Infrastruktur Pariwisata
Artikel () 29 Maret 2018 09:20:42 WIB
Harian Bisnis Indonesia edisi 28 Maret dalam salah satu halamannya menurunkan judul berita “Sumbar minta AP II percepat bandara”. Hal ini dinyatakan oleh Wakil Gubernur Sumbar yang menyatakan bahwa Bandara Internasional Minangkabau (BIM) turut mendukung pariwisata Sumbar. Wagub meminta pihak Angkasa Pura yang mengelola BIM untuk mempercepat pembangunan BIM yang merupakan perluasan dan pengembangan dari bangunan yang sudah ada. Termasuk memperhatikan masalah kenyamanan penumpang.
Saat ini kapasitas BIM dianggap sudah tidak memadai untuk menampung jumlah penumpang yang kian banyak. Dan pertambahan ini juga berdampak kepada kenyamanan penumpang. Kapasitas BIM saat ini adalah 2,8 juta penumpang. Tapi tahun ini sudah melampaui yaitu 3,9 juta penumpang.
Angkasa Pura sudah berencana membangun kembali untuk perluasan bandara. Pembangunan ini secara bertahap. Dan targetnya biusa menampung 5,7 juta penumpang per tahun. BIm kelak akan memiliki terminal ultimate yang modern tapi tetap berkarakter lokal.
Sementara itu pada tahap 1 bangunan bandara yang sudah ada seluas 20.568 meter persegi diperluas menjadi 33.600 meter persegi. Dan akan bisa menampung penumpang 3,7 juta orang. Dan tahap 2 (ultimate) ditambah dari 16.350 meter persegi menjadi 49.950 meter persegi. Bangunan ini akan terhubung dengan stasiun kereta bandara.
Hal yang nampaknya belum dibahas adalah penambahan jumlah loket pembayaran pintu masuk dan keluar bandara. Meskipun saat ini sudah ditambah, pada waktu tertentu terjadi antrian yang cukup panjang. Jika antrian bisa memakan waktu hingga 30 menit maka sudah saatnya loket pembayaran ditambah. Karena penambahan jumlah penumpang akan berkorelasi dengan kendaraan yang masuk dan keluar bandara.
Dengan pembangunan yang dilakukan oleh Angkasa Pura di BIM menunjukkan bahwa pariwisata Sumbar semakin menunjukkan perkembangan menggembirakan. BIM sebagai gerbang utama pariwisata Sumbar menunjukkan tren kunjungan wisatawan yang positif.
Di samping itu, pembangunan stasiun kereta bandara juga semakin mendukung pariwisata Sumbar. Karena akan mendukung kelancaran arus penumpang keluar bandara dan menuju bandara. Pemerintah provinsi dan kabupaten kota juga membangun infrastruktur yang mendukung pariwisata, seperti jalan dan jembatan.
Perlahan-lahan infrastruktur pariwisata Sumbar semakin bertambah dan mampu meningkatkan perkembangan sektor pariwisata. Dan perkembangan ini sudah seharusnya dianggap sebagai peluang bagi para pelaku ekonomi untuk bisa menghasilkan keuntungan dan kesejahteraan yang lebih baik lagi bagi mereka. (efs)
Referensi: Bisnis Indonesia, 28 Maret 2018
ilustrasi: freefoto.com