KHASIAT MANFAAT DAN EFEK NEGATIF JENGKOL

Artikel YANITA SELLY MERISTIKA, S.Kom(Dinas Pangan) 19 Oktober 2014 20:18:17 WIB


Jering atau jengkol atau nama latinnya Archidendron pauciflorum, sinonim: A. jiringa, Pithecellobium jiringa, dan P. lobatum adalah tumbuhan khas di wilayah Asia Tenggara. Bijinya digemari di Malaysia, Thailand, dan Indonesia sebagai bahan pangan. Jengkol termasuk suku polong-polongan (Fabaceae. Buahnya berupa polong dan bentuknya gepeng berbelit membentuk spiral, berwarna lembayung tua. Biji buah berkulit ari tipis dengan warna coklat mengilap. Jengkol dapat menimbulkan bau tidak sedap pada urin setelah diolah dan diproses oleh pencernaan, terutama bila dimakan segar sebagai lalap.

Jengkol, setelah diteliti dan diuji labolatorium, ternyata mengandung serat yang tinggi, asam jengkolat, vitamin (meskipun belum jelas jenisnya) dan juga mineral.

khasiat dari jengkol menurut para ahli kesehatan:

  • Memperlancar proses buang air besar / cuci perut, ini dikarenakan jengkol mengandung serat yang tinggi.
  • Jengkol juga dapat mencegah penyakit diabetes / kencing manis, mungkin karena kandungan asam dan mineralnya.
  • Jengkol dapat mencegah penyakit jantung koroner, Jengkol diketahui dapat mencegah diabetes dan bersifat diuretik dan baik untuk kesehatan jantung.
  • Tanaman jengkol diperkirakan juga mempunyai kemampuan menyerap air tanah yang tinggi sehingga bermanfaat dalam konservasi air di suatu tempat.

Dan mungkin masih banyak lagi khasiatnya yang belum diketahui. Tetapi yang perlu diperhatikan disini adalah jangan terlalu banyak memakannya, kenapa?

EFEK NEGATIF

Efek negative jengkol yaitu:

* Yang biasa di timbulkan adalah penyakit yang disebut kejengkolan alias susah buang air kecil dan terasa sakit sekali sewaktu keluarnya, ada juga yang bilang penyakit ini anyang-anyangan.

Hal ini disebabkan karena kandungan asamnya, tetapi tidak semua yang mengkonsumsinya lantas mengalami kejengkolan, menurut ahli kesehatan tergantung kadar asam yang dikandung biji jengkol itu dan juga kadar asam yang terdapat di tubuh kita dan factor genetika dari kita mempengaruhi.

Tetapi kalau kita mengalami kejengkolan jangan khawatir obatnya adalah banyak minum air putih dan soda.

* Kemudian yang paling umum dari akibat memakan jengkol adalah penyakit mulut naga alias bau mulut dan kencing kebo alias pesing.

*Selain bau, jengkol dapat mengganggu kesehatan seseorang karena konsumsi jengkol berlebihan menyebabkan terjadinya penumpukan kristal di saluran urin, yang disebut "jengkolan". Ini terjadi karena jengkol mengandung asam jengkolat yang tinggi dan sukar larut di air pada pH yang masam. Konsumsi berlebihan akan menyebabkan terbentuknya kristal dan mengganggu urinasi. Risiko terkena jengkolan diketahui bervariasi pada setiap orang, dan dipengaruhi secara genetik dan oleh lingkungan.

CARA MENGATASI BAU JENGKOL

Ada yang bilang untuk mengatasinya dengan makan buah ketimun, mengunyah beras mentah,minum kopi hitam atau mengunyah pucuk cengkeh, tapi mungkin yang paling mujarab dan praktis yaitu dengan sikat gigi dan kumur-kumur dengan obat kumur. Efek negatif bau Jengkol sebenarnya dapat dikurangi dengan perendaman atau perebusan. Bau pada waktu kencing dapat dikurangi apabila pembilasan dilakukan sebelum dan sesudah kencing dengan jumlah air yang cukup.

HUKUM MAKAN PETAI & JENGKOL DARI SEGI AGAMA

Menurut jumhur (sebagian besar) ulama memakannya adalah makruh (tidak berdosa tetapi kurang disukai) karena menimbulkan bau tidak sedap. Alasannya adalah hadits nabi yang artinya kurang lebih seperti ini (maaf kalau terdapat kesalahan) : "Orang yang memakan bawang putih atau bawang merah hendaknya jangan mendekati kami dan rumah ibadah kami". (H.R. Imam Muslim).

Menurut ulama maksud hadits ini adalah kalau memakan bawang putih atau merah dalam jumlah banyak dan menimbulkan bau mulut hendaknya jangan melakukan ibadah di masjid/musholla karena dikhawatirkan jama'ah yang lain akan terganggu, jadi cukup beribadah di rumah saja. Akan tetapi kalau sedikit dan tidak menimbulkan bau itu diperbolehkan karena tidak menggangu orang lain, dan kalau tidak menimbulkan bau menurut ulama hukum makruhnya pun dengan sendirinya menjadi hilang.

Dan rasanya lucu juga ya, kalau sampai ada fatwa MUI hanya karena masalah jengkol dan pete???

Karena sama-sama dapat menimbulkan bau itulah pete dan jengkol dikiaskan (disamakan hukumnya) dengan memakan bawang putih atau merah.

Manfaat Jengkol Untuk Obat

Biji jengkol biasa dimakan segar ataupun diolah (biasanya disemur, dan dikenal oleh orang Sunda sebagai ati maung atau "hati macan"). Bijinya lunak dan empuk. Tekstur inilah yang membuatnya disukai. Aromanya agak menyerupai petai tetapi lebih lemah. Namun demikian tidak demikian bila sudah dibuang dari urin.

Selain disemur, biji jengkol juga dapat dibuat menjadi keripik seperti halnya emping dari melinjo, dengan cara ditumbuk/digencet hingga pipih, dikeringkan dan digoreng dengan minyak panas.

Sumber : http://ancoer-ancoeran.blogspot.com/2013/04/khasiat-manfaat-dan-efek-negatif-jengkol.html