Sholat Idul Adha 1434 H dihalaman Kantor Gubernur Sumatera Barat
Berita Utama Sub Bag. Sarana dan Prasarana(Sub Bag. Sarana dan Prasarana) 15 Oktober 2013 09:50:10 WIB
Gubernur Irwan Prayitno bersama masyarakat Kota Padang melakukan sholat Idul Adha di Halaman Kantor Gubernur Rabu pagi (15/10). Hadir juga dalam kesempatan tersebut Forkopinda, Walikota Fauzi Bahar, Kementerian Agama, beberapa kepala SKPD, dan Tokoh Masyarakat Sumatera Barat. Sebagai Khatib dalam kesempatan tersebut H. Mahyeldi Ansharullah, S.P dan imam Dr. Syar'i Bin Sumin.
Gubernur dalam sambutannya menyampaikan, Idul Adha mengingatkan kita pada sosok Nabi Ibrahim dan keluarganya, hari ini disaat jutaan umat muslim sedang bergegas menyelesaikan prosesi ibadah haji, kita ditanah air perlu merenung sejenak pelajaran-pelajaran yang dititipkan Allah kepada kita melalui kisah monumental Nabi Ibrahim dan keluarganya. Ibrahim merupakan teladan pengorbanan yang tulus, Nabi Ibrahim mengajarkan kepada kita bahwa seorang mukmin harus sepenuhnya hidup untuk sebuah cita-cita yang tinggi.
Nabi Ibrahim mengajarkan kepada kita bahwa obsesi berupa rela berkorban dan mencapai cita-cita hidup sepenuhnya harus selalu diukur dengan keridhaan dan kecintaan Allah.
Perayaan hari Idul Adha ini, merupakan suatu momentum bagi umat islam untuk saling berbagi antar sesama hamba Allah, menjalankan segala yang diperintahkan dengan penuh kesabaran dan keikhlasan serta sebagai wujud pengorbanan seorang hamba kepada sang pencipta-Nya, ”terangnya.
Irwan juga menyatakan, setelah 4 tahun pasca gampa, kita telah mulai menata dan membangun kembali rumah penduduk dan fasilitas umum, semua itu dapat kita lakukan berkat kebersamaan dan jiwa toleransi yang tinggi antar sesama kita.
Melalui momentum Idul Adha 1434 Hijriah ini, kami menghimbau dan mengajak komponen masyarakat yang peduli terhadap pembangunan Sumbar, untuk senantiasa bekerja keras dan secara sinergis membangun daerah ini. Mari kita capai visi Sumbar lima tahun kedepan dengan mewujudkan Sumatera Barat Madani yang adil, sejahtera dan bermartabat.
Untuk itu mari, kita bangun sumbar dengan mengoptimalkan seluruh potensi yang kita miliki. Kami berkeyakinan, jika masyarakat turut aktif dalam membangun sumbar ini, maka semua cita-cita dan harapan kita untuk membangun Sumbar, secara bertahap kan kita selesaikan.
Mari kita kembangkan sikap rela berkorban demi kemaslahatan, mari kita kembangkan sikap ikhlas dalam diri dan sanubari. Sikap ikhlas dan rela berkorban ini adalah sikap mukmin sejati. Rela mengorbankan kepentingan pribadi dan keluarga, demi kepentingan yang lebih besar dan utama. Pribadi mukmin seperti inlah yang akan mampu menyelesaikan masalah masyarakat dan membawanya kearah kemajuan, ”tambahnya.
Atas nama pemerintah provinsi Sumatera Barat, kami menyampaikan ucapan selamat merayakan Idul Adha 1434 Hijriah, semoga semangat berqurban ini akan senantiasa terpatri dalam sanubari setiap insan yang selalu mengharapkan ridho dari Allah SWT.
Sementara itu , Wakil Walikota Padang, Mahyeldi Ansharulah yang bertindak sebagai khatib pada Khutbah Idul Adha tersebut mengatakan tentang 10 pelajaran yang dapat diambil dari Nabi Ibrahim dan keluarganya. Momentum Idul Adha ini adalah waktu merenung sejenak, mencari figure untuk kita teladani dalam menjalankan kehidupan. Dengan adanya keteladanan, tentunya kita mempunyai tolak ukur untuk menilai apakah perjalan hidup kita sudah baik atau semakin jauh dengan kelalaian dan kemaksiatan.
Begitu banyak keteladanan dari nabi Ibrahim dan orang yang bersamanya, serta begitu besar hikmah dari pelaksanaan haji yang sedang berlangsung ditanah suci. Untuk itu, ada sepuluh hikmah dan pelajaran yang menjadi isyarat bagi kita yang dapat diwujudkan dalam kehidupan, terutama bagi bangsa Indonesia yang sedang berjuang untuk mengatasi berbagi masalah dan persolan besar yang menghantui kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, ”ucapnya.
Sepuluh hikmah tersebut adalah, meninggalkan yang haram, kerjakan yang halal, yang harus kita raih adalah keharusan kita berjuang, berkorban untuk kebaikan, jadikan Masjid sebagai basis kebangkitan ekonomi, jadikan Masjid Sebagai pusat pergerakan, keinginannya yang amat besar untuk memiliki ilmu, menjadi pribadi yang sholeh yang menjadi bahan pembicaraan yang baik bagi generasi yang akan datang, pentingnya keharmonisan anatar sesama keluarga, keyakinan akan pertolongan Allah dalam setiap kesulitan dan keberanian untuk memperjuangkan kebenaran.
Untuk itu marilah kita sama-sama untuk menjadi teman dekatnya Allah, sebagaimana dekatnya antara Ibrahim dengan Allah. Dengan mengamalkan sepuluh pelajaran dari perjalana hidup Nabi Ibrahim, meninggalkan yang haram, mengerjakan yang halal. Mau berjuang dan berkorban demi kebaikan, menjadikan Masjid sebagai basis kebangkitan ekonomi dan pusat pergerakan, memiliki keinginan yang kuat untuk mencari ilmu, membangun keharmonisan, menumbuhkan keyakinan akan pertolongan Allah dan keberanian menegakkan kebenaran.
Sepuluh pelajaran ini, adalah modal hidup dalam membangun rumah tangga yang diperlukan oleh suami dan istri, juga modal bagi seorang pemimpin mengayomi rakyatnya, jika ini terealisasikan maka negeri kita ini akan menjadi negeri yang aman, damai dan sejahtera dalam ridha Allah, ”lengkapnya.
Di Gubernuran juga dilakukan Ibadah Kurban sebanyak 3 ekor sapi dan 1 ekor komping yang diikuti oleh beberapa kepala SKPD dan Gubernur Irwan Prayitno dan Ketua Tim Penggerak PKK Ny. Nevi Irwan Prayitno dimotori oleh Candra, S.Sos. (Humas Sumbar)