Indonesia Muslim Travel Index 2018

Indonesia Muslim Travel Index 2018

Artikel () 13 Desember 2018 19:37:17 WIB


 Secara mengejutkan, Sumatra Barat (Sumbar) berada di urutan keempat Indonesia Muslim Travel Index tahun 2018. Di posisi pertama Nusa Tenggara Barat, disusul Aceh pada posisi kedua, dan DKI Jakarta di posisi keempat. Jika dilihat dari segi kuliner, bisa dikatakan bahwa Sumbar juaranya. Apalagi randang sudah dinobatkan sebagai makanan terlezat di dunia oleh CNN Travel. 

Dari segi keindahan alam, Sumbar juga tidak kalah oleh Nusa Tenggara Barat dan Aceh. Tapi, mari kita lihat apa saja yang merupakan indikator penilaian. Yaitu akses berupa infrastruktur, komunikasi berupa pemasaran ke target pasar, lingkungan yang ramah bagi pengunjung muslim, dan pelayanan. 

Skor total untuk NTB adalah 58, diikuti Aceh 57, DKI Jakarta 56, dan Sumbar 55. Terlihat nilainya tidak jauh berbeda. Dari segi akses berupa infrastruktur, Sumbar bisa dibilang sudah semakin baik. Seperti jalan ke pantai air manis dan jalan ke kawasan Mandeh. Sedangkan dari segi komunikasi berupa pemasaran ke target pasar, Sumbar juga sudah melakukan berbagai terobosan, termasuk iklan di televisi, dan promosi budaya di mancanegara dan Indonesia.   

Dari segi lingkungan yang ramah dan pelayanan, sepertinya harus semakin ditingkatkan lagi. Sejauh ini sebenarnya sudah ada peningkatan, tetapi harus lebih baik lagi. Karena dari sinilah bisa terjadi peningkatan kunjungan. 

Perkembangan teknologi digital juga harus diantisipasi, karena data dari Kementerian Pariwisata, 70% wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia menggunakan jasa teknologi digital. Dan 50% dari wisatawan tersebut adalah generasi milenial yang memang melek teknologi. 

Satu hal yang tak kalah penting adalah peningkatan kualitas masyarakat yang terlibat langsung dengan pariwisata, baik di bidang jasa maupun perdagangan. Karena dengan perilaku yang positif dari masyarakat wisatawan akan semakin merasakan kenyamanan. 

Skor Sumbar yang cukup tinggi di IMTI dan tidak jauh dari 3 provinsi lainnya menunjukkan bahwa Sumbar bisa mengikuti dinamika perkembangan dunia pariwisata Indonesia yang sangat dinamis. 

Semoga posisi Sumbar di IMTI 2018 menjadi kabar baik yang memotivasi seluruh insan pariwisata Sumbar untuk semakin berbenah menyambut kunjungan wisatawan muslim yang potensi belanjanya semakin besar secara global. 

Semakin banyak uang yang dibawa ke Sumbar oleh wisatawan mancanegara akan semakin berputar ekonomi sehingga efek multiplier muncul dan berperan dalam mengurangi kemiskinan, mengurangi pengangguran, serta meningkatkan pendapatan. (efs) 

Referensi: Harian Kontan, 13 Desember 2018

ilustrasi: freefoto.com