TK-PSDA

Kegiatan Strategis Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air(Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air) 11 Juni 2014 07:02:46 WIB


SEBUAH SUKSES BESAR,

TKPSDA WS.BATANG HARI

BERHASIL MELAKSANAKAN SIDANG PLENO DI PADANG

Bertempat di Grand Zuri Padang,TKPSDA WS.Batanghari sukses melaksanakan Sidang plenonya dengan membicarakan beberapa agenda penting.agenda yang di maksud antara lain penyampaian hasil tim pokja, rencana pengelolaan system informasi Hidrologi, Hidrometeorologi dan Hidrogeologi, rencana alokasi air, penyampaian laporan penyusunan rencana pengelolaan WS Batanghari serta menyusun rencana kerja tahun 2014. Acara berlangsung di kota Padang, provinsi Sumatea Barat.

Jalannya Sidang

Pada pembukaan Sidang pleno, yang bertindak sebagai pimpinan sidang yaitu ketua TKPSDA WS. Batanghari. dalam sambutannya beliau katakan bahwa sesuai dengan paradigma dalam pengelolaan sumber daya air sebagaimana di gariskan dalam undang-undang no 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air tersebut, bahwa pengelolaan Sumber Daya Air merupakan kegiatan terpadu dalam hal perencanaan, pelaksanaan,pemantauan dan evaluasi dari seluruh rangkaian kegiatan konservasi sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air, dan pengendalian daya rusak air pada wilayah sungai, danau, waduk, rawa, pantai dan daerah irigasi.

“karena itu dalam upaya menatap jauh ke depan bahwa dalam pengelolaan SDA hendaklah paradigma bermasyarakat dan bernegara yang transparansi, demokratis dan di sentralisasi lebih mengedepankan prinsip keadilan”,lengkap ketua TKPSDA WS Batanghari.

 

Pembahasan sesi I

Berdasarkan agenda yang di susun maka tim pokja TKPSDA WS. Batanghari menyampaikan terlebih dahulu hasil kunjungan kerja, dalam hal ini di sampaikan oleh Bapak Bambang Hidayah, ME. Dalam laporan nya Bambang Hidayah mengatakan bahwa Tim pokja telah melakukan kunjungan lapangan di dua tempat yaitu kabupaten solok selatan dan kabupaten dhamasraya.

Bambang melanjutkan bahwa hasil kunjungan lapangan tersebut telah di buat laporan dan telah di sampaikan kepada Direktur jenderal Sumber Daya Air, pada tanggal 17 september 2013 di Jakarta.”sekarang kita masih menunggu hasil respon dari kementrian pekerjaan umum”,imbuh Bambang Hidayah.

Setelah mendengarkan paparan Tim pokja, maka anggota TKPSDA yang hadir memberikan tanggapan yang beragama tentang hasil kunjungan itu.di antara yang memberikan tanggapan balik yakni perwakilan Direktorat jenderal SDA, Bapak Arifin bahwa pada prinsip nya kegiatan tambang emas di kab.solok selatan harus di hentikan.

Jenderal SDA kepada menteri pekerjaan umum. Di samping itu, beliau menegaskan mengenai penambangan emas di solok selatan, mereka yang melakukan aktivitas legal ataupun tidak legal selama merusak lingkungan dan tidak sesuai dengan aturan maka harus di laporkan ke aparat hukum. Selanjutnya, DR. Ir. H. Yuzirwan Rasyid, M.Si sebagai salah satu anggota Tim pokja memberikan masukan dan tanggapan bahwa di harapkan kementrian PU jgn hanya menjadi opsider, tetapi beliau menyarankan kementrian PU harus mengajukan semacam regulasi, seperti inpres misalnya. Di samping itu,Yuzirwan Rasyid melanjutkan sebenarnya di daerah sudah ada opportunity tetapi terkesan sangat lemah dan tidak serius, disamping itu beliau berharap TKPSDA WS. Batanghari yang telah di bentuk diharapkan semakin solid dalam hal memberikan solusi.

Sementara itu,Prof.DR. Ir.Bujang Rusman.MS.menimpali dengan cukup tegas, bahwa telah terjadi pembiaran PETI di hulu Sungai Batanghari, sehingga bagaimana pun juga pemerintah pusat harus secepatnya mengambil tindakan tegas.

Hapison.SH. MM, menjawab permasalahan-permasalahan yang muncul menyangkut PETI di solok selatan bahwa upaya-upaya penghentian telah di lakukan oleh pemda solok selatan namun tidak berhasil.

