Bertumbuhnya Konglomerat dan Kekayaannya di Asia Pasifik

Bertumbuhnya Konglomerat dan Kekayaannya di Asia Pasifik

Artikel () 30 November 2018 20:52:51 WIB


Harian Bisnis Indonesia edisi 29 November 2018 dalam salah satu halamannya memuat judul, “Nilai Kekayaan Konglomerat: Asia Menyimpan Potensi Besar”. High Net Worth Individuals (HNWI) atau konglomerat, secara global meningkat kekayaannya mencapai 70 triliun dolar AS. Dan ini merupakan kali pertama. Demikian rilis yang dikeluarkan oleh perusahaan konsultan Capgemini yang berbasis di Prancis.

Asia-Pacific Wealth Report melaporkan pertumbuhan kekayaan konglomerat pada 2017 secara global tumbuh 10,6%. HNWI bertambah turut disumbang oleh pertumbuhan ekonomi global sebesar 3%. Tahun sebelumnya pertumbuhan ekonomi global sebesar 2,3%. 

Capgemini memperkirakan kekayaan HNWI di dunia mencapai 106 triliun dolar AS dalam rentang 7 tahun ke depan. Sementara kekayaan HNWI di Asia sebesar 21,6 triliun dolar AS, tumbuh 8,7% hingga 2025, dan akan mencapai 42,1 triliun dolar AS. 

Kekayaan HNWI Asia Pasifik menyumbang 41,4% pertumbuhan seluruh HNWI dunia. HNWI Jepang merupakan yang terkaya di Asia Pasifik dengan nilai 7,7 triliun dolar AS. Sementara HNWI China nilainya 6,5 triliun dolar AS, tumbuh lebih 144% dalam rentang 2010-2017. Sedangkan HNWI Jepang tumbuh 87%. HNWI di Jepang dan China, kekayaannya tumbuh 10%. 

Jepang dan China merupakan mesin pertumbuhan populasi konglomerat di Asia Pasifik.  Pada 2017 Jepang dan China  menyumbang pertumbuhan populasi konglomerat 71,5% dan 65,9%. 

Sementara itu, kekayaan konglomerat India tumbuh 21,6%. Sedangkan populasi konglomerat tumbuh 20,4% pada 2017. Dan di Indonesia, total kekayaan konglomerat naik menjadi 661 miliar dolar AS pada 2017. Di mana pada 2016 angkanya ada di 184 miliar dolar AS. 

Di Korea Selatan, kekayaan konglomerat tumbuh 18%. Kemudian disusul Hongkong 16,3%. Berikutnya Thailand, Taiwan. Dan Singapura berikutnya dengan pertumbuhan asset konglomerat 13%. 

Yang menarik dari data ini adalah, adanya perusahaan atau konsultan pengelola kekayaan para konglomerat. Para konglomerat itu juga mempersiapkan tongkat estafet kepada generasi selanjutnya di keluarga mereka dengan mempercayakan kepada perusahaan pengelola aset. Dengan demikian, pewarisan kekayaan keluarga bisa berjalan baik dengan dibantu oleh perusahaan pengelola aset. 

Bagi masyarakat kebanyakan, tentunya aset mereka tidak sebanyak para konglomerat tersebut. Namun bisa menjadi pelajaran berharga bahwa aset perlu dikelola dengan baik. Sehingga bisa diwariskan kepada anak dan keturunan. (efs)  

Referensi: Bisnis Indonesia, 29 November 2018  

ilustrasi: freefoto.com