Inovasi Enam Nagari Memperkuat Basis Data Memetakan Nagari, Optimalkan Potensi Oleh : Yosnofrizal  (TAPMD. Kab. Agam)

Inovasi Enam Nagari Memperkuat Basis Data Memetakan Nagari, Optimalkan Potensi   Oleh : Yosnofrizal  (TAPMD. Kab. Agam)

Artikel Drs. AKRAL, MM(Badan Pemberdayaan Masyarakat) 16 April 2018 08:22:38 WIB


Ini adalah satu contoh bentuk inovasi dari kegiatan Nagari di Kabupaten Agam. Sadar dalam menyusun perencanaan pembangunan Nagari memerlukan basis data yang kuat, enam Nagari di Kabupaten yang terkenal dengan ragam potensi,  tahun 2017 lalu membuat kegiatan Pemetaan Nagari Berbasis Sistem Informasi Geografis  (SIG) 

Keenam Nagari itu adalah Nagari Silari Aie,  Tigo Koto Silungkang Kecamatan Palembayan,  Nagari Kampung Pinang Kecamatan Lubuk Basung dan Nagari Tiku Selatan,  Tiku Utara dan Nagari Tiku Limo Jorong di Kecamatan Tanjung Mutiara. 

Agar pemetaan Nagari menghasilkan peta yang berguna sebagai basis data nagari,  kelima Nagari ini menggandeng Jemari Sakato dalam pembuatan peta serta analisanya.  Lembaga yang berpusat di Padang memang terkenal sebagai lembaga yang banyak terlibat dalam pemberdayaan masyarakat. Selain terkenal memberdayakan Nagari dalam mitigasi bencana,  Jemari Sakato juga memiliki keahlian dalam pemetaan Nagari. 

Ketika berdiskusi dengan Kabid Keuangan dan Pengelolaan Aset Nagari DPMN Agam,  Widyastuti, Direktur Jemari Sakato Syafrimet Azis, Kamis (12/4-2018) di kantor DPMN Agam menyebutkan beberapa Peta yang dibuat dalam pemetaan Nagari.  Diantaranya, peta tentang tata guna lahan yang menampilkan penggunaan lahan seperti kawasan pemukiman,  pertanian, hutan atau penggunaan lain. Peta infrastruktur yang menampilkan infrastruktur yang ada di Nagari seperti jalan,  sarana irigasi,  sarana pendidikan, sarana kesehatan dan sarana lain. 

"Peta ini juga menampilkan kondisi dari infrastruktur yang ada, apakah dalam kondisi yang baik atau tidak yang ditampilkan dalam bentuk warna.  Termasuk dimana letaknya seperti  letak puskesmas, posyandu ", tambah Bayu,  salah seorang anggota Jemari yang memiliki keahlian dalam pemetaan ini. 

Hasil pemetaan itu,  kata Syafrimet,  dapat digunakan pemerintah Nagari sebagai basis data dalam perencanaan pembangunan Nagari.  Melalui pemetaan tampak berbagai potensi Nagari yang bisa dioptimalkan menggerakan pembangunan untuk kemakmuran masyarakat. 

Dalam laporan hasil pemetaan Nagari ini yang dibuat Jemari Sakato ini memang disebutkan  tiga manfaat penyusunan master plan tata ruang Nagari pembuatan peta eksisting berbasiskan SIG ini.  Tiga manfaat itu ialah pertama sebagai pedoman perencanaan pembangunan, pengembangan dan pengendalian wilayah Nagari.  Kedua, mendorong percepatan dan pemerataan pembangunan serta pengembangan wilayah Nagari.  Dan ketiga sebagai sarana monitoring program pembangunan agar dipantau secara spasial sampai unit terkecil. 

Kabid Pengelolaan Aset dan Keuangan Nagari DPMN Agam Widyastuti sendiri  berharap pemetaan Nagari sebagai salah satu kegiatan Nagari yang pembuatannya bekerjasama dengan Jemari Sakato itu berharap agar pemetaan yang dilakukan bermanfaat untuk kemajuan Nagari. 

Karena itu, katanya,  penulisan dan pembuatan peta dibuat sesederhana mungkin, tapi tidak menghilangkan substansi sebagai sebuah peta yang bisa memberikan kebutuhan data untuk perencanaan pembangunan Nagari.  Dengan demikian,  tambahnya,  keberadaan peta  dapat jadi sarana penggalian potensi Nagari untuk dikembangkan seoptimal mungkin untuk kesejahteraan masyarakat Nagari. 

Apa Pemetaan Berbasis SIG

Pemetaan berbasis GIS (Geographical Information System) atau kadang disebut dengan Sistem Infomasi Geografis (SIG)  adalah sebuah sistem informasi berbasis data spatial. ESRI menterjemahkan GIS sebagai integrasi antara hardware, software, dan data untuk mengambil, mengelola, analisis dan menampilkan informasi dengan referensi geografis.

Pemetaan menggunakan GIS memungkinkan untuk menampilkan, memahami, mempertanyakan, menterjemahkan dan menampilkan data dalam banyak cara untuk kemudian memunculkan keterkaitan/hubungan, pola dan trend dalam bentuk peta, atlas, laporan dan juga chart.

Wikipedia menyebutkan,  Teknologi Sistem Informasi Geografis ini dapat digunakan untuk investigasi ilmiah, pengelolaan sumber daya, perencanaan pembangunan, kartografi dan perencanaan rute. Misalnya, SIG bisa membantu perencana untuk secara cepat menghitung waktu tanggap darurat saat terjadi bencana alam, atau SIG dapat digunaan untuk mencari lahan basah (wetlands) yang membutuhkan perlindungan dari polusi atau untuk kebutuhan perencanaan pembangunan lainya. (by. Akeal)