BPS Sumbar merilis Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Barat

BPS Sumbar  merilis Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Barat

Berita Utama Desi Marlinda(Diskominfo) 08 Mei 2018 12:09:31 WIB


Padang, 7 Mei 2018

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Barat Bapak Dr. Ir. Sukardi, M,Si merilis perkembangan indeks harga konsumen/inflasi Sumatera Barat bulan Februari 2018 (01/03/20t merilis Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Barat, Indeks Pembangunan Manusia, Indeks Tendensi Konsumen dan Perkembangan Ketenagakerjaan pada hari Senin 07 Mei 2018. Ekonomi Sumatera Barat pada Triwulan I 2018 tumbuh 4,71 % jika dibandingkan dengan Triwulan I 2017. Pertumbuhan tertinggi menurut lapangan usaha terjadi pada bidang informasi dan komunikasi(9,6%), jasa lainnya(8,94%) dan jasa kesehatan dan kegiatan sosial(8,42%). Struktur PDRB di dominasi oleh pertanian(23,58%), perdagangan(15,20%) dan transportasi & pergudangan(12,46%).  Sementara itu pertumbuhan tertinggi menurut pengeluaran terjadi pada bidang LNPRT(8,91%), pengeluaran konsumsi rumah tangga(5,21%) dan pembentukan modal tetap bruto(4,11%). Struktur PDRB di dominasi oleh pengeluaran konsumsi rumah tangga(53,01%), PMTB(29,84%) dan ekspor luar negeri(10,73%).

Sementara itu Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Sumatera Barat 2017 sebesar 71,24 berada diatas IPM nasional(70,81), status pembangunan manusia sumatera barat sejak tahun 2016 naik menjadi berstatus tinggi, hal ini menempatkan IPM Sumatera Barat 2017 pada rangking 9 dengan IPM 71,24, Angka Harapan Hidup Saat Lahir 68,78 Tahun, Harapan Lama Sekolah 13,94 Tahun, Rata-Rata Lama Sekolah 8,72 Tahun, Pengeluaran Perkapita Per Tahun Yang Disesuaikan Rp. 10.036.000,-. ungkap Bapak Sukardi

Sementara itu Indeks Tendensi konsumen Sumatera Barat Triwulan I 2018 sebesar 97,48, dalam hal ini mengalami penurunan jika dibandingkan dengan Indeks Tendensi konsumen Sumatera Barat Triwulan I 2017 sebesar 103,28. Nilai Indeks Tendensi konsumen Sumatera Barat Triwulan II 2018 diperkirakan sebesar 129,01 artinya kondisi ekonomi rumah tanggga akan mengalami peningkatan dengan sangat optimis bila dibandingkan Triwulan I 2018. Peningkatan kondisi ekonomi konsumen pada Triwulan II 2018 diperkirakan terjadi karena adanya peningkatan pada variabel pendapatan rumah tangga mendatang meningkat (indeks = 134,22) Rencana pembelian barang tahan lama juga mengalami peningkatan (indeks = 119,89).

Sementara itu Keadaan Ketenagakerjaan Sumatera Barat Februari 2018, Angkatan Kerja Februari 2018 sebesar 2,74 juta orang, meningkat 124,40 ribu orang dibanding Februari 2017 dan meningkat 258,59 ribu orang dibanding Agustus 2017. Masih terdapat kesenjangan antara Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) menurut jenis kelamin Februari 2018 laki-laki sebesar 83,30 % dan Perempuan sebesar 62,59%. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Februari 2018 sebesar 5,55 %, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) menurut daerah 6,69% Perkotaan dan 4,56% Pedesaan. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) menurut jenis kelamin 5,48% laki-laki dan 5,64 % Perempuan. Struktur Ketenagakerjaaan Sumatera Barat Bulan Februari 2018, dari 3,77 juta orang penduduk usia kerja 2,74 juta orang diantaranya Angkatan Kerja dan 1,03 juta orang. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) menurut pendidikan Februari 2018 menunjukan bahwa SD kebawah sebesar 3,34%, Sekolah Menengah Pertama (SMP) 3,41%, Sekolah Menengah Atas (SMA) 7,97%, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 9,5 %, Diploma I/II/III 9,52% dan Universitas 7,27%.

Sebagai catatan peristiwa Triwulan I-2018:  

1. Inflasi kota Padang pada triwulan I sebesar 0,65 persen.

2. Tanaman pangan mengalami penurunan karena berkurangnya luas panen.

3. Industri makanan dan minuman mengalami penurunan dibanding triwulan sebelumnya karena berkurangnya output industri pengolahan sawit (CPO).

4. Jumlah penumpang angkutan udara menunjukkan peningkatan karena libur tahun baru dan naiknya kunjungan wisman.

5. Peningkatan alokasi anggaran kesehatan.

6. Realisasi belanja pemerintah (APBN) Triwulan I/2018 terkontraksi 5,09 persen dibanding realisasi Triwulan IV/2017.

7. Nilai ekspor barang Sumatera Barat pada Triwulan I/2018 mengalami kontraksi.

8. Peningkatan pada realisasi penanaman modal yang tercatat di BKPM (PMA dan PMDN) pada Triwulan I/2018.

9. Produksi semen pada triwulan I/2018 kontraksi secara (q-to-q).

10. Adanya pembangunan gedung baru pada beberapa lembaga non profit, yaitu Ikatan Bidan Indonesia (IBI) dan MDTA Syuhada.