang dimiliki umat Islam, umat lain bisa hidup nyaman bersama umat Islam, di manapun di dunia ini.  


Maka, jika puasa sudah berhasil membentuk pribadi muslim dengan kemampuan menahan diri, sudah tentu ia tinggal memetik kemenangan dalam dirinya. Karena sudah terbangun benteng yang kokoh, sehingga mampu menahan berbagai gempuran hawa nafsu yang menyerang. Sebaliknya, jika puasa tidak mampu menjadikan seorang muslim memiliki benteng yang kokoh maka ia akan merusak dirinya sendiri dan lingkungannya.  
 
Kita lihat, masih banyak muslim yang tidak puasa di bulan Ramadan, dan kehidupan mereka tidak menggembirakan. Karena ada sesuatu yang salah pada diri mereka dan hidup mereka. Kita harus berpikir bahwa perintah puasa merupakan hal yang positif, karena itu perintah Allah Swt. Jika Allah Swt saja tidak dipercaya, maka siapa lagi yang bisa dipercaya dalam hidup ini? Sudah barang tentu yang ada adalah kehidupan yang merugi. Semoga puasa kita di bulan Ramadan bisa menjadi benteng yang kokoh dalam kehidupan. (efs)