Berjaya Lah Pangan Sumbar

Artikel () 01 Desember 2016 13:18:05 WIB


Berjaya Lah Pangan Sumbar

Oleh : Arzil

Rabu (30/11) kemarin, saya mendapat berita dari beberapa kolega saya, bahwa Provinsi Sumbar mendapat penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara 2016 sebagai Pembina Ketahanan Pangan Terbaik Nasional.

Penghargaan ini langsung diterima Gubernur Sumbar Irwan Prayitno yang diserahkan langsung oleh Presiden RI, Bapak Joko Widodo, di Istana Negara.

Menariknya lagi, penghargaan yang diraih Pemprov Sumbar tersebut merupakan penghargaan yang ke-3 kalinya. Pada tahun 2013 dan 2014, Sumbar juga memperoleh penghargaan yang sama dari pemerintah pusat.

Dalam penghargaan kali ini, ada lima kategori penilaian Ketahanan Pangan, yakni Pembina Ketahanan Pangan, Pelopor Ketahanan Pangan, Pelayanan Ketahanan Pangan, Pelaku Pembangunan Ketahanan Pangan, dan Pemangku Ketahanan Pangan.

Dari lima kategori penilaian itu, Sumbar hanya meraih dua penghargaan, pertama untuk kategori Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara 2016 sebagai Pembina Ketahanan Pangan Terbaik Nasional, dan Joni Saputra, dari Kota Payakumbuh, untuk penghargaan kategori Pelopor Ketahanan Pangan.

Kendati penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara 2016 sebagai Pembina Ketahanan Pangan Terbaik Nasional didedikasikan Gubernur Irwan Prayitno bagi para petani, penyuluh tani, para pelopor hingga tingkat nagari dan jorong, para pelaku di rantai distribusi, dan jajaran dinas kota/kabupaten dan provinsi, namun tidak bisa juga dilepaskan dari keberadaan Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Sumbar Nomor 3 Tahun 2015 tentang Kemandirian Pangan

Perda ini bertujuan untuk menjamin hak dasar dan keberlangsungan serta eksistensi kehidupan manusia, dan perlu diwujudkan ketersediaan pangan yang cukup. Dan dirasa inilah yang menjadi ruh bagi Pemprov Sumbar mewujudkan Kemandian Pangan yang berujung pada penghargaan nasional ini.

Menarik diulas, selain keberadaan Perda Nomor.3 Tahun 2015, Pemprov Sumbar rupanya menilai Ketahanan pangan itu punya kaitan erat dengan konsepsi ketahanan ekonomi nasional.Yakni sebuah konsepsi pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang, serasi dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh dan menyeluruh yang berlandaskan Pancasila, UUD 45 dan Wawasan Nusantara.

Sejatinya, Ketahanan pangan seringkali diidentikkan dengan suatu keadaan dimana pangan tersedia bagi setiap individu setiap saat dimana saja baik secara fisik, maupun ekonomi. Dapat diketahui, setidaknya ada tiga aspek yang menjadi indikator ketahanan pangan suatu wilayah, yaitu sektor ketersediaan pangan, stabilitas ekonomi (harga) pangan, dan akses fisik maupun ekonomi bagi setiap individu untuk mendapatkan pangan.

 

Menurut World Food Confrence on Human Right (1993) dan World Food Summit (1996) ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya keperluan zat setiap individu dalam jumlah dan kualitas, agar dapat hidup aktif dan selalu sehat serta sesuai dengan kondisi budaya tempat tinggal.

 

Bertitik tolak dari definisi diatas, persoalan jaminan ketahanan pangan tidak hanya sebatas bagaimana pencapaian pengeluaran pertanian oleh suatu negara atau daerah secara kuantitas mampu mencukupi keperluan masyarakat, namun yang lebih penting adalah merupakan persoalan yang lebih kompleks, yang memiliki perspektif pembangunan dan ekonomi politik.

 

Saya sangat setuju bila Ketahanan pangan dipandang sebagai hal yang sangat penting dalam rangka Pembangunan nasional untuk membentuk manusia Indonesia berkualitas, mandiri, dan sejahtera. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu diwujudkan ketersediaan pangan yang cukup, aman, bermutu, bergizi dan beragam serta tersebar merata di seluruh wilayah Indonesia.

 

Bahkan, menurut menurut Undang-undang Nomor 7 Tahun 1996, Ketahanan pangan diartikan sebagai kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, merata dan terjangkau.

 

Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan makanan atau minuman.

 

Sesungguhnya, Ketahanan panganini sangat erat kaitannya dan berpengaruh besar terhadap sektor produksi suatu negara, yang kemudian berpengaruh pada devisa suatu daerah dan akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi daerah tersebut.

 

Selain itu, ketahanan pangan pun sangat erat kaitannya dengan kebijakan-kebijakan politik suatu negara, tentang persetujuan kerja sama antar aktor dalam sektor pangan, kebijakan-kebijakan pembangunan, dan pengelolaan sumberdaya alam berkelanjutan dalam suatu sistem.

 

Berangkat dari pemahaman tersebut, sehingga ketahanan pangan menjadi salah satu wacana yang cukup berpengaruh dalam bidang ekonomi politik.

 

Nah, meski Sumbar sudah tiga kali mendapat penghargaan menyangkut Ketahanan Pangan, lantas membuat pihak pemprov serta pemkab dan pemko di Sumbar lengah dan terbuai atas prestasi itu. Sebaliknya, terus diupayakan Ketahanan Pangan ini tetap terjaga.

 

Sebab dibalik kesuksesan itu, ancaman terhadap ketahanan pangan juga mengintai. Bahkan tidak menutup kemungkinan Sumbar yang pernah meraih prestasi Ketahanan Pangan, justru berbalik menjadi daerah pengimpor pangan dari daerah lain bahkan dari Negara lain.

 

telah mengakibatkan Indonesia harus sering mengimpor produk-produk pangan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

 

Jadi alangkan baiknya masalah ketahanan pangan ini harus serius ditangani oleh Pemprov Sumbar karena hal itu menanyangkut keberlangsungan suatu daerah dan untuk kehidupan generasi penerus bangsa.

 

Jika masalah krisi pangan ini tidak segera diatasi akan merusak stabilitas negara dengan adanya masalah kelaparan, kemiskinan, kurangnya gizi ini akan berpengaruh pada masyarakat terutama genersi muda. Padahal generasi muda akan akan memimpin bangsa ini.

 

Bagaimana bisa membentuk generasimuda yang kuat dan cerdas jika gizi mereka tidak terpenuhi. Kembali lagi bahwa dalam ketahanan dalam bidang pertahanan dan keamanan bila kita melihat bahwa kualitas dan kuantitas pangan akan berpengaruh juga terhadap kualitas sumber daya manusia yang merupakan salah satu sumber daya nasional utama bagi sistim pertahanan negara.(***)