FOCUS DISCUSSION GROUP (FGD) DATABASE TERPUSAT E-SAMSAT SUMATERA BARAT
Berita Utama () 13 Juli 2018 11:40:28 WIB
BAKEUDA, Pada Hari Rabu (12/07/2018) bertempat di Ruang Rapat Pimpinan Bakeuda Prov. Sumbar Jln. Khatib Sulaiman No. 43 Padang telah dilaksanakan kegiatan FOCUS DISCUSSION GROUP (FGD)DATABASE TERPUSAT E-SAMSAT SUMATERA BARAT yang diselenggarakan oleh Badan Keuangan Daerah Provinsi Sumatera Barat. Peserta yang hadir sebanyak 35 orang berasal dari berbagai instansi seperti Kepolisian, Jasa Raharja, Bank Nagari, Diskominfo, Nara Sumber dari PUSLIA Bapenda Provinsi Jawa Barat dan Juga Praktisi dan Akademisi dari Universitas Putra Indonesia (YPTK) dan Universitas Andalas, seluruh Kepala UPTD Pengelolaan Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera serta seluruh Kepala Bidang Bakeuda Prov Sumbar.
Acara Tersebut di fasilitatori oleh UPTD Sistem Informasi Keuangan Daerah dan dibuka oleh Sekretaris Bakeuda, Ida Usmayarni SE, M.Kes, yang menyampaikan bahwa Tujuan utama FGD adalah diskusi tentang model pengelolaan database aplikasi eSamsat Provinsi Sumatera Barat yang selama ini dalam bentuk desentralisasi. Ada bentuk lain pengelolaan database yaitu sentralisasi. Setiap model pengelolaan database memiliki plus dan minus namun dari pengalaman implementasi pengelolaan database desentralisasi terdapat kendala pengembangan aplikasi untuk memenuhi kebutuhan internal maupun eksternal organisasi. Oleh sebab itu perlu dipertimbangkan model pengelolaan database sentralisasi yang menawarkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan data.
Pada Kesempatan yang sama Kepala UPTD Sistem Informasi Keuangan Daerah, Suhendri, S.Kom.MSc menyampaikan kondisi terkini aplikasi e-Samsat Sumatera Barat yang dimulai tahun 2010 masih menggunakan Database Terdistribusi, inovasi yang telah dilakukan serta kendala-kendala yang di temui baik dalam pemeliharaan dan pengembangan aplikasi. Masalah utama yang dihadapi dalam kondisi disain database tersentralisasi antara lain seperti Anomali data (perubahan/pergerseran data tanpa penjelasan), Inefisiensi pemeliharaan sistim informasi (aspek perangkat keras, SDM, pola kerja, dll),Keterbatasan pengembangan sistim informasi (aspek integrasi, penyajian data, cross check, dll),Disain data base tidak melakukan pemenggalan data secara periodik (tahunan),Pertanggungjawaban data.
diharapkan Setelah menerapkan database terpusat, pemasalahan yang ditemui sebelumnya dapat teratasi dengan baik, anomali data tidak lagi terjadi karena sinkronikasi sudah tidak ada dalam proses transaksi. Berbagai bentuk dashboard sebagai ringkasan informasi untuk pengambil kebijakan sudah dapat di buat dengan efektif dan dapat diakses dari berbagai perangakat (smartphone, website dll).
Tujuan akhir yang ingin dicapai dari FGD ini adalah rekomendasi penentuan model pengelolaan database e-Samsat Sumatera Barat, tetap menggunakan mode desentralisasi atau sentralisasi.
Sumber : UPTD Sistem Informasi Keuda