Belajar dari Orang Terkaya di Dunia

Belajar dari Orang Terkaya di Dunia

Artikel () 30 Juli 2018 08:59:55 WIB


Siapakah orang terkaya di dunia saat ini? Bill Gates memang termasuk di dalamnya, dan pernah ada di urutan 1. Tapi 2018 ini, Bill Gates tidak lagi ada di urutan 1 orang terkaya di dunia. Bos Microsoft tersebut kekayaannya menurun dikabarkan karena nilai derma yang dilakukannya cukup besar sehingga berpengaruh kepada nilai kekayaan dan juga urutan orang terkaya di dunia. 

Meskipun bukan lagi orang terkaya di dunia, Bill Gates hingga saat ini memberikan contoh yang bisa dijadikan teladan. Yaitu berderma, atau bagi muslim lazim disebut sedekah. Kekayaan Bill Gates yang didermakan tidak menjadikan ia miskin. 

Pada 2018, orang terkaya di dunia yang ada di urutan 1 adalah Jeff Bezos. Nama lengkapnya Jeffrey Preston Bezos. Dia adalah bos atau CEO Amazon. Jeff Bezos kini menggeser Bill Gates di urutan teratas orang terkaya di dunia. Bill Gates selama 13 tahun menjadi orang terkaya di dunia urutan teratas.  Salah satu sebab Jeff Bezos menggantikan posisi Bill Gates adalah melonjaknya nilai saham Amazon dari setara 14,4 juta rupiah menjadi setara 25,21 juta rupiah.

Nilai kekayaan Jeff Bezos pada 17 Juli 2018 adalah 158 miliar dolar AS atau setara 2.292 triliun rupiah. Sedangkan Bill Gates sebesar 90 miliar dolar AS. Di urutan ketiga Warren Bufet sebesar 84 milar dolar AS. Seperti halnya Bill Gates yang dermawan, Jeff Bezos juga pernah mendermakan hartanya 33 juta dolar AS untuk beasiswa bagi imigran yang tinggal di AS tanpa dokumen. 

Karena bagi Jeff Bezos ia merasa sulit menyalurkan dermanya, maka ia pun sempat bertanya melalui akun media sosialnya kepada netizen aksi derma apa yang bisa ia dukung. 

Jeff Bezos tercatat sempat bekerja sebagai juru masak pada usia 16 tahun di restoran cepat saji McD. Jika disetarakan dengan usia pelajar di Indonesia, kira-kira setara kelas 2 atau 3 SMA, atau kini dikenal kelas 12 atau 13 SMA. Di McD Jeff Bezos mengamati sangat detil berbagai hal. Misalnya cara membalikkan burger, kapan mengangkat kentang goreng, otomatisasi perusahaan, dan melayani pelanggan sepenuh hati. Dan Jeff Bezos menyadari bahwa hal yang sulit adalah melayani pelanggan. Dan ketika ia mendirikan dan mengelola Amazon, prinsip utama yang ia terapkan adalah pelayanan kepada pelanggan. 

Jeff Bezos mendirikan Amazon pada 1994, dimulai dengan menjual buku melalui internet dan beroperasi dari garasi rumahnya. Jeff Bezos menulis sendiri rencana bisnisnya. Dan pada 1995 Amazon berhasil online. Amazon berhasil menjual buku ke seluruh Amerika dan juga ke 45 negara. Pada 1997 Amazon melakukan go public, atau menjual saham ke public. Pada 1998 Amazon melakukan diversifikasi usaha, dan bnerhasil. Pada tahun-tahun berikutnya Jeff Bezos membeli Washington Post. 

Selain itu ada beberapa inovasi yang dilakukan Jeff Bezos, ada yang berhasil dan ada yang gagal. Belajar dari Jeff Bezos, sejak muda sudah bekerja sebagai juru masak dan memiliki pengetahuan yang detil tentang pekerjaannya, ia memulai usaha dari garasi, memiliki rencana bisnis, memegang teguh prinsip melayani pelanggan, melakukan diversifikasi ketika usaha sudah semakin maju, dan tidak segan berderma. Jika orang Barat bisa melakukannya, maka orang Timur pun bisa melakukan hal serupa. Asal sungguh-sungguh dan berperilaku positif. (efs) 

Referensi: Sindo Weekly, Edisi No. 21 tahun VII 23-29 Juli 2018