INDONESIAN AQUACULTURE (INDOAQUA) DAN ASIA PACIFIK AQUACULTURE (APA) 2016
Kelautan dan Perikanan NONONG HANUGRAH, A.Md(Dinas Kelautan dan Perikanan) 30 Mei 2016 12:31:07 WIB
INDONESIAN AQUACULTURE (INDOAQUA) kembali dilaksanakan pada tahun 2016. INDOAQUA 2016 menjadi sangat special karena pelaksanaannya di gabung dengan ASIA PACIFI.C AQUACULTURE (APA) 2016, yang merupakan ajang pertemuan akuakultur terbesar se - Asia Pasifik. INDOAQUA - APA 2016 mulai dari tanggal 26 – 30 April 2016 di Grand City Convex, Surabaya – Jawa Timur.
Kolaborasi pelaksanaan INDOAQUA 2016 dan APA 2016 merupakan momen yang tepat untuk menunjukkan kesiapan Perikanan Budidaya Nasional menghadapi tantangan persaingan regional maupun global. “Ini akan menjadi ajang seminar dan pameran bertaraf internasional yang akan memberikan keuntungan yang besar bagi perkembangan usaha perikanan budidaya yang berkelanjutan di tanah air, karena akan mampu mengundang investor dan memperkenalkan teknologi perikanan budidaya terbaru yang berkelanjutan”. Kegiatan tersebut dilakukan berlandaskan pada tiga pilar pembangunan yaitu kedaulatan, keberlanjutan dan kesejahteraan.
Indonesia telah menjadi negara yang diperhitungkan dalam bidang perikanan budidaya. “Dengan sumberdaya alam yang dimiliki dan nilai potensi perikanan budidaya yang mencapai US $63 – 80 miliar per tahun, kita harus mendorong pemanfaatannya secara bijaksana dan berkelanjutan, untuk mendukung perekonomian dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, sesuai dengan tema : Profitability, Sustainability, and Responsibility for The Future”.
”APA diselenggarakan secara bergantian di Negara Asia Pasifik dan bernaung di World Aquaculture Society (WAS). WAS memandang tepat penyelenggaraan di Indonesia karena menilai dan sekaligus memberikan penghargaan kepada Indonesia, dalam hal ini Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam kebijakan-kebijakan khususnya Perikanan Budidaya yang berkelanjutan (Sustainable Aquaculture). Potensi dan peluang serta kelebihan perikanan budidaya di banding sektor pertanian lainnya telah mendorong dunia internasional untuk menjadikan Indonesia sebagai tempat pelaksanakan APA 2016. Disamping itu, Indonesia memiliki pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi di regional Asia Pasifik, dimana perikanan budidaya memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia, sehingga melalui pelaksanaan INDOAQUA-APA 2016 ini akan memberikan keuntungan baik bagi investor maupun pasar domestik di Indonesia”.
Seminar INDOAQUA – APA 2016 terdiri dari Plenary Session, Conference Session, Pameran, dan juga digelar pertemuan lain seperti: Shrimp Farmer Day, Aquaculture Student Session dan International Symposium on Tilapia Aquaculture (ISTA). Lima orang Tokoh Perikanan Budidaya Dunia dalam Plenary session membahas tentang perikanan budidaya yang berkelanjutan, pakan ramah lingkungan dan juga pengelolaan sumberdaya perairan umum sebagai sumber pangan berkelanjutan. Sedangkan untuk conference session, sebanyak 445 judul untuk seminar dan 250 judul untuk paper poster, yang berasal dari 48 negara.
Kegiatan pameran sarana prasarana, pakan, hasil penelitian, produk olahan ikan dan ajang forum Bisnis Perikanan se Asia Pasifik, diikuti oleh 241 booth dengan peserta berasal dari 22 negara baik dari perusahaan maupun instansi pemerintah.
Kegiatan INDOAQUA – APA 2016 ini juga diikuti dengan side event INDOAQUA Festival 2016. “INDOAQUA Festival 2016 akan menjadi ajang UMKM kelautan dan perikanan dari hulu sampai hilir. Juga diadakan lomba-lomba yang terkait dengan kelautan dan perikanan, dimana pesertanya berasal dari Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah dan juga hobiis perikanan.
“Kita harapkan dari event INDOAQUA – APA 2016 ini, akan mengenalkan teknologi inovasi terbaru dan sekaligus ajang tukar menukar informasi terkait akuakultur dan yang lebih menarik lagi adalah mendorong Indonesia untuk lebih berperan di sektor akuakultur global, melalui perikanan budidaya yang mandiri, berdaya saing dan berkelanjutan”.
