Tingkatkan Peran PKK Dalam Pengentasan Kemiskinan di Nagari dan Desa

Tingkatkan Peran PKK Dalam Pengentasan Kemiskinan di Nagari dan Desa

Berita Utama Drs. AKRAL, MM(Badan Pemberdayaan Masyarakat) 16 Januari 2018 14:09:58 WIB


Kalimat tersebut diatas disampaikan oleh Ketua Tim Penggerak PKK Sumatera Barat Ny. Nevi Irwan Prayitno ketika menjadi salah seorang pemateri dalam acara Rapat Koordinasi Pendataan Dana Bergulir dan Aset Lainnya Pasca Program PNPM-MPd Tahun 2018 di Hotel Daima Padang, Selasa 16 Januari 2018, dengan makalah berjudul "Peran PKK Dalam Pelayanan Sosial Dasar Dalam Rangka Pengentasan Kemiskinan".

Ny. Nevi mengatakan bahwa "10 Program Pokok PKK sangat berpengaruh terhadap  kehidupan Rumah Tangga, apa yang diajarkan dalam 10 Program Pokok  PKK sangat banyak sekali memengaruhi kehidupan kita, mulai dari kehidupan Rumah Tangga sampai kepada kehidupan dalam kerangka NKRI. Majunya suatu bangsa dan negara  ditentukan dari Rumah Tangga terlebih dahulu. Pembinaan dan pendidikan di Rumah Tangga merupakan langkah awal terbentuknya Insan Kamil atau manusia seutuhnya, jadi pembinaan karakter dan ahklak itu memang dimulai dari orang tua di Rumah Tangga, maka sudah seharusnya kita meningkatkan pemahaman dari peranan PKK tersebut, apalagi di masa sekarang ini masalah Lesbian,  Guy, Besex dan TransGender (LGBT) semakin  berkembang, tidak saja di perkotaan tetapi juga di pededaan atau di Nagari. Penerapan 10 Program Pokok PKK  yang mantap tentu penyebaran LGBT ini akan dapat pula dicegah. Maka dari itu peran PKK harus didukung oleh semua aspek dan semua tingkatan, mulai dari Pusat,  Provinsi, Kabupaten dan Kota serta Nagari dan Desa, sehingga kemiskinan yang merupakan musuh kita semua dapat pula dientaskan oleh PKK".

Selanjutnya dalam makalahnya Ny. Nevi menyampaikan juga bahwa "Sesuai data tahun 2017 penduduk miskin terbanyak di pedesaan yaitu 17.670.000 jiwa, penduduk miskin perkotaan 10.340.000 jiwa, dan penduduk miskin secara Nasional adalah 10,15% dari total jumlah penduduk Indonesia. Khusus penduduk miskin di Sumatera Barat di tahun 2017 berkisar 35.999 jiwa (6,75%) dari total jumlah penduduk Sumatera Barat. Kemiskinan itu pertama sekali dirasakan oleh anak, setelah itu ibunya dan terakhir barulah dirasakan oleh bapaknya."

Istri Gubernur Irwan Prayirno ini juga berharap kedepan kepada para Tenaga Ahli Pendamping Desa dan Pemerintah Nagar/Desa dan seluruh stake holder "binalah PKK di Nagari/Desa dengan melibatkan mereka dalam setiap pelaksanaan pembangunan di Nagari/Desa melalui 10 Program Pokok PKK, agar mereka lebih berdayaguna dan berhasilguna demi kemajuan bangsa Indonesia umumnya dan masyarakat Sumatera  Barat khususnya, demikian beliau mengakiri materinya.

Diakir pemaparan materinya juga diadakan sesi tanya jawab dengan moderator Drs. H. Syafrizal Ucok. MM yang juga kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Nagari Sumatera Barat, diskusi berjalan sangat meriah karena Pak Ucok sangat piawai menggiring peserta untuk bertanya dan minta arahan kepada pemateri. Demikian disampaikan. (by. Akral)