Makanan Ini Dicap Buruk Tapi Baik bagi Kesehatan

Makanan Ini Dicap Buruk Tapi Baik bagi Kesehatan

Artikel YUNI ERLITA, S.Pt(Dinas Peternakan & Kesehatan Hewan) 30 Agustus 2016 08:44:06 WIB


Dari sekian banyak makanan yang selama ini dianggap tak sehat atau bisa bikin gemuk, ternyata ada beberapa makanan yang sebenarnya baik bagi kesehatan tubuh.

Pedoman gizi dan nutrisi dalam dunia kesehatan pangan yang terus mengalami perubahan dari satu penelitian ke lainnya, membuat kita harus mengetahui informasi terkini tentang makanan apa saja yang sehat dan tidak.

Berikut makanan yang pernah dicap buruk bagi kesehatan, tetapi kini terbukti bermanfaat seperti :


1. KUNING TELUR
Kuning telur telah lama dipercaya tinggi kandungan kolesterolnya. Itu artinya, mengonsumsi kuning telur diklaim akan membantu kenaikan kadar kolesterol yang menempatkan Anda pada risiko yang lebih tinggi terkena penyakit jantung.

Selain itu, telur juga akrab dengan mitos penyebab jerawat dan bisul. Namun penelitian terbaru menemukan bahwa lemak jenuh adalah kontributor utama dari kesehatan jantung yang buruk, bukan kolesterol alami dalam makanan (telur).

Kebalikannya, kolesterol alami merupakan faktor minor (atau malah bukan faktor sama sekali) dari lonjakan kolesterol darah pada sebagian besar orang. Dan, sejumlah studi telah membuktikan bahwa tidak ada hubungan nyata antara telur dengan peningkatan risiko penyakit jantung.

Memang, telur tinggi kolesterol (184 mg untuk satu buah kuning telur), tapi telur termasuk rendah akan lemak jenuh — hanya 1,6 gram dalam kuning telur.

Dilansir dari Live Science, Walter Willet, profesor epidemiologi dan nutrisi di Harvard’s School of Public Health, menyatakan bahwa peningkatan kolesterol darah dalam tubuh akibat sebuah telur dalam satu hari luar biasa kecil dan dapat dengan mudah tertutupi dengan aspek kebaikan lain dari telur.

Telur kaya akan protein (3 gram dalam kuning telur). Selain itu, telur juga mengandung sederet nutrisi penting, mulai dari vitamin B12 dan D, fosfor, riboflavin, selenium, folat, hingga kolin. Kolin berfungsi sebagai pendorong metabolisme tubuh dan menonaktifkan gen lemak perut — yang sebenarnya bisa membantu Anda tetap langsing, sekaligus menurunkan risiko penyakit jantung.

Selain itu, tidak ada penelitian ilmiah yang berhasil menghubungkan bisul sebagai akibat dari konsumsi telur. Bisul bernanah merupakan peradangan pada kulit yang terlokasisasi akibat interaksi bakteri Staphylococcus aureus dan sel darah putih.

2. DAGING MERAH
Daging merah, seperti yang digunakan pada steak, adalah salah satu makanan paling kontroversial sepanjang sejarah. Padahal, jika Anda mengonsumsinya dalam jumlah tepat, dan jenis daging yang tepat, daging merah dapat membantu menjaga kelancaran rencana penurunan berat badan Anda, mengurangi peradangan, dan meningkatkan energi.

Daging merah dicap sebagai makanan yang buruk untuk kesehatan akibat kandungan lemak jenuhnya dan orang-orang cenderung mengaitkan daging merah dengan burger (junkfood) atau makanan berat bersantan dan lemak, yang erat pula kaitannya dengan berbagai masalah kesehatan tak berujung. Tetapi, faktor-faktor lain di sekelilingnyalah yang sebenarnya menyebabkan masalah kesehatan daripada daging merah itu sendiri.

Per 100 gram daging merah mentah (10 persen lemak) mengandung 20 gram protein hewani, vitamin B3, B12 (yang tidak bisa didapat dari sumber nabati), B6, zat besi, zinc, selenium, dengan hitungan kalori hanya 167 kcal. Daging merah juga kaya akan nutrisi penting seperti Creatine dan Carnosine. Orang-orang yang pantang makan daging merah seringnya menderita defisiensi kedua nutrisi ini, yang dapat memberikan dampak negatif pada tubuh — fungsi otot dan otak.

Daging merah tipe grass-fed bahkan lebih bergizi daripada grain-fed karena mengandung banyak omega-3 yang baik untuk kesehatan jantung, serta asam lemak CLA, dan lebih banyak vitamin A dan E. Omega-3 terbukti dapat mengurangi peradangan, meningkatkan ketahanan insulin, dan membantu hati lebih lancar membuang lemak jahat dari dalam tubuh.

Jika Anda mengonsumsi tidak lebih dari 2-3 porsi (masing-masing sekitar 85 gram) daging merah per minggu, dan menggunakan hanya varietas daging merah grass-fed organik tanpa lemak, konsumsi daging sapi dapat membantu Anda menurunkan berat badan dan meningkatkan kualitas pola makan Anda secara keseluruhan.

www.suara.com/tag/daging