TINGKATKAN EKONOMI KREATIF MELALUI MINANGKABAU FASHION FESTIVAL 2018
Artikel Zakiah(Tenaga Artikel) 26 September 2018 17:45:22 WIB
TINGKATKAN EKONOMI KREATIF MELALUI MINANGKABAU FASHION FESTIVAL 2018
Dalam rangka menggali potensi para desainer dan pengrajin muda Ranah Minang, sehingga tidak semata mampu melahirkan karya kreatif dan inovatif, juga untuk memperkenalkan aneka ragam budaya produk fashion berbasis warisan budaya sekaligus mendorong supaya kalangan muda tersebut memiliki jiwa entrepreneur, Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Barat kembali menggelar iven akbar Minangkabau Fashion Festival (MFF) pada tanggal 22 September 2018 yang lalu. Acara ini dibuka secara resmi oleh Bapak Gubernur Sumatera Barat, Prof. Dr. H. Irwan Prayito di Museum Adityawarnan Padang, dan dihadiri juga oleh Ketua Dekranasda Provinsi Sumatera Barat,Ibu Hj. Nevi Zuairina Irwan Prayitno.
Pemerintah selalu mendorong kreatifitas desainer untuk mengembangkan karyanya dengan memberikan ruang dalam menampilkan kreatifitas tersebut pada kegiatan-kegiatan tahunan pemerintah demi melestarikan kekayaan pakaian khas Provinsi Sumatera Barat.
Bapak Gubernur dalam arahannya menyebutkan bahwa,"Minangkabau Fashion Festival menjadi harapan untuk kemajuan dan meningkatkan gairah ekonomi kreatif Sumatera Barat ke depannya sehingga bersinergi dengan peningkatan pendapatan masyarakat melalui usaha rumahan, usaha kecil menengah dan usaha masyarakat dalam skala besar.”
Selanjutnya Ibu Nevi, juga sangat mengapresiasi even tahunan Minang Kabau Fashion Festival ini sebagai bentuk dukungan pada program peningkatan ekonomi kreatif bidang fashion bagi masyarakat Sumatera Barat, khususnya kalangan pecinta fashion dan yang berkecimpung dalam pengadaan produk fashion. Karena peluang pasar fashion Ranah Minang sangat besar. Produk kerajinan asal Sumbar itu sudah tak asing lagi bagi pasar fashion, baik dalam negeri maupun anah air. Hanya butuh sentuhan lebih, agar bisa bersaing dengan produk lainnya terutama di luar negeri.
Minangkabau Fashion Festival merupakan upaya mengangkat suatu industri fashion di Sumbar dengan nuansa kekayaan Sumatera Barat yaitu minangkabau. Dengan didasari oleh keindahan dan kekhasan budaya serta keunikan ragam hias songket dan tenun yang dimiliki, patut dilestarikan dan dikembangkan. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan aneka ragam budaya produk fashion berbasis warisan budaya.
Kegiatan ini diikuti oleh 80 peserta dari berbagai daerah di Sumbar, kemudian diseleksi dan tinggal 40 peserta. Selanjutnya dipilih 12 peserta yang akan diikutsertan dalam Modest Fashion Week 2018 yang dilaksanakan di Jakarta 4 Oktober mendatang.
“Melalui iven MFF 2018 yang mengusung tema "Enchanting of Minangkabau" ini, nantinya, kita ingin mendorong peserta dari kalangan siswa sekolah desain, sekolah fashion desain, pengrajin, UKM, rias pengantin dan umum untuk mengembangkan talenta, tak hanya berupa kreasi dan inovasi, tetapi juga memiliki jiwa enterpreneur,” papar Kepala Dinas Pariwisata Sumbar, Ir. Oni Yulfian, M.BTM
MFF juga menjadi ajang apresiasi kepada desainer-desainer muda Sumatera Barat agar dapat mengenalkan hasil karyanya ke pasar Nasional dan Internasional, Pemerintah selalu mendorong kreatifitas desainer untuk mengembangkan karyanya dengan memberikan ruang dalam menampilkan kreatifitas tersebut pada kegiatan-kegiatan tahunan pemerintah demi melestarikan kekayaan ethnic fashion Provinsi Sumatera Barat.
Disamping mendorong desainer berbakat Sumatera Barat untuk berkreatifitas dan melestarikan keberadaan para pengrajin kain itu sendiri agar terciptanya keseimbangan antara desainer dan pengrajin. Sehingga diharapkan para pengrajin meningkatkan ke profesionalitasan dalam meningkatkan mutu karya dari hasil kerajinannya.
Kita mulai dari meningkatkan kaya desainer itu sendiri dengan memiliki ciri khas sebagai pembeda yang menarik konsumen luar untuk berkunjung ke Sumatera Barat. Oleh sebab itu perlunya langkah promosi dan pergelaran fashion show melalui ide kegiatan yang kreatif dan inovatif untuk mendorong produktifitas designer Sumatera Barat menjadi lebih bermutu memiliki integritas dan identitas budaya.
Adapun ketentuan umum MMF 2018 "Enchanting of Minangkabau" (Mengangkat Kembali Warisan Budaya Minangkabau), urainya, antara lain hasil karya peserta harus orisinil dan tidak plagiat. Desain yang masuk nominasi 10 besar menjadi hak milik panitia dan dipergunakan untuk berbagai kepentingan. Hasil karya harus inovatif, mencerminkan potensi lokal dan mengakomudir tema dan bercirikan daerah/budaya Minangkabau, mampu mempromosikan budaya Minangkabau, mudah diproduksi dan bernilai jual.
Empat kategori lomba dalam MFF 2018, meliputi Lomba Kreasi Busana Pengantin Tradisional Minangkabau, Lomba Membuat Kreasi Baju Muslim / Pesta, Lomba Modifikasi Baju Kuruang Basiba, serta Lomba Membuat Desain Motif Batik Minang. Masing-masing kategori lomba memiliki kriteria masing-masing.