Pemda Harus Lebih Gencarkan Sosialisasi TdS 2018

Pemda Harus Lebih Gencarkan Sosialisasi TdS 2018

Berita Utama DENY SURYANI, S.IP(Sekretariat DPRD Prov. Sumbar) 25 Oktober 2017 18:16:48 WIB


PADANG - Pemerintah daerah, baik provinsi maupun kabupaten dan kota harus lebih gencar lagi mensosialisasikan pelaksanaan event Tour de Singkarak (TdS). Meski gelaran akbar ini sudah di depan mata, namun spanduk sosialisasi masih minim.

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Barat Amora Lubis menyampaikan hal itu kepada wartawan, Selasa (24/10). Menurutnya, masyarakat masih minim informasi terkait TdS padahal event ini bakal digelar pada November 2017 mendatang.

"Masyarakat masih minim informasi karena pemerintah daerah kurang sosialisasi. Padahal pelaksanaan TdS tidak lama lagi," katanya.

Dia melihat, upaya pemerintah kabupaten dan kota dalam mensosialisasikan event TdS tahun ini sangat minim. Biasanya, kegiatan akan disosialisasikan melalui spanduk dan baliho, apalagi TdS merupakan ajang balap sepeda berkelas internasional yang digelar di Sumatera Barat.

"Karena kurang sosialisasi, masyarakat menjadi minim informasi yang tentunya akan berdampak kepada kesuksesan kegiatannya. Ini harus menjadi perhatian pemerintah daerah," ujarnya.

Mestinya, lanjut Amora, event sekelas TdS harus gebyar dan semarak. Pemerintah provinsi mengalokasikan anggaran sekitar Rp1,3 miliar untuk event tersebut, belum lagi anggaran di kabupaten dan kota. Kemeriahannya tentu tidak lepas dari gencarnya sosialisasi kepada masyarakat. Dia meminta gubernur untuk menginstruksikan kepada seluruh kabupaten dan kota agar melakukan sosialisasi lebih gencar lagi.

Dalam kesempatan itu, Amora juga menyentil kesiapan infrastruktur jalan menjelang pelaksanaan TdS 2018. Perbaikan jalan hendaknya jangan hanya untuk sekedar pada saat TdS berlangsung, tetapi harus bisa dimanfaatkan dalam jangka panjang.

Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Sumatera Barat H. M. Nurnas juga melihat TdS sebagai event sesaat. Termasuk dalam perbaikan sarana jalan untuk lintasan serta tingkat kunjungan wisatawan ke Sumatera Barat.

"Perbaikan jalan dilakukan secara dadakan, sehingga kurang memperhatikan kualitas. Setelah TdS, jalan kembali rusak. Kemudian, minim pengenalan potensi hasil karya anak nagari, potensi wisata dan juga kurang mengangkat pengenalan budaya," katanya.

Nurnas menyarankan, TdS hendaknya menjadi ajang promosi daerah sehingga dampaknya, wisatawan yang berkunjung saat TdS tertarik untuk kembali pada waktu lain. Daerah harus menjadikan event tersebut menjadi sarana promosi potensi wisata, karya anak nagari, potensi budaya dan sebagainya. *Publikasi.(dprd.sumbarprov.go.id)