Devisa dan Investasi Pariwisata
Artikel () 30 September 2018 08:46:03 WIB
Pemerintah pusat mengumumkan bahwa pada Juli 2018 devisa yang berasal dari pariwisata berjumlah 1,5 miliar dolar AS. Jika digabung devisa dari Januari sampai Juli 2018 maka jumlahnya menjadi 9 miliar dolar AS. Target devisa untuk tahun depan yang berasal dari pariwisata adalah 20 miliar dolar AS.
Target tersebut mengacu pada pencapaian yang sudah didapat hingga Juli 2018 yang berjumlah 9 miliar dolar AS. Diprediksi hingga akhir 2018 bisa didapat 17 miliar dolar AS yang juga merupakan target 2018. Ini artinya target 2019 naik dalam jumlah yang cukup besar.
Adapun jumlah wisatawan asing pada 2019 ditargetkan berjumlah 20 juta orang. Jumlah ini diperkirakan bisa dicapai. Jika melihat data kunjungan wisatawan asing yang dialnsir BPS, pada Juli 2018 ada 1,54 juta wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia. Jumlah ini dibanding Juni 2018 yang sebesar 1,32 juta orang mengalami peningkatan sebesar 16,5%.
Selain devisa pariwisata, pemerintah juga manargetkan investasi di bidang pariwisata sebesar 500 triliun rupiah periode 2019-2024 dengan rincian: 205 triliun investasi wisata, dan 295 triliun pengembangan pariwisata. Investasi pariwisata selama 2015-2017 telah mengalami peningkatan sebesar 35,5% dengan nilai total 67 triliun rupiah.
Untuk mencapai devisa 20 miliar dolar AS sedikitnya ada 3 hal yang akan dilakukan pemerintah di bidang investasi. Pertama, membiayai 10 destinasi pariwisata prioritas. Kedua, membiayai pembangunan homestay 2018-2019 sebesar 2 triliun rupiah. Dan ketiga, membiayai UKM wisata sebesar 25 triliun rupiah. Di luar itu, investasi lainnya adalah untuk hotel, restoran, dan jasa wisata lainnya.
Dengan melihat hal di atas, maka ini sebenarnya juga peluang bagi Sumbar. Penataan dan pengembangan pariwisata yang terus digencarkan oleh seluruh pemerintah daerah di Sumbar akan terkoneksi dengan rencana pemerintah pusat. Dan bukan tidak mungkin, jika penataan dan pengembangan pariwisata Sumbar memberikan nilai lebih yang bagus bagi wisatawan, investasi dan devisa juga akan semakin besar di sini.
Salah satu indikatornya adalah semakin banyaknya pesawat dari berbagai kota dengan rute langsung ke Padang. Seperti Bandung, Yogyakarta, Palembang, Jambi, Batam, Medan, Jakarta, Kualalumpur, Pekanbaru. Penerbangan dari Kualalumpur mencatatkan penambahan jadwal pesawat. Demikian pula dari Jakarta.
Dengan perkembangan yang semakin bagus, maka sudah sewajanya masyarakat di Sumbar yang terkait dengan pariwisata semakin berbenah. Agar wisatawan betah dan datang kembali. (efs)
Referensi: Harian Kontan, 27 September 2018
ilustrasi: freefoto.com