“kerusakan sungai sudah sangat memprihatikan, sehingga harus segera di carikan solusi yang jitu, elain itu segera di terbitkan WPR”,timpal Hapison.

Di akhir pembahasan sesi I, ketua TKPSDA WS.Batanghari membacakan kesimulan yang intinya antara lain mengumpulkan data (study), tambang emas harus di hentikan , sesuaikan dengan pola yang kita susun pda kegiatan BWS Sumatera VI, dan kita harus melakukan upaya-upaya yang sistematis (rekomendasi) untuk kementrian PU.

 

Pembahasan sesi II

Agenda di sesi II yakni rencana pengelolaan system informasi Hidrologi, Hidrometeorologi,Hidrogeologi serta rencana alokasi Air, dalam hal ini di bawakan oleh Bapak Ir.Sugeng Harianto,M.Si.

Materi di sesi II ini memaparkan tentang tindak lanjut uud SDA No.7 tahun 2004, peraturan pemerintah No.42 tentang pengelolaan SDA maka di terbit kan perpres No.88 tahun 2012 tentang SIH3.

Sugeng harianto menjelaskan bahwa untuk informasi tentang Hidrologi maka pengelolaannya di tangani oleh bidang PSDA. Sementara, informasi tentang Hidrologi maka pengelolaannya di tangani oleh badan meteorologi dan geofisika (BMG), sedangkan informasi tentang Hidrologi maka di tangani oleh bidang ESDM.

“menurut saya data SIH3 harus kontinyu dan tidak terputus-putus, akurasi data harus falid di samping itu harus di cata kebutuhan air setiap tahun, neraca air bahwa permungkaan harus di buat, serta data permungkaan air tanah harus system telemetri”,jelas Sugeg harianto.

 

Pembahasan sesi III

Konsultan PT. Asana Citra Yasa. Bapak teguh menyampaikan laporan penyusunan rencana pengelolaan WS Batanghari.tanggapan yang muncul dalam pembahasan sesi III,cukup ramai dan beragam antara lain di sampaikan oleh Bapak DR. Ir. H. Yuzirwan Rasyid, M.Si, bahwa ternyata kementrian PU belum mempunyai data merfologi sungai yang akurat.

“selain itu aspek pedayagunaan air untuk transportasi belum terlihat, perlu pengaitan morfologi sungai dengan kerusakan yang terjadi di hulu sungai Batanghari”,jelas Yuzirwan.

DR. Yuzirwan melanjutkan bahwa uji kelayakan dengan benefit ratio dan cost yang rasional, serta beliau menyarankan agar konsulatan membuka diri dengan cara mendiskusikan hasil studi dan kajian yang akan di papar kan kpd anggota tim.

Sementara itu.Prof. DR. Ir. Bujang Rusman, MS. Menjelaskan bahwa sudah ada PP No.37 tahun 2012 dan perda DAS Provinsi Jambi No.1 tahun 2013.di samping itu perlu di pikirkan bagaimana memanfaatkan air yang keluar ke laut sebesar 97%.

Tanggapan lain dating dari iswandi idris yang menyakan kajian SWOT serta kajian spesifik tentang WS. Batanghari. Kemudian tanggapan di lanjutkan oleh nur janah,berkisar mengenai data genangan banjir ternyata tdak sesuai dengan daerah kajian,konsistensi dari matrik-matrik yang di buat,regulasi diperbaiki serta PKM belum ada.

Agenda yang di bicarakan adalah rencana kerja tahun 2014. Beberapa tanggapan yang masuk antara lain yaitu rencana kerja harus tetap dengan sistim komisi I,II,dan III, di kaitkan dengan isu trategis yang seang terjadi. Selain itu , rekomtek dari kementrian PU parameternya seperti apa yang di harapkan. Di sarankan juga bahwa untuk memenuhi acara yang akan di program kan maka di sesuaikan dengan kndisi,biaya dan volume. Di samping itu,peran media harus di manfaatkan dan di maksimalkan. Siding di tutup oleh pimpinan siding,dengan harapan semua tanggapan , pernyataann dan rekomendasi dari siding kali ini dapat di laksanakan se baik-baiknya, sehingga permasalahan-permasalahan yang ada tidak menumpuk dan berlarut-larut

 

Sumber Buletin TKPSD

Edisi pertama 2014

 

 

 


Berita Terkait Lainnya :