Perkuat Taat dengan Shalat Jumat

Artikel Yal Aziz(Tenaga Artikel) 07 April 2019 08:43:01 WIB


 

BAGI masyarakat yang beragama Islam, khususnya yang laki-laki diwajibkan untuk melaksanakan shalat jumat secara berjemaah di masjid. Kemudian, shalat jumat dilaksanakan dua rakaat sebagai peganti shalat zuhur dan wajib ada khutbah sebelum pelaksanaan shalat jumat tersebut. Bahkan shalat jumat memiliki edukasi yang sangat luar biasa bagi kaum muslimin, sehingga Allah memaktubkan di dalam Al-Qur’an perintah meninggalkan segala akitivitas ketika azan jum’at berkumandang. 

Allah Swt  berfirman; “Hai orang-orang yang beriman , apabila kamu diseru menunaikan shalat yang bertepatan pada hari Jumat, maka bersegaralah kamu mengingat Allah dantinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.”  (QS. Al-Jumu’ah:)

Jika kita analisa dan pahami dari Firman Allah tersebut, tersirat bahwa Allah mengajarkan kepada manusia tentang arti kebersamaan, karena shalat jumat dilaksanakan secara berjemaah di masjid. 

Jika kita simak secara arfiah,  kata jum’at berasal dari kata jama’ yang artinya berkumpul. Maksudnya, dengan berkumpul, umat Islam akan menemukan aneka manfaat shalat jumat yang luar biasa, baik untuk pribadi maupun untuk status sebagai warga negara. Itulah yang diajarkan dalam shalat jum’at. Bahkan shalat jumat bermanfaat juga untuk memperkuat ajang silaturrahmi sebagai umat Islam dan anak bangsa Indonesia.

Yang lebih hebatnya shalat jumat ternyata juga memberikan karunia yang besar pada kita, karena dengan melaksanakan shalat Jum’at, bisa menghapuskan dosa dan kesalahan dalam pergaulan sesama umat muslim. Adapun Sabda Rasulullah tersebut;" Di antara shalat lima waktu, di antara Jum’at yang satu dan Jum’at yang berikutnya, itu dapat menghapuskan dosa di antara keduanya selama tidak dilakukan dosa besar.” (HR. Muslim no. 233). 

Yang tak kalah hebatnya, ternyata shalat jumat juga mengajarkan umat Isla, untuk taat atau patuh dengan prosedur. Buktinya, karena pelaksanaan shalat jumat tidak boleh dilaksanakan sebelum azan di waktu zhuhur dan tidak boleh pula saat atau setelah masuk waktu ashar. Dalam pelaksanaan shalat, makmum harus berniat mengikut imam dan imam berniat menjadi imam.

Kemudian shalat bermanfaat juga membentuk kejujuran imam atau pemimpin, sebagaimana sudah banyak diketahui, bahwa khutbah jumat menjadi syarat sahnya shalat jumat. Jika tidak ada khutbah, maka shalat jum’atnya tidak sah dilaksanakan. Selanjutnya, sang khatib haruslah dalam kondisi suci dari hadas besar dan hadas kecil. 

Karena itu, kejujuran imam di dalam pelaksanaan khutbah menjadi hal yang vital. Jika khatib ‘cuek’ saat dirinya berhadas, maka sang khatiblah yang akan menanggung dosa seluruh jamaahnya. 

Menfaat lainnya dari shalat jumat, bisa juga dikatakan ajang pertemuan sesama umat Islam di masjid, sehingga para jemaah bisa saling mengingatkan dan berbagi informasi tentang kehidupan dunia dan akhirat.

Yang tak kalah pentingnya, isi khutbah khatib jumat yang selalu mengingatkan para jemaah untuk selalu taat kepada Allah sebagai penguasa dunia dan akhirat. Bahan, kondisi sebelum shalat juamt dilaksanakan atau sebelum khatib naik mimbar, bisa dimanfaatkan pengurus masjid untuk menyampaikan berbagai hal tentang kondisi masjid dan infotmasi lainya, seperti memberitahyukan tentang jumlah dana sumbangan terhadap pembangunan masjid atau kegiatan sosial lainnya. 

Selain itu, maanfat shalat jumat yang bersifat kebersamaan adalah, menjadi sarana untuk mendoakan sudara sesama muslim. Karena di dalam doa khutbah kedua, imam harus membaca doa untuk memohon keampunan bagi saudara sesama muslim, baik yang masih hidup atau yang sudah meninggal. Sedangkan para jamaah mengaminkannya.

Sejatinya, masih banyak lagi manfaat shalat jumat yang ditemukan dalam pelaksanaannya. Manfaat-manfaat tersebut akan membuat kita mengerti bagaimana menjalani hidup ini. Baik dalam kehidupan sebagai warga negara maupun dalam kehidupan pribadi yang ingin menjadi muslim yang rahmatan lil’alamin. (penulis wartawan tabloidbijak.com)