Perkenalkan Alsintan, BMP Demokan Corn Seller

Perkenalkan Alsintan, BMP Demokan Corn Seller

Pertanian RASMUNALDI, ST(Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan) 28 Oktober 2015 22:09:15 WIB


Penggunaan Alat Mekanisasi Pertanian untuk meningkatkan efektifitas kerja sektor pertanian   tampaknya kini menjadi satu keharusan. Oleh   karena itu, sebagai   penanggung jawab pengembangan Alsintan di Sumatera Barat, Balai Mekanisasi Pertanian (BMP) Bukittinggi terus pergencar demonstrasi   alsintan di berbagai kelompok tani.Demontrasi alsintan terbaru yang dilakukan UPTD yang berada dibawah Dinas Pertanian Tanaman Pangan Sumbar ini adalah menguji cobakan pemakaian Corn Seller atau alat pemipil jagung di Kelompok Wanita Tani Kabra Sagro, Kecamatan Luhak Kabupaten 50 Kota.

Kelompok Wanita Tani Kabra Sago   kini tengah sedang giat-giatnya mengembangkan tanaman jagung di Kabupaten 50 Kota. Sebagai kelompok tani yang memiliki lahan didaerah bayangan hujan sehingga pada waktu-waktu tertentu sering mengalami kekeringan   pengembangan komoditi jagung memang terjadi satu cara untuk menangtisapasi kekeringan.Apalagi Kabupaten 50 Kota terkenal sebagai sentra pengembangan ternak unggas di Sumatera Barat, terutama   ternak ayam   buras dan ayam petelur. Hal ini tentu sangat membutuhkan jagung sebagai pakan ternak.Sayangnya dalam memipil jagung hasil panennya KWT ini masih menggunakan cara-cara manual yakni menggunakan karet ban yang ditempelkan pada sebatang papan. Namun cara ini dirasakan sangat tidak efektif karena   untuk memipil satu ton jagung dibutuhkan tenaga kerja sebanyak 60 orang per hari.

“Saya malu KWT Kabra Sago ini masih menggunakan alat seperti ini untuk memipil jagung sambil,” ucap Kepala BMP Sumbar. Ir.   menunjuk alat yang biasa digunakan oleh KWT Kabra Sago. Padahal, ucapnya BMP sudah lama mengembangkan corn seller sebagai alat pemipil jagung dengan tingkat efisiensi dan efektifitas yang tinggi.

Ia menyebutkan, dengan corn seller yang dibuat BMP Bukittinggi , pertonnya alat dengan mesin berkekuatan 6,5 PK itu mampu memipil jagung dalam waktu   3 – 4 jam, jauh lebih efektif dan efisien dibanding alat manuas yang digunakan KWT Kabra Sago. Karena itu ia menilai sangat tepat demostrasi corn seller itu dilaksanakan dikelompok tersebut.

Sementar Wel Emra SP, mewakili Dinas Pertanian Kabupaten 50 Kota menyebutkan KWT Kabra Sago memang salah satu kelompok yang akan difasilitasi corn seller untuk meningkatkan   kemampuan kelompok dalam mengembangkan jagung. Rencana tahun ini kelompok tersebut akan mendapat bantuan corn seller itu. “Tapi   tergantung dananya,” ucap Wel Emra.