Kegiatan Indonesia Aquaculture tahun 2016 di yang di gabung penyelenggaraannya dengan kegiatan Asia Pasifik Aquaculture (APA) 2016 selenggarakan dengan tujuan
Untuk mempromosikan potensi masing-masing daerah bidang perikanan budidaya.
Membuka peluang seluas-luasnya bagi para investor baik dari dalam dan luar negeri untuk berinventasi di perikanan budidaya.
Menjadi ajang tukar menukar informasi, promosi potensi daerah, pengembangan perikanan budidaya serta menyebarluaskan hasil pengembangan teknologi terkini.
Indonesian Aquaculture (Indoaqua) dan Asia Pasifik Aquaculture (APA) 2016 ini secara resmi dibuka oleh Menko Maritim dan Sumber Daya Bapak Rizal Ramli didampingi oleh Menteri Perindustrian Bapak Saleh Husin juga dihadiri oleh Dirjen Perikanan Budidaya Bapak Slamet Soebjakto dan Jajarannya, dan langsung mengunjungi pameran Indonesian Aquaculture (Indoaqua) dan Asia Pacific Aquaculture (APA) 2016 di Surabaya, Jawa TImur, Kegiatan yang berlangsung hingga 29 April 2016 dan diikuti peserta dari sekitar 46 negara tersebut diharapkan menjadi wadah saling bertukar informasi mengenai inovasi serta potensi bisnis budi daya perikanan.
Acara Indonesian Aquaculture (Indoaqua) 2016 dan Asia Pasifik Aquaculture (APA) 2016 yang digelar mulai dari tanggal 26 – 30 April 2016 di Grand City Convex, Surabaya – Jawa Timur. itu merupakan agenda rutin tahunan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB),
Yang meliputi seminar, pameran dan juga temu bisnis. Disamping itu juga kegiatan-kegiatan yang melibatkan anak-anak, untuk lebih mengenalkan dunia perikanan kepada mereka. Pengunjung yang hadir di Indoaqua 2016 juga cukup beragam, mulai dari peneliti, perekayasa, kalangan akademisi, pembudidaya, pengusaha perikanan, praktisi perikanan Budidaya dan juga masyarakat umum yang tertarik untuk menjadi wirausaha perikanan Budidaya baik dalam maupun luar negeri.
Provinsi Sumatera Barat sendiri menampilkan sejumlah kegiatan budidaya ikan air Tawar, Air laut, Ikan hias dan sejenisnya. "Masing-masing kabupaten yang ada di Sumatera Barat memiliki potensi berbeda, Misalnya Kab. Lima Puluh Kota dan Kab. Padang Pariaman, Kota Payakumbuh dengan Gurami, Kab. Pesisir Selatan, Kab. Kep. Mentawai, Kab. Pasaman Barat dan Kota Padang dengan Kerapu dan Kerang Mutiara. Kota Pariaman dan Kab. Pasaman Barat dengan lele. Kabupaten Pasaman, dengan ikan Mas. Kab. Agam, Tanah Datar, Dharmasraya, Sijunjung, Solok Selatan dengan Nila.
Dalam hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Barat juga mempromosikan ikan spesifik yang hidup di daerah Sumatera Barat seperti ikan Gurami Padang, Ikan Bilih, ikan Garing dan Sidat, Provinsi Sumatera Barat merupakan provinsi yang secara geografis sangat strategis untuk membudidayakan ikan baik ikan air tawar, payau maupun laut, karena kondisi alam yang baik, namun selama ini yang menjadi kendalanya adalah sosialisasi untuk mempromosikan potensi kekayaan itu yang masih dirasa masih kurang. Selain itu juga ditampilkan aneka olahan ikan dari hasil perikanan budidaya seperti: lele kering tawar, rendang lele, dendeng lele, keripik lele, lele asap ditambah lagi dengan aneka olahan ikan bilih seperti rending bilih, bilih krispi dan bilih goreng.
Dalam event ini, Stand Pameran Provinsi Sumatera Barat juga mendapatkan kunjungan dari berbagai stakeholders baik dari kalangan pebisnis/investor maupun dari pengunjung yang ingin mengetahui lebih dalam mengenai perikanan budidaya dan peluang apa saja yang bisa dikembangkan di Provinsi Sumatera Barat. Salah satunya adalah kunjungan dari Dirjen Perikanan Budidaya KKP RI Bapak Slamet Soebjakto.
Acara Penutupan Indonesian Aquaculture (Indoaqua) dan Asia Pasifik Aquaculture (APA) 2016 ditutup secara resmi oleh Diretur Jenderal Perikanan Budidaya KKP RI pada tanggal 29 April 2016, pada acara penutupan tersebut juga sekaligus pemberian hadiah dan penghargaan pada para pemenang lomba yang dilaksanakan oleh panitia penyelenggara.