Membaiknya Inflasi di Ramadhan 1438 H

Membaiknya Inflasi di Ramadhan 1438 H

Artikel () 25 Juli 2017 01:16:20 WIB


Ramadhan tahun 1438 H atau tahun 2017 M kali ini mengalami perbedaan dengan Ramadhan tahun sebelumnya. Karena pada Ramadhan kali ini kenaikan harga bahan pokok dan komoditas pertanian bisa dikendalikan atau ditekan sedemikian rupa. Hal ini jelas menguntungkan masyarakat. Selama ini setiap Ramadhan dan juga Idulfitri masyarakat harus menanggung kenaikan harga bahan pokok yang “tidak wajar” dan cenderung menguntungkan pihak tertentu.

Memang pada tahun 2017 ini pemerintah membentuk satgas pangan yang bertugas mengawasi terjadinya penimbunan maupun kecurangan lainnya yang bisa menyebabkan kenaikan harga tidak wajar dengan memanfaatkan momentum Ramadhan dan Idulfitri 1438 Hijriah. Ternyata keberadaan satgas pangan ini efektif meredam terjadinya kenaikan harga tak wajar akibat penimbunan dan kecurangan lainnya.

Angka inflasi hingga minggu ketiga bulan Mei 2017 adalah sebesar 0,37 persen. Ini menunjukkan terjadinya pengendalian inflai yang efektif. Di samping adanya satgas pangan, pemerintah daerah di seluruh indonesia melakukan operasi pasar dan juga pengawasan harga. Hal ini menambah lagi kekuatan dalam mengendalikan inflasi.

Pemerintah di tingkat pusat terlihat solid dalam melakukan koordinasi, dan dampaknya juga hingga ke daerah. Sehingga inflasi bisa ditekan. Inflasi bulan Mei-Juni 2017 yang merupakan Ramadhan dan Idulfitri tercatat sebesar 1,08 persen.  Inflasi lebih rendah dibanding inflasi tiga tahun sebelumnya.

Jika dibandingkan dengan inflasi tahun 2014 saat Ramadhan dan Idulfitri, angkanya sebesar 1,36 persen. Terlihat jelas inflasi taun 2017 saat Ramadhan dan Idulfitri angkanya lebih rendah. Demikian pula angka inflasi pada tahun 2015 yaitu 1,47 persen saat Ramadhan dan Idulfitri. Angkanya lebih tinggi dibanding tahun 2017.

Dan pada Ramadhan dan Idulfitri tahun 2016, angkanya 1,35 persen untuk Ramadhan dan Idulfitri. Angkanya lebih tinggi dibanding tahun 2017. Ini memperlihatkan bahwa kemungkinan tiga tahun lau antara 2014-2016 terjadi penimbunan atau permainan harga yang menyebabkan kerugian bagi masyarakat ketika memenuhi kebutuhan untuk Ramadhan dan Idulfitri.

Dengan adanya terobosan pemerintah membentuk satgas pangan ini diharapkan ke depannya di saat momentum keagamaan di Indonesia maupun momentum lainnya harga-harga dapat dikendalikan dengan baik. Dan ini jelas berpihak dan menguntungkan masyarakat. 

Bagi masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah,  terkendalinya harga kebutuhan pokok mereka dirasa sangat membantu sekali. Dengan demikian mereka bisa membeli kebutuhan pokok dengan harga wajar. Mereka bisa bergembira ketika Ramadhan dan Idulfitri. Tiada lagi yang mereka risaukan. Di mana sebelumnya, kenaikan harga kebutuhan pokok ketika Ramadhan dan Idulfitri menyebabkan sebagian kelompok masyarakat kurang bisa menikmati kegembiraan saat Ramadhan dan Idulfitri.

Selain itu, terkendalinya harga kebutuhan pokok juga menunjukkan bahwa konsumsi masyarakat secara umum tidak berlebihan. Mereka membeli sesuai dengan kebutuhan yang ada. Jikapun ada yang membeli lebih banyak, jumlahnya tidak banyak dan masih dalam batas kepatutan.

Pengendalian inflasi melalui pembentukan satgas pangan ternyata efektif dan sangat membantu masyarakat, terutama masyarakat yang tergolong dhuafa dan berpenghasilan rendah. Semoga upaya yang dilakukan oleh pemerintah ini bisa terus dipertahankan ke depannya, dan juga masyarakat bisa memberikan dukungan moril kepada pemerintah yang sudah berperan dalam mengendalikan inflasi.

Ketahanan pangan yang merupakan isu strategis memang harus dijaga agar bisa dilakukan terus menerus. Dengan jumlah masyarakat yang sangat besar, menjaga ketahanan pangan melalui kebijakan pembentukan satgas pangan adalah salah satu langkah tepat yang sudah dilakukan pemerintah.

Ketahanan pangan dan inflasi memang memiliki kaitan erat, dan pengendalian harga pangan dan kebutuhan pokok adalah cara agar masyarakat bisa memenuhi kebutuhannya dengan harga wajar. Semoga hal ini di tahun tahun mendatang bisa lebih baik lagi kualitasnya. Sektor riil memang harus dihadapi dengan sedikit pendekatan keamanan agar arus barang dan juga jasa berjalan lancar tanpa ada gangguan yang berarti.

Menurunnya inflasi pada tahun ini dibanding tiga tahun terakhir di saat Ramadhan dan Idulfitri adalah salah satu bukti bahwa pemerintah telah melakukan yang terbaik untuk masyarakat. Semoga terus bisa berlanjut agar kesejahteraan masyarakat bisa lebih baik lagi ke depannya.  (efs)

Referensi: Kompas Online, 3 Juli 2017

IIustrasi: freefoto.com