Sulit tidur banyak dialami kaum perempuan dan memiliki dampak buruk bagi kesehatan. Survei oleh Women's Health menunjukkan, 80 persen perempuan mengaku mengalami masalah tidur beberapa kali dalam sebulan. Sementara 23 persen mengaku mengalami masalah tidu
Kesehatan Indra, S.Kom(Dinas Kesehatan) 06 Mei 2015 05:17:29 WIB
Pola makan dan tidur berkaitan erat. Kurang tidur bukan hanya disebabkan karena sedang banyak pikiran, tapi juga akibat pemilihan makanan yang buruk. Wanita yang tidur kurang dari enam jam sehari rata-rata mengonsumsi kalori lebih banyak daripada wanita yang tidur minimal tujuh jam.
Menurut studi yang dipublikasi dalam jurnal Obesity itu pula, kalori yang sering dimakan wanita yang insomnia kebanyakan berasal dari pilihan makanan yang kurang bergizi. Hal yang sebaliknya ditemukan pada kelompok wanita yang cukup tidur.
Hubungan kurang tidur dengan pemilihan makanan pun berlaku sebaliknya. Artinya bukan hanya kurang tidur yang menyebabkan pemilihan makanan yang berkalori, melainkan juga pilihan makanan yang tinggi kalori pun menyebabkan sulit tidur di malam hari.
Peneliti menemukan, orang-orang yang sedang ada dalam program diet khusus, seperti mengurangi lemak atau kolesterol, juga cenderung lebih mengantuk di siang hari. Mereka juga mengalami kesulitan tidur di malam hari.
Maka studi pun menyimpulkan hubungan antara kualitas diet dan tidur sangat erat. Keduanya perlu dioptimalkan untuk memperoleh kesehatan yang optimal.
Beberapa kiat untuk mendapatkan kuantitas dan kualitas tidur yang cukup dan baik antara lain dengan menentukan waktu pasti untuk tidur. Dengan melakukan itu, kita bisa mengira-ngira lama tidur yang akan didapatkan.
Kemudian, peneliti juga menyarankan untuk tidak makan paling tidak satu jam sebelum tidur. Saat tubuh masih mencerna menjelang tidur, maka tubuh tidak akan benar-benar rileks saat tidur.