Tour de France dan Tour de Singkarak 

Artikel Yal Aziz(Tenaga Artikel) 08 Oktober 2018 13:30:01 WIB


BALAP sepeda termasuk olahraga yang disukai masyarakat, baik di dunia maupun di Indonesia. Bahkan, setiap tahunnya diadakan lomba balap sepeda, seperti Tour de France, yang sudah mendunia dan Tuor de Singkarak yang telah digelar sejak, 2009 lalu dan tahun ini (2018), Tour de Singkarak, star etafe I telah dilepas Wakil Gubenrur Sumbar, Nasrul Abit di Kota Wisata Bokuttinggi, Minggu, 4 November 2018.

Bicara sejarah, Tour de France sudah merupakan  balap sepeda tahunan yang mengambil rute di wilayah Perancis dan negara-negara yang berbatasan dengannya seperti Luksemburg, Italia, Jerman, Spanyol, Belanda, Swiss, Irlandia, Belgia dan Inggris.Taor de France ini menempuh jarak total hingga 3.500 kilometer.  

Tour de France telah dimulai pada tahun 1903 dan waktu itu, pembalap boleh berlomba di malam hari. Finish perlombaan selalu berakhir di Kota Paris. Sedangkan titik awal perlombaan hampir selalu berubah tiap tahunnya. Perlombaan ini dibagi menjadi sesi panjang yang disebut tahap (stage). Pembalap yang bisa menyelesaikan semua tahapan dalam waktu paling singkat akan dinyatakan sebagai pemenang.

Total perlombaan bisa berlangsung hingga 23 hari dan mendapatkan liputan luas dari media seluruh dunia.

Meskipun seorang pembalap belum pernah menenangkan satu tahap sekalipun, tapi secara total dia bisa menjadi pemenang Tour de France. Inilah yang terjadi pada Greg LeMond pada tahun 1990.

Jumlah tahap dan jarak yang harus ditempuh bervariasi tiap tahunnya, namun Tour de France modern setidaknya memiliki 21 tahap.

Jadi dari total 23 hari Tour de France, 21 hari dibutuhkan untuk perlombaan dan 2 hari dipergunakan untuk mengangkut peralatan dan persiapan lainnya.

Perlombaan dengan jarak terpendek yaitu 2.420 kilometer terjadi pada tahun 1904, sedangkan perlombaan terpanjang diadakan pada tahun 1926 dengan total jarak tempuh 5.745 kilometer.

Hadiah uang yang diberikan terus meningkat sejak tahun 1903. Pada tahun 2006, total hadiah lebih dari USD 4.800.000 diberikan kepada para pemenang.

Sedangkan Tour de Singkarak merupakan kejuaraan balap sepeda resmi dari Persatuan Balap Sepeda Internasional (Union Cycliste International) yang diselenggarakan setiap tahun di Sumatera Barat. 

Tour de Singkarak  pertama kali diselenggarakan pada tahun 2009. Tour de Singkarak merupakan balapan jalan raya jarak jauh. Untuk 2018 ini, Tour de Singkarak dilaksanakan, 4 November 2018, Sebelumnya selalu dilaksanakan antara bulan April hingga Juni dan perlombaan berlangsung selama seminggu. Kejuaraan ini telah menjalin kerjasama dengan Amaury Sport Organisation yang menjadi penyelenggara Tour de France di Perancis.

Sesuai dengan namanya, Singkarak yang merupakan danau terbesar di Sumatera Barat menjadi bagian dari jalur lintasan Tour de Singkarak. Selain itu, beberapa kawasan wisata lain juga menjadi bagian dari jalur lintasan, termasuk Lembah Harau, Danau Maninjau, Kelok 44, Danau Di atas, dan Danau Dibawah.

Tour de Singkarak diselenggarakan untuk pertama kali oleh Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia pada tahun 2009. Dipandang sukses dari segi peyelenggaraan, menjadikan ajang balap sepeda ini sebagai salah satu kejuaraan balap sepeda resmi Persatuan Balap Sepeda Internasional di kelas 2.2 Asia Tour. Sehingga selain didukung oleh Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia, Tour de Singkarak juga diperkuat dengan dukungan APBD provinsi dan kabupaten atau kota yang daerahnya dilalui oleh peserta. Hal ini disebabkan setiap daerah yang menjadi bagian dari tahapan perlombaan balap sepeda Tour de Singkarak mempunyai peran cukup besar dalam mengenalkan daerahnya. Sehingga jumlah kabupaten dan kota yang menjadi jalur lintasan Tour de Singkarak dari tahun ke tahun mengalami peningkatan.

Diselenggarakannya Tour de Singkarak dinilai telah dapat meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Sumatera Barat. Bahkan pada tahun 2011 naik hingga 13,2% atau di atas kenaikan pariwisata nasional 8,9%. Pada tahun 2010, wisatawan mancanegara yang menginap di hotel berbintang di Sumatera Barat sebanyak 332.515 orang, dan tahun 2011 meningkat menjadi 413.180 orang atau naik sekitar 24,3%.

Dari segi koordinasi dan sinergitas, Tour de Singkarak juga dinilai sebagai event promosi pariwisata terbaik dari 41 event tetap yang digelar Kemenparekraf. Sinergitas itu terlihat dari kekompakan para pimpinan daerah dalam mendukung kegiatan tersebut; gubernur berikut para wali kota dan bupati selalu menghadiri langsung rapat koordinasi.

Untuk penyelenggaraan tahun 2018 ini, kita tentu berharap ada peningkatan, baik dari jumlah peserta dari bergabai negara, juga bermanfaat bagi objek wisata di SUmatera Barat. Jangan sampai Tour de Singkarak, jadi milik Menteri Parisata saja, tapi menjadi milik masyarakat Indonesia. Faktanya tentu bisa dilihat dari jumlah peserta dari berbagai provinsi dan manca negara. Kini mari kita dukung dan sukseskan Tour de Singkarak 2018 ini. (Penulis wartawan tabloidbijak dan padangpos.com)