Sumbar Siap Bersaing di Regional Investment Forum 2017

Penanaman Modal AMRIZAL, S.Sos(Dinas Penanaman Modal & Pelayanan Terpadu Satu Pintu) 18 Oktober 2017 15:04:33 WIB


Padang, (Antara Sumbar) - Provinsi Sumatera Barat siap bersaing dengan enam daerah peserta "Regional Investment Forum" (RIF) 2017 di Indonesia untuk merebut perhatian investor domestik dan asing agar berinvestasi di daerah itu.

"Kita siapkan semua informasi dari potensi investasi yang ada, kalau perlu kita ajak calon investor meninjau langsung potensi yang diminati," kata Gubernur Sumbar Irwan Prayitno dihubungi dari Padang, Sabtu.

Enam daerah yang akan menjadi pesaing Sumbar adalah Danau Toba (Sumatera Utara), Tanjung Kelayang (Bangka Belitung), Tanjung Lesung (Banten), Kepulauan Seribu danm Kota Tua (DKI Jakarta), Borobudur (Jawa Tengah), dan Bromo-Tengger-Semeru (Jawa Timur).

Sementara Sumbar menawarkan dua kawasan pariwisata terpadu yakni Mandeh dan Gunung Padang.

Irwan mengatakan posisi sebagai tuan rumah sangat strategis karena investor berkesempatan melihat potensi secara langsung. Keunggulan itu tentu akan dimanfatkan semaksimal mungkin terutama dalam sejumlah "one on one meeting" yang telah dijadwalkan.

Menurut dia, "one on one meeting" itu adalah permintaan investor. Artinya ada investor asing yang saat ini memiliki ketertarikan sangat besar untuk berinvestasi di Sumbar hingga meminta pertemuan langsung dengan tim Pemprov Sumbar.

"Data dari BKPM pusat, yang telah mengajukan pertemuan bisnis dengan Sumbar itu ada 20 investor asing dan masih bisa bertambah," kata Irwan.

Agar investasi itu bisa berhasil, ia mengatakan sebagai gubernur akan pasang badan. Kalau ada kendala ia akan maju secara langsung.

"Kita harus paham, 19 kabupaten dan kota di Sumbar ini, Pendapatan Asli Daerah (PAD)-nya sangat kecil. Paling hanya lima persen, kecuali Padang. Anggaran lain berasal dari DAU dan DAK dari pusat. Cara mempercepat pembangunan adalah dengan investasi," kata dia.

Masyarakat yang belum memahami pentingnya investasi itu, secara bertahap akan diberikan pemahaman.

Sementara itu Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Satu Pintu Sumbar, Maswar Dedi mengatakan sejumlah kebijakan terkait kemudahan perizinan telah dilakukan untuk menarik investor ke daerah itu.

Bahkan, pelayanan saat ini diberikan secara daring hingga lebih efektif.

Berdasarkan data pada semester I 2017, nilai investasi yang masuk Sumbar mencapai Rp400 miliar, sebagian besar untuk sektor pariwisata dan infrastruktur penunjangnya.

Jumlah itu meningkat tajam dari 2016 yang berada di bawah angka Rp100 miliar.

"Ini menunjukkan Sumbar mulai dilirik investor dalam dan luar negeri untuk tempat berinvestasi," kata dia.

Sebelumnya Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Pusat, Himawan Hariyoga mengatakan peluang investasi sektor pariwisata di Sumbar sangat menjanjikan.

Destinasi yang relatif belum terpapar industri dan dukungan kuliner yang luar biasa menjadi modal kuat.

RIF akan dihadiri sekitar 400 investor dari 15 negara peserta diantaranya Australia, Singapura, Korea Selatan, Jepang, Persatuan Emirat Arab (PEA), Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Yaman, India, Spanyol, Luxembourg, Tiongkok, Taiwan, Rusia dan Mauritius. (*)