Tingginya Angka Stunting di Pasaman, Bupati Ajak Warga Melek Pentingnya Gizi
Berita Utama EKO KURNIAWAN, S.Kom(Diskominfo) 30 Januari 2019 16:39:50 WIB
Kurang gizi hingga adanya kasus stunting alias terlambatnya pertumbuhan anak di Pasaman, ternyata juga disebabkan rendahnya kesadaran keluarga.
Ini menjadi polemik tersendiri pihak pemerintah dalam menangani dan mencegah stunting di daerah itu.
Hasil penilaian status gizi tahun 2017 di Kabupaten Pasaman, membuktikan kasus stunting di daerah ini sebanyak 40,6 persen. Dimana, angka itu lebih tinggi dari tingkat stunting di Indonesia yang hanya 29,6 persen.
“Tidak heran, daerah kita ini masuk daerah lokasi khusus (Lokus) stunting di 100 kabupaten/kota se Indonesia tahun 2018. Ini jadi PR bersama untuk menuntaskan dan menurunkan angka stunting,” kata Bupati Pasaman, Yusuf Lubis, Minggu (27/1).
Selain stunting, masalah gizi lainnya adalah semakin meningkatnya angka kejadian penyakit tidak menular, seperti penyakit diabetes mellitus dan hipertensi. Penyakit ini mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
“Namun, dari keseluruhan permasalahan gizi yang ada sebahagian besar disebabkan karena kurangnya pemahaman masyarakat terhadap masalah gizi yang dihadapinya,” kata bupati.
Bupati berharap, masyarakat yang paham akan pentingnya pemenuhan gizi bagi pertumbuhan anak, ikut menjadi ujung tombak pemerintah mengedukasi masyarakat yang tidak begitu paham.
Sumber : Prokabar.com