Korban Keracunan Makanan di Sijunjung Bertambah
Berita Utama EKO KURNIAWAN, S.Kom(Diskominfo) 06 Februari 2018 16:05:47 WIB
Sijunjung, 6 Februari 2018
Kasus korban keracunan makanan yang melanda Kabupaten Sijunjung, PSumatera Barat terus bertambah. Jika sebelumnya korban hanya mencapai 33 orang, hingga Selasa (6/2/2018) siang korban bertambah mencapai 43 orang.
Pada umumnya korban-korban itu dirawat di Puskesmas Muaro Gambok, Pusat Kota Muaro Sijunjung. Sedangkang dua diantaranya di rawat di RSUD Sijunjung, karena mengalami penyakitnya tambah parah.
"Hingga Selasa (6/2/2018) siang ini pasien keracunan bertambah menjadi 43 orang," kata Dewi Mayza Lenny, SST.M.IKom, Kasubag TU Puskesmas Gambok didampingi Riza Nopyanti, AMD.Keb, Surveiland dan Aida Fitri, AMS.Kep. Kepala Ruangan IGD dan Rawat Inap Puskesmas Gambok.
Disebutkannya, korban yang bertambah itu masuk pada Senin (5/2/2018) hingga Selasa (6/2/2018) siang. Korban yang menjalani perawatan itu, terdiri dari, Sukardi (44 th) warga Perumahan Ipuh, Pilzan (7 th) warga Batubalang, Fitri (19 th) Batu Balang, Rafif (7 bln) (bayi menyusui) warga Batubalang, Samsurides Wati (23 th) warga Batubalang,
Rahmadil Agus (4 th) warga Batubalang,
Wisma Wati (42 th) warga Batubalang,
Noprialdi (19 th) warga Jorong Rangah Muaro,
Iksan (17 th) warga Batubalang dan korban terakhir yang dirawat atas nama Salsa Billa (4 th) warga perumahan Ipuh yang masuk pada Jam 10.00 WIB.
Menurut Dewi Mayza Lenny, SST.M.IKom, kondisi para pasien sudah membaik. "Kini pasien sudah pulang dan yang dirawat hanya tinggal dua orang lagi dan keadaannya pun sudah berangsur membaik,"jelas Dewi.
Korban berjatuhan akibat keracunan makanan itu terus bertambah. Hingga Selasa (6/2/2018) korban baru sudah mencapai 43 orang.
Kepala Dinas Kesehatan Sijunjung, drg. Ezwandra, BSc, Senin (5/2/2018) sore pun tak menampiknya. “Ya, hingga saat ini korban sudah ada yang pulang setelah menjalani perawatan,” kata Ezwandra.
Lebih lanjut dijelaskannya, soal makanan yang diduga menyebabkan korban keracunan itu sudah diamankan. “Kini sample makanan langkitang dan pensi itu sudah dibawa ke Labkes Padang. Kita menunggu hasilnya,” jelas Ezwandra.
“Masyarakat harus berhati-hati membeli makanan, jadikan ini pembelajaran,” tambah Ezwandra.
Seperti diberitakan, Masyarakat Kabupaten Sijunjung digegerkan atas banyaknya korban berjatuhan akibat makanan berupa pensi dan langkitang.
Dari 43 korban keracunan makanan dirawat di Puskesmas Muaro Gambok dan dua orang diantaranya terpaksa dirujuk ke RSUD Sijunjung karena diduga gejalanya berlebihan dan shock.
“Sejak Minggu (4/2/2018) malam sekitar pukul 21.00 WIB para korban sudah dirawat dan hingga pagi Selasa (6/2/2018) sampai siang terus bertambah,” kata salah seorang petugas yang menangani kasus korban keracunan makanan itu.
“Semua keluhan korban dan penyebabnya sama. Munta-muntah dan mencret dengan riwayat makanan sama, yaitu makan pensi dan langkitang,” tambah petugas itu.
Informasi yang diperoleh, makanan pensi dan lengkitang itu dibeli warga dari pedagang di Muaro. Setelah menikmati makanan tersebut korban merasa mual-mual, muntah, sakit kepala dan mencret.
Belum diketahui secara jelas terkait soal penjual makanan tersebut. Namun didapati informasi bahwa pihak polisi lagi mengumpulkan informasi termasuk menunggu hasil penelitian dari Labkes Padang.
Sumber : kantorberitathetarget.com