BKPM target investasi tumbuh maksimal 18 persen pada 2015

Penanaman Modal AMRIZAL, S.Sos(Dinas Penanaman Modal & Pelayanan Terpadu Satu Pintu) 10 November 2014 14:30:27 WIB


BKPM mencatat realisasi investasi pada Januari-September 2014 mencapai Rp 342,7 triliun. Itu tumbuh 16,8 persen ketimbang periode sama tahun lalu sebesar Rp 293,9 triliun.

Adapun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencapai Rp 114,4 triliun meningkat 21,6 persen. Sebesar Rp 34 triliun mengalir ke sektor usaha listrik, gas dan air, industri makanan Rp 14 triliun, industri transportasi, gudang dan telekomunikasi Rp 9,8 triliun.

Kemudian, industri perumahan, kawasan industri dan perkantoran Rp 9,6 triliun, dan industri kimia dasar, barang kimia, dan farmasi Rp 9 triliun.

Berdasarkan lokasi, realisasi PMDN terbesar mengalir ke Jawa Timur sebesar Rp 29,7 triliun, Jawa Barat Rp 13,8 triliun, Kalimantan Timur Rp 10,9 triliun. Lalu, DKI Jakarta Rp 10,5 triliun dan Jawa Tengah Rp 10,2 triliun.

Sedangkan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp 228,3 triliun atau meningkat 14,6 persen dibanding periode sama tahun lalu. Sektor pertambangan menjadi penyumbang investasi terbesar yaitu mencapai USD 3,8 miliar, transportasi, gudang dan telekomunikasi USD 2,8 miliar.

Kemudian, industri makanan USD 2,5 miliar, industri kimia dasar, barang kimia, dan farmasi US$ 2 miliar, serta tanaman pangan dan perkebunan US$ 1,6 miliar.

Realisasi PMA ini tersebar dibeberapa wilayah. Antara lain Jawa Barat USD 4,7 miliar, DKI Jakarta USD 3,6 miliar, Kalimantan Timur USD 1,9 miliar, Banten USD 1,5 miliar, dan Jawa Timur USD 1,5 miliar.

"Secara total, realisasi investasi periode Januari-September 2014 di Jawa sebesar Rp 193,3 triliun atau sebesar 56,4 persen. Sedangkan di luar Jawa sebesar Rp 149,4 triliun atau 43,6 persen,"