Berharap Haji Mabrur
Artikel Yal Aziz(Tenaga Artikel) 09 Juli 2018 15:23:35 WIB
BERDASARKAN data dari Kanwil Kemenag Sumbar, jumlah calon jamaah haji dari Ranah Minang, yang berangkat ke tanah suci, sebanyak 4.646 orang. Kemudian, ada juga calon jamaah haji termuda berusia 16 tahun atas nama Alvin Rianda Bin Noor Arias Syamsu yang beralamat di Ulak Karang. Sedangkan calon haji tertua atas nama Sabarudin Maisin Bin Maisin Ahmad berusia 80 tahun dari Kabupaten Padang Pariaman.
Semua calon jemaah haji yang berangkat ke tanah suci, tentu berharap mendapat prediket haji mabrur. Apa itu haji mabrur? Masalah haji mabrur ini, ada perbedaan pendapat dari para ulama. Ada yang berpendapat, haji mabrur adalah amalan haji yang diterima Allah Maha Kuasa. Ada juga yang menilai, haji yang buahnya tampak pada pelakunya dengan indikasi keadaannya setelah berhaji jauh lebih baik sebelum naik haji.
Kemudian, ada yang menilai haji mabrur, yang dilakukan oleh orang yang memiliki hubungan baik dengan Allah dan lingkungan sekitarnya. Kata Mabrur artinya adalah Diberkati; Berbuat Kebajikan.
Cara untuk meraih prediket haji mabrur, meluruskan niat. Maksudnya, tunaikanlah ibadah haji dengan benar-benar berangkat dari motivasi dan niat yang ikhlas karena Allah.
Selanjutnya, berangkat haji dengan rezeki yang halal. Maksudnya, segala biaya dan nafkah yang digunakan untuk menunaikan ibadah haji haruslah benar-benar bersumber dari yang halal.
Yang tak kalah pentingnnya mencontoh manasik Rasulullah dengan melakukan manasik hajinya dengan meneladani dan mempedomani manasik haji Rasulullah dan menjaga lisan dari perkataan yang kotor dan kasar.
Kemudian, ibadah haji yang ditunaikan harus mampu memperbaiki akhlak dan tingkah laku. Sesudah kembali dari tanah suci. maka itu semua menjadi sarana untuk merefungsionalisasikan tujuan hidup kita agar kembali kepada fitrah yang sebenarnya, yakni menjadi manusia yang memiliki akhlak yang terpuji. Kita harus mengingat bahwa tujuan ibadah dalam Islam, tidak terkecuali ibadah haji adalah untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah.
Kesimpulannya, yang dimaksud haji mabrur adalah haji yang diterima dan diridhai oleh Allah Maha Kuasa, karena ibadah hajinya telah dilakukan dengan baik dan benar serta dengan bekal yang halal, suci dan bersih.
Untuk itu wajar jika Gubernur Sumbar Irwan Prayitno berpesan kepada calon jamaah haji agar mensyukuri nikmat yang didapat, saat ini jika ingin melaksanakan ibadah haji harus mengantri dalam waktu yang lama. Ada calon jemaah haji di Sumbar yang harus antri atau menunggu selama 17 tahun. Di Makassar katanya ada juga yang menunggu sampai 30 tahun dan Malaysia sampai 50 tahun.
Selanjutnya Gubernur Sumbar berpesan kepada jemaah haji, agar menjalankan seluruh rangkaian ibadah haji secara ikhlas. Bahkan mungkin nanti saat pelaksanaan ibadah haji ada yang kakinya terinjak atau badan nya tersenggol dengan jamaah lainnya, itu biasa saja, obat nya cuma satu, yaitu ikhlas.Kemudian jaga kesehatan dana nama baik Sumatera Barat. (penulis wartawan tabloidbijak dan padangpos.com)