Lima Diklat Untuk Percepatan Swasembada Pangan
Pertanian RASMUNALDI, ST(Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan) 31 Mei 2015 07:52:23 WIB
Dinas Pertanian Tanaman Pangan Sumbar telah ditetapkan menjadi satu propinsi di Indonesia yang diharapkan mendukung pencapaian swasembada pangan tahun 2017 nanti. Kendati sudah surplus beras, pada tahun 2017 nanti, Sumbar ditargetkan mencapai produksi beras 3 juta ton, atau meningkat 500 ribu ton dari produksi sekarang yang telah mencapai 2,5 juta ton.
Untuk mencapai target tersebut, salah satu upaya yang dilakukan adalah menyiapkan sumber daya manusia yang akan mendampingi petani dalam meningkatkan produksi pangan. Apalagi dalam mencapai target tersebut, Pemerintah Sumbar didukung oleh TNI yang menurunkan para Babinsa agar bisa terlibat dalam pencapaian target tersebut.
Oleh sebab itu, agar mereka bisa mendampingi petani dalam meningkatkan produksi pangan , mereka perlu dibekali dengan kemampuan kepenyuluhan dan teknis berbudidaya yang baik. Dengan kemampuan mendampingi petani yang baik, tentu mereka bisa membantu petani dalam meningkatkan produksi pangan.
Untuk membuat kondisi untuk, kini pemerintah Sumbar melalui Dinas Pertanian Tanaman Pangan Sumbar mengelar diklat pendampingan untuk petani.” Ada lima diklat untuk tenaga pendamping petani yang secara bersamaan kita lakukan sekarang ini untuk sebagai bagian dari kegiatan upaya khusus Sumbar, Ir. Septiarman, SP saat mengunjungi dan membuka Diklat tersebut.
Kelima diklat itu, katanya, adalah Diklat Metedologi Penyuluhan Petanian bagi Penyuluh Swadaya. Diklat ini diikuti sebanya 210 orang penyuluh swadaya yang ada di Sumbar yang terbagi pada 3 angkatan. Kedua adalah Diklat Budidaya Padi dan Jagung bagi Penyuluh Pertanian yang diikuti 300 orang penyuluh. Diklat ini terbagi menjadi 10 angkatan di Sumatera Barat.
Selanjutnya adalah diklat Budidaya Padi dan Jagung bagi para babinsa yang diikuti 217 orang Babinsa dan terbagi menjadi 7 angkatan. Keempat adalah diklat Untuk Pengelola P4S yang diikuti sebanak 220 orang dan terbagi menjadi 11 angkatan. Terakhir bagu diklat Rumpun Ilmu Hayati yang fungsional sebanyak 3 orang.
Dengan berbagai diklat tersebut, ucapnya, diharapkan tersedia tenaga pendamping petani yang memiliki kemampuan mendamping petani yang mumpuni sehingga target pencapaian peningkatan produksi pangan di Sumatera barat dapat terwujudkan.
Bukan pekerjaan mudah untuk meningkatkan produksi pangan 500 ribu ton itu. Mudah-mudahan dengan adanya tenaga pendamping ini hal itu bisa tercapai,” ucapnya.