GEBYAR JAMBORE KE-5 PNPM MANDIRI PEREDESAAN SUMBARGEBYAR JAMBORE KE-5 PNPM MANDIRI PEREDESAAN SUMBAR
Berita Utama () 03 September 2013 14:25:15 WIB
Sudah menjadi agenda tahunan, pelaksanaan Jambore ke-5 PNPM Mandiri Perdesaan yang berlangsung di perkemahan Lubuk Basung Kabupaten Agam Sumatera Barat berlangsung meriah. Acara dilaksanakan selama empat hari tanggal 26-29 Agustus 2013, dihadiri tak kurang dari 12 kabupaten yang masuk dalam PNPM Mandiri Perdesaan ikut memeriahkan kegiatan ini. Peserta jambore terdiri atas UPK, PL, BKAN, KSPP, dan juga fasilitator kecamatan, PJO kabupaten, fasilitator kabupaten, masyarakat sekitar hingga Tim provinsi terlibat dalam kegiatan ini. Perkiraan jumlah peserta masing-masing Kabupaten; Dharmasraya 90 Orang; Pesisir Selatan 85 orang; Agam Barat 87 orang; Sijunjung 50 orang; Solok 90 orang; Tanah Datar 70 orang; Solok Selatan 70 orang; Agam 95 orang; Padang Pariaman 100 orang; Lima Puluh Kota 50 orang; Kepulauan Mentawai 60 orang; Agam 500 orang; Build Change 10 orang; Satker Provinsi dan Korprov 30 orang, sehingga secara keseluruhan sekitar 1.527 orang.
Menurut Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM) Provinsi Sumatera Barat, selama ini kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan memberikan hasil yang memuaskan masyarakat, tapi kita akui juga masih ada beberapa pemahaman yang meski kita evaluasi. Jambore inilah salah satu momennya. Lanjutnya, jambore ke-5 yang dipusatkan di Pakan Akad Kenagarian Lubuk Basung Agam. Jambore kali ini tidak pula sebatas rutinitas pertemuan para pelaku PNPM saja melainkan lebih ditujukan kepada tumbuhnya kreativitas para pelaku dalam menggencarkan PNPM ke tengah masyarakat.
Jambore ini dibuka oleh Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, dalam sambutannya Irwan Prayitno, suksesnya PNPM Mandiri Perdesaan hingga dirasakan benar manfaatnya oleh masyarakat karena program prorakyat ini mempunyai metode yang cukup jelas. Program ini memberdayakan seluruh lapisan masyarakat hingga mandiri. Ada partisipasi dan gotong royong. “Modal sosial dalam bentuk partisipasi masyarakat yang tinggi selama ini dalam PNPM layak jadi acuan demi menyukseskan berbagai program pemerintah, baik saat ini maupun masa mendatang, kata Gubernur Sumbar ini.
Maksud dan tujuan Jambore, peran strategis pelaku sebagai fasilitator dalam meningkatan kompetensi SDM dan kualitas program perlu diperkuat dengan memberikan kerangka kerja, standardisasi, update dan upgrade kompetensi yang mampu memaksimalkan peran pelaku.
Jambore ini merupakan upaya bersama para pelaku untuk membangun platform bersama yang menitikberatkan pada fondasi harmonisasi hubungan kemitraan, peningkatan kompetensi SDM & kinerja pelaku serta kemandirian.
Kegiatan diharapkan dapat membangun momentum bersama menuju transformasi nilai-nilai program yang maju dan professional. Sasaran dari kegiatan jambore ini, pelaku program PNPM MPd mulai dari pelaku tingkat Jorong, Nagari, Kecamatan, Kabupaten dan Provinsi serta partisipatifan diantara dunia usaha, akademisi, LSM, Insan Pers, Pemerintah Daerah dan masyarakat.
Perlombaan-perlombaan dalam jambore dengan tema kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan, Pentas Kreasi Seni, Senam Pagi, Penulisan Artikel, Foto Humanis, Stand Up Comedy, Puisi, Cerdas Cermat, Mars PNPM, Duta PNPM Mpd, Kuliner, Tarik Tambang, Game Team Work, dan lomba stand kabupaten. Dari hasil kegiatan lomba, terekap juara-juara perlombaan, diantaranya Mentawai Jaura Umum 1 dengan perolehan 3 emas dan 2 perunggu, kedua Kabupaten Pesisir Selatan dengan perolehan 3 emas, dan ketiga Dharmasraya dengan peroleh 1 emas, 3 perak dan 1 perunggu. Namun yang mendapat piala hanya juara umum ke-1. Sementara rincian lengkap nya, kabupaten Pasaman Barat memperoleh 1 emas dan 1 perak, Solok 1 perak dan 1 perunggu, Sijunjung 1 perak dan 2 perunggu, Tanah Datar 1 emas dan 2 perak, Padang Pariaman 1 perak dan 2 perunggu, Agam 1 emas, 50 Kota 2 perunggu, Pasaman 1 emas dan 3 perak, Solok Selatan 1 emas dan 2 perunggu.
Harapan dari kegiatan ini, peserta mendapatkan kemudahan dalam bertukar informasi (sharing information) yang up to date. Membantu peserta dalam menghadapi masalah yang terjadi melalui diskusi dan simulasi. Saling tukar informasi tentang aktivitas yang dilakukan dalam pelaksanaan tugas ditempat kerja masing-masing. Mampu mengakomodir kebutuhan peningkatan kapasitas peserta dan memberikan informasi untuk para pengambil kebijaksaan program serta membangun team work. Menjadi ajang penyegaran dan pengikat hubungan silaturahami antara pelaku secara umum. Terjadinya kemitraan antara pelaku SPP dengan dinas terkait dan dunia usaha. (Jihad, KIE SUMBAR)