Geliat Mini Market di Padang

Geliat Mini Market di Padang

Artikel () 30 September 2016 17:05:19 WIB


Kota Padang dan kota-kota lainnya di Sumatera Barat (Sumbar) termasuk beruntung karena pemerintah daerah melindungi warganya dari serbuan waralaba mini market yang makin menggurita di berbagai tempat. Terutama di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi. Di provinsi tetangga, Riau dan Jambi juga sudah banyak berdiri waralaba minimarket. Katakanlah seperti Indomaret dan Alfamart.

Minimarket telah lama ada di Kota Padang. Dari tahun ke tahun memang terjadi pertambahan minimarket baru. Namun tidak terlalu banyak. Dari segi modernisasi, sebenarnya minimarket di Padang tidak kalah dengan minimarket di Jabodetabek. Namun karena adanya skala ekonomi yang mampu meningkatkan efisiensi dan efektivitas, maka waralaba minimarket lebih di depan dalam urusan modernisasi. Termasuk di dalamnya masalah pemasaran maupun penjualan online.

Namun demikian, geliat mini market di Padang jika dicermati ternyata melakukan apa yang disebut dengan ATM yaitu amati, tiru, modifikasi. Jika di Jabodetabek sudah ada mini market yang buka 24 jam, maka di Padang pun sudah mulai ada mini market yang berani buka 24 jam. Selain itu, minimarket di Padang memiliki berbagai nama yang unik. Berbeda dengan nama-nama minimarket yang ada di Jabodetabek.

Salah satu nama minimarket yang unik tersebut adalah yang menyebut dirinya menjual alat-alat kelistrikan. Minimarket ini ketika dikunjungi ternyata selain menjual kebutuhan sehari-hari juga menjual alat-alat kelistrikan yang cukup banyak ragam. Tak heran pemilikinya berani memberi nama mini marketnya dengan nama yang terkait listrik.

Ada pula mini market yang menamakan dirinya sebagai pusat dalam hal buah-buahan. Seperti halnya mini market yang juga menyediakan alat-alat terkait kelistrikan, maka mini market ini juga menyediakan beragam buah segar yang ditaruh di lemari pendingin. Dengan tampilan yang menarik dan suhu yang dingin menjadikan mini market tersebut nyaman dikunjungi. Mini market ini menjual kebutuhan sehari-hari dan juga buah-buahan.

Media Sosial

Waralaba mini market seperti Indomaret dan Alfamart juga bermain di media sosial untuk mendekatkan diri mereka dengan konsumen. Salah satu yang dipakai adalah “Line”. Setiap hari Indomaret dan Alfamart mengirimkan grafis yang menarik konsumen, baik diskon maupun pembelian barang dengan harga murah.

Bagaimana dengan mini market di Padang? Sejauh yang saya amati, mini market di Padang belum menggunakan media sosial untuk mendekatkan diri mereka dengan konsumen. Padahal dengan keunikan yang dipunyai, media sosial bisa menjadi jembatan mendapatkan konsumen yang lebih banyak lagi.

Keunggulan Komparatif

Setiap mini market di Padang sebenarnya memiliki keunggulan komparatif. Misalnya saja minimarket yang berusaha menawarkan kepada konsumen yang datang ke toko mereka dengan parkir gratis. Jika mini market yang tidak menerapkan parkir gratis, biasanya ada keunggulan komparatif yang ditawarkan kepada konsumen. Misalnya mini market tersebut menyediakan barang-barang impor seperti cokelat kualitas baik dari luar negeri. Maka konsumen pun akan mengetahui bahwa jika mencari cokelat impor ada di mini market yang dimaksud.

Demikian pula dengan minimarket yang buka 24 jam. Konsumen akan mengetahui bahwa jika di jam-jam yang sudah sepi karena malam hari atau dinihari, mini market 24 jam bisa menjadi pilihan mereka untuk memenuhi kebutuhan yang ingin didapatkan.

Keunggulan Kompetitif

Selain keunggulan kompetitif, mini market di Padang juga sudah ada yang menyiapkan keunggulan kompetitif mereka. Misalnya dalam hal pelayanan pegawai dan pembayaran non tunai. Ada mini market yang pegawainya akan mengantarkan belanjaan konsumen ke mobil jika berbelanja dalam jumlah banyak atau membawakan air mineral galon ke mobil konsumen. Kemudian, ada juga mini market yang menyediakan pembayaran non tunai seperti kartu debit dan kartu kredit tanpa mengenakan tarif tambahan.

Di beberapa mini market, pembayaran menggunakan kartu kredit dikenakan biaya tambahan hingga 2,5 persen. Hal ini sebenarnya merugikan konsumen jika nilai belanja mereka cukup besar. Di samping itu hal ini juga tidak mendukung budaya pembayaran non tunai yang sebenarnya digencarkan oleh Bank Indonesia.

Inovasi

Waralaba mini market besar seperti Indomaret dan Alfamart terlihat terus menerus melakukan inovasi agar mampu terus bersaing. Yang diuntungkan dari inovasi ini selain pihak waralaba juga masyarakat atau konsumen. Mereka bisa mendapatkan barang kebutuhan mereka lebih murah, dan juga mendapatkan keuntungan lainnya.

Mini market di Padang menurut saya juga bisa melakukan inovasi sesuai kebutuhan dan situasinya. Karena tanpa inovasi mereka lama kelamaan akan mengalami penurunan daya saing yang berakibat kepada penjualan.

Penutup

Bisnis mini market adalah salah satu bisnis yang menjanjikan keuntungan. Kebijakan pemerintah daerah yang memperhatikan warganya sehingga melarang waralaba mini market masuk, seharusnya bisa menjadi peluang yang baik untuk masuk di bisnis ini.

Namun, perlu juga kiranya memperhatikan kondisi kekinian dalam rangka mendekatkan diri kepada konsumen. Seperti penggunaan media sosial untuk berinteraksi dengan konsumen.

Selain itu, mini market sebenarnya memiliki keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif. Sudah barang tentu, hal ini harus dimanfaatkan dengan baik agar bisnis bisa terus berjalan.

Meskipun terkesan sepele, inovasi sebenarnya menjadi kebutuhan bagi bisnis seperti mini market untuk tetap terus menjaga dan meningkatkan daya saing mereka. (efs)

Foto: freefoto